Gwenn Birthday

114K 20.7K 2.1K
                                    

Hello 🥳🥳🥳

Makasih untuk 1 juta pembaca 🥳🥳 gak tau mau bilang apa. Makasih banget yang udah selalu dukung dan mau baca cerita gak jelas ini 🥳

Makasih juga untuk seribu followernya 😅

Happy Reading guys😅

🕷️🕷️🕷️

Ruangan yang semulanya hanya berisi beberapa macam barang itu kini sudah dihias sedemikian rupa. Taman taman bersinar terang dengan ornamen-ornamen yang menambah keindahannya.

Orang-orang  datang silih berganti, mengenakan baju pesta mereka masing masing.

"Mohon perhatiannya semua," seru seorang gadis remaja yang kini sudah tampil cantik dengan dress putihnya, senyumnya mengembang menyapa para tamu yang mulai memperhatikan. Pujian pujian terdengar memuji bagaimana cantik dan baiknya gadis didepan sana. Dikanan kirinya terdapat orang tua serta kekasih dan kakak kakaknya yang mendampingi.

"Ter____

Brughhh

Gadis yang hendak mengucapkan kata sambutan itu terhenti tiba-tiba ketika pintu terbuka lebar menampilkan beberapa orang yang datang. Mereka berjalan dengan formasi sempurna dipimpin oleh seorang gadis dan laki laki disebelahnya.

"Weh gesss kita telat ternyata," seru Asthon membuka pembicaraan.

"Lo si As, dandanan aja udah kek perawan mau kawin." Sambung Niel yang berdiri disamping Asthon menyalahkan.

Yohan, Septi dan Vano hanya memutar bola mata malas melihat perdebatan dua orang itu.

"Berisik deh kalian, kalian berdua sama sama nyusahin." Tegur Yohan membuat Asthon dan Niel mengercutkan bibirnya so imut.

"Gue berasa keren banget disini," Septi menyahut matanya memandang sekitar yang begitu cerah, berbanding terbalik dengan mereka yang sudah seperti pengunjung pemakaman.

Bagaimana tidak, mereka semua serempak memakai baju serba hitam tanpa warna lain. Tapi dengan baju serba hitam itu mereka justru terlihat sangat menawan.

Setelan celana jeans hitam yang dipadukan dengan jaket kulit berwarna senada membuat mereka begitu mempesona. Apalagi Helena dan Septi yang kini menguncir rambut mereka keatas menjadikan penampilan mereka begitu menawan dan seksi disaat yang bersamaan.

"Saya berasa main film action,"timpal Vano yang tidak pernah merasa sekeren ini sebelumnya. Ia terkekeh pelan karena impiannya untuk bertindak bak para gangster ditelevisi akhirnya terkabul juga.

Septi setuju sedangkan kelima orang lainnya hanya tersenyum tipis tanpa mengatakan apapun.

Mereka berjalan dengan langkah keren membuat semua mata yang seharusnya terfokus pada pemeran utama yang tengah berdiri diatas podium malah teralihkan pada mereka. Mata mata itu tidak bisa berkedip dan tanpa sadar mereka menyingkir dengan sendirinya.

Suasana mendadak hening bahkan lebih hening dari pada saat Gwen sang pemilik acara meminta perhatiannya.

"Happy birthday, semoga pendek umur hihihi," ucap Helena yang sedari tadi hanya diam ketika mereka telah sampai disisi panggung. Diiringi dengan kekehan ringan yang malah terdengar mencekam.

"Semoga terhindar dari ciri ciri orang munafik ya cantik, baik kan gue mau doain lo," sambung Septi dengan nada menyindir.

Gwenn dan keluarganya yang sedari tadi terdiam tersentak dari lamunanya, Nata yang sedari tadi menatap Helena mencoba mengalihkan tatapannya tapi tidak bisa.

Mata dua paruh baya selaku orangtua itu mendelik,

"Kamu?!! Siapa yang mengundangmu kesini?" Tanya Andreas dengan menaikan nada bicaranya ketika ia telah berhasil mengembalikan kesadarannya

Helena TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang