Gorgon

87.8K 13.1K 2.4K
                                    

Part ini panjang banget🥲 Kalo kepanjangan bilang ya. Awalnya part ini mau ku jadikan dua part tapi karena biar gak kebanyakan ku jadiin satu aja deh😁

***

"Lagi ngapain?"

Helena yang sedang mencoba menangkap ikan dikolam belakang rumah Keynand menoleh, gadis itu menyengir menggaruk tengkuknya yang tidak gatal menatap kearah Keynand yang sudah berdiri dibelakangnya.

"Itu ikannya gede banget warnanya juga bagus, kayanya enak banget kalo digoreng."ujar Helena menunjuk kearah seekor ikan berukuran lumayan besar dengan warna merah yang sangat cantik.

Keynand mengikuti arah pandang Helena, Keynand terdiam sejenak sebelum akhirnya pria itu mengangguk paham.

"Mau?"tawar Keynand yang tentu saja diangguki dengan antusias oleh Helena yang memang perutnya tengah keroncongan.

Keynand mengangguk, lalu cowok itupun meminta bantuan salah satu pekerja dirumahnya untuk menangkap ikan berukuran besar berwarna merah yang memang diinginkan oleh Helena.

"Aden yakin?"tanya Mang Akim salah satu pekerja di rumah Keynand gemetar sendiri ketika mendengar Ikan seharga kurang lebih 50 juta per ekor itu akan digoreng.

"Gak papa mang."

Mang Akim menghela nafasnya, meski dalam hatinya menjerit karena membayangkan uang berpuluh puluh juta dimakan dalam sekali makan, akan tetapi ia bisa apa dengan terpaksa  mang Akim menangkap ikan ikan yang dipilih oleh Helena. Ada sekitar dua ekor ikan berukuran sama dengan warna yang berbeda yang gadis itu pilih. Tentu saja hal itu semakin membuat mang Akim menjerit tidak terima.

Helena terlihat senang sekali, gadis itu tersenyum senang membayangkan ikan goreng yang lezat. Sepertinya Helena tidak menyadari berapa banyak uang yang akan ia habiskan dalam sekali makan.

"Dimasak ya mang."

Mang Akim mengangguk, lalu pria itu berlalu meninggalkan Helena dan Keynand yang memilih duduk di gazebo samping kolam ikan.

"Ikannya besar banget, rasanya pasti enak kan."ujar Helena menatap berbinar kearah ikan ikan kolam.

"Gue gak tau si, gak pernah makan." Jawab Keynand membuat Helena langsung menoleh kearahnya.

"Gak pernah makan? Terus ikan itu buat apa?"tanya Helena heran, ada begitu banyak ikan dibelakang rumah Keynand dengan berbagai jenis dan ukuran. Bahkan tempat kolam kolam ikan itu memiliki tempat sendiri dihalaman rumah Keynand.

Keynand mengedikkan bahunya "itu punya bokap gue, gue gak terlalu suka ikan."jawab Keynand apa adanya, papahnya adalah seorang pecinta ikan, akan tetapi Keynand sendiri malah tidak suka ikan.

Ngomong-ngomong tentang Damian, pria itu pergi keluar tadi untuk menjemput istri tercintanya. Damian khawatir jika tidak dijemput istrinya yang cantik itu malah terpincut dengan berondong kaya raya dijalan. Paling tidak itulah yang dikatakan Damian sebelum pergi pada Helena.

Helena menunduk merasa tak enak "ikannya gak jadi deh Key." Ujar Helena menimbulkan kernyitan didahi Keynand.

"Kenapa?"

Helena mendengus "ya gak enak lah bego, itu kan punya bokap lo." Kata Helena sewot, Keynand ini tidak peka sekali.

"Udah lah bokap gue gak akan marah, tinggal beli lagi entar"  balas Keynand dengan santai.

"Oh ya ini Gorgon, mirip kan sama lo." Sambung Keynand memperkenalkan seekor anjing yang baru Helena sadari keberadaannya.

Helena mendelik, ia menatap anjing yang juga menatap kearahnya dengan tatapan intens.  Memperhatikan setiap lekuk wajah anjing itu dengan lekat.

Helena TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang