Masalah Baru

128K 20.8K 1.4K
                                    

Helena berhenti didepan sebuah warung kecil yang tidak jauh dari arena balap, ia kehausan. Helena duduk cukup lama diwarung kecil itu. Ngomong-ngomong dia belum keluar dari kawasan arena balap ya, hanya berjarak beberapa meter saja. Bahkan sorak-sorakan yang ramai masih terdengar dari tempatnya.

Suasana hati Helena sangat baik malam ini, ia berhasil mendapatkan dua motor sekaligus. Dan Helena memutuskan untuk menjual salah satu motor yang ia dapatkan dan satunya lagi ia akan menggunakannya sebagai kendaraan pribadi.

Ia meminta bantuan pada Ronald untuk menjualkannya dan juga mengantarkan salah satu Motornya ke rumah kontrakannya. Dan untungnya Ronald mau membantu.

"Balikk ahh." Helena melihat jam tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 2 pagi, wah sepertinya besok Helena akan menghabiskan hari liburnya dengan rebahan.

Ia bersiul ringan, satu tangan ia gunakan untuk memutar mutar kunci motor dan satu tangannya lagi ia masukan kedalam saku jaket kulit yang ia kenakan. Ia berjalan santai keluar dari warung menuju parkiran dan menaiki motornya.

"Mau kemana lo?!"

Helena tersentak, gerakannya yang tengah memundurkan motor terhenti. Matanya menatap penuh tanya kearah cowok yang kini mencekal lengannya.

"Apaan si lo?! Kita kenal?!" Sentak Helena berbicara cukup keras, ia mencoba melepaskan cekalan ditangannya. Tapi sialnya tidak bisa, cowok itu mencekal tangannya sangat keras.

"Lo siapa si?! Lepasin gak!!" Kesal Helena ia terus memberontak mencoba melepaskan tapi bukannya terlepas cowok itu malah semakin menguatkan cekalannya.

"Lo yang siapa, main pake motor orang sembarang. Dasar maling."

Helena tersentak matanya melotot menatap tak percaya kearah cowok itu dan motor yang ia tumpangi bergantian.

Sial! Apa cowok dihadapannya adalah pemilik motor ini?

"Maling mata lo!! Orang gue minjem," balas Helena sewot, ia tidak terima dikatai maling. Dia kan udah izin jadi dia bukan maling.

Cowok itu mendengus "maling mana ada yang ngaku."

Helena mencebikan bibirnya kesal "gue bilang gue bukan maling bangkee." Katanya berteriak kesal.

Teriakan Helena mengundang beberapa pasang mata menatap kearahnya dengan tatapan aneh. Merasa ditatap Helena bergidik ngeri, ia benar benar seperti maling yang terciduk. Ya walaupun ada benarnya si. Tapi kan ia bukan maling. Aishhh Helena merutuki mulutnya yang tidak bisa kalau tidak berbicara ngeggas.

"Ada apa si Key?"

Mendengar suara, Helena yang masih merutuki dirinya menoleh. Dahinya mengernyit melihat tiga orang yang ia kenali. Tiga rang itu adalah Asthon, Niel dan Yohan yang ia kenal disaat bazar makanan.

"Loh Helena, lo disini juga?"

"Kalian kenal sama maling ini?" Tanya cowok itu yang mendapat delikan horor dari Helena.

"Maling?"

Cowok itu mengangguk "dia yang nyuri motor gue." Katanya menatap Helena dengan tatapan menghakimi.

Siall Helena benar benar merasa ingin menguliti cowok ini sekarang juga. Sudah dibilang ia bukan maling juga, sembarangan aja kalau ngomong.

"Maling mata lo, salah sendiri naroh motor sembarangan. Lagian gue kan udah bilang gue pinjem, gue bukannnn malinggggg!!!"

Tiga orang itu menggaruk tengkuk mereka yang tidak gatal, merasa bingung dengan situasi kali ini.

"Aduh kalian kenapa malah berantem," sahut Asthon yang mana malah mendapat delikan tajam dari dua orang yang tengah beradu mulut.

Helena TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang