TIGABELAS

83 33 4
                                    

Huhu.. Aku kembali guys...
'Kill this love' lagu yang aku bawakan di part ini ck.

Happy Reading📖✨

Oliv dan Reyna berjalan menyusuri ruangan ruangan mansion itu. Ia berniat untuk mengantarkan Reyna ke kamar tempat istirahat. Jangan tanyakan jika di mansion ini punya banyak ruangan karena jelas jawabannya akan iya. Mansion ini mempunyai 37 ruangan tentunya kamar pun sudah terhitung.

"Bun? Apa ini masih jauh? " tanya Reyna.

Oliv yang mendengar panggilan Reyna menoleh. "Iya sayang? Apa kamu capek? Jika capek maafkan mamah yah jika tau begini dari tadi mamah ajak kamu pakai lift saja". Balas Oliv.

"Ng-ngak kok bund! Hehe. Reyna nggak capek cuma Reyna heran aja dimana kamar nya? ".

"Kamarnya ada di lantai 3 sayang, dekat dengan kamarnya Raga. "

Reyna manggut manggut sembari terus berjalan. Ia melihat lihat sekeliling ternyata beginilah mansion nya Kak Raga. "Cantik" satu kata dari mulut Reyna.

"Ayo! sayang kita hampir samapi. " ujar Oliv.

"I-iyaa".

" Nahh ini kamar kamu Rey" Ujar sang Bunda

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

" Nahh ini kamar kamu Rey" Ujar sang Bunda.

Reyna takjub dengan pemandangan kamar disini.. "Wahh bagus" puji Reyna.

Sedangkan Oliv tersenyum senang melihat Reyna begitu menyukai nya.
. "Kamar ini dua kali lipat dari rumah Reyna. Kamarnya sangat besarr". Reyna tidak berhenti memuji.

" kmu boleh tinggal disini kalo kamu mau? " Oliv menyhuti.

Reyna kaku apa yang dia katakan tadi. Ahh mungkin karena Efek katronya ini. "E-ehh, enggak mahh hehe". Reyna cengengesan.

" yaudah kalo begitu, kamu istirahat ya syng, kalo ada apa apa bangunin Raga aja". Ujar oliv memastikan dan dia langsung pergi dari hadapan Reyna.

"I-iyaa bun makasihh". " sama sama! ". Ucapnya sambil melangkah menutupi pintu.

Reyna mendekat ke arah kasur. Dia duduk. " kasurnya empuk, lembut jugaa". Reyna menyahut lagi.

"Mahh-Pahh. Andai mamah sama papah masih ada, mungkin kalian akan senang melihat anak perempuan nya sangat di hargai di keluarganya kak Raga". Gumam Reyna. "Gerahh!, apa disini ada baju yang bisa aku pakai? " tanyanya pada diri sendiri. Dan ia tidak melihat ada lemari di sini.

Reyna melihat ada pintu di sana ia perlahan mendekat dan ingin mengeceknya. karena disini ada 2 pintu dan yang ke 3 pintu keluar. Iya mengeceknya dan di pintu pertama itu sebuah kamar mandi. Lalu Reyna menutup nya kembali, kemudian ia beranjak untuk membuka pintu ke 2 dan ternyata...

Reyna di buat terkejut melihatnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Reyna di buat terkejut melihatnya.
Ia tidak menyangka bahwa ia akan menemukan sebuah ruangan baju yang cukup besar menurutnya. "Apa ini bisa di pakai? Ia hanya ingin meminjam nya sebentar. Ia sangat kegerahan, akan aku pilih baju yang nyaman". Monolog Reyna.

" yaps ketemu! Meskipun ia menemukan sebuah piama yang sedikit terbuka. tetapi wajar karena piama di sana banyak yang terbuka." dan mungkin ini akan nyaman bagiku.

Reyna kembali keluar dia menghadap ke arah kaca. ia menghapus hiasannya terlebih dahulu kemudian ia akan mengganti pakaiannya.

Reyna membuka baju yang menyisakan bra hitamnya. kemudian ia melepaskan bra tersebut.Ya sekarang Reyna tidak memakai apa apa di bagian atasnya.

Tidak tau saja jika Raga sudah berada di kamar yang Reyna tempati. Heyy? Raga lelaki normal! Ia akan tegang jika melihat yang arghh ini sungguh menyebalkan.

Reyna masih tidak menyadari keberadaan Raga di sana, ia masih pokus dengan kesibukannya.

"Apakah dia tidak melihat sekeliling dulu sebelum akan berganti baju? " Tanya Raga dalam Hati. "Sudah cukup Raga melihat yang atasnya jangan sampai dia juga melihat tahta nya Reyna".

Sedangkan Reyna sedang kesusahan memakaikan branya. ia butuh bantuan sekarang!. Tapi ke siapa? Disini tidak ada Rika. " Arggh kenapa bra ini. Ini sangat sulit." prustasi Reyna. Karena bra yang di pakai Reyna tiba tiba saja macet.

Raga yang menyaksikan kesusahan Reyna mendekat ke arahnya. "Biar aku bantu" ujar Raga sembari membenarkan kan Kancing bra Reyna yang sudah di pakainya.

"Tunggu? Raga! " Reyna tersadar. "Ya Tuhan, kenapa kak Raga ada di sini? " tanya Reyna yang langsung saja memakai piama tersebut. Tentunya di hadapan Raga.

Oh tidak, Raga lelaki normal. Dan sekarang ia benar benar merasakan sesak di dalam. Rasanya Gairahnya ingin sekali ia lepaskan, namun ia tidak bisa melakukannya. Tetapi ini sungguh menyiknyasa.

"Kak Raga kenapa gak bilang jika kak Ra-"

'Mmpttt'

Raga mencium bibir ranum Reyna. Ia benar benar sudah tidak kuat sekrang. Ia kembali mendekat agar tubuhnya dan tubuh Reyna semakin mendekat. Ciuman itu lambat laun berubah menjadi lumatan lumatan lembut.

Reyna syok, atas perlakuan Raga sekarang. Tapi anehnya kenapa Reyna tidak merasakan benci maupun kecewa kepada Raga karena telah mengambil first kiss nya. Dan Reyna memejamkan mata juga membalas ciuman itu.

Raga tau jika ciumannya Reyna balas, maka Raga tersenyum senang, ia tidak akan menyia nyiakan malam ini.

Reyna kehabisan napas, ia memukul dada bidang Raga beberapa kali. Karna stok oksigen nya sudah mulai menipis.

"K-kak!"

"Huhh huhh" keduanya mengirup oksigen lama.

"Kak Raga kenapa? " tanya Reyna pelan pelan.

Raga membalas tatapan Reyna. "Kenapa gak liat liat dulu kalo mau ganti maju? ".

Reyna menunduk. " Aku tidak tau kalau kak Raga ada di sana". Balas Reyna.

"Lain kali jangan seperti itu, krena aku bisa masuk kemanapun yang aku suka paham! " bisik Raga di telinga Reyna. Sedangkan Reyna mengangguk paham.

"Tidur." putus Raga.

Reyna mengangguk sembari berjalan ke arah kasur. Dia mulai memejamkan matanya. Sedangkan Raga di sana hanya menarik napas nya dalam. Raga mendekat kearah Reyna untuk tidur berdua. Ingatt! tidur berdua bukan apa apa!.

                                ••••

Keesokkan paginya...

"Humm" Reyna menggeliat sembari membuka matanya, tetapi kenapa perutnya terasa berat?. Ia pun menolehkan ke arah belakang dan ternyata itu Raga yang tertidur sembari memeluknya. "Pantesan berat ada tanganya kak Raga ternyata" Reyna berbicara dalam hati.
Ia pun melihat jam di dekatnya, Masih pukul 03:45. Dan ia memutuskan untuk pergi ke dapur, dan "mau kemana? ". Tanya Raga dengan suara khas orang tidur.

" Aku mau kedapur kak. "

"Masih pagi! Tidur lagi" Raga mengeratkan pelukannya, sampai Reyna tidak bisa keluar. Reyna pun pasrah di tempatnya, ia tidk mungkin bisa menolak Raga. Dan ia memutuskan untuk berganti tempat menjadi menghadap Raga yang skarang sudah tidur kembali.

"Tampan!." satu kata dari bibirnya.

Reyna mengusap rahang kokoh milik Raga. "Nyenyak nyaa". Ucap nya sembari tertawa. Dan itu masih bisa di dengar oleh Raga.

Dan Reyna pun ikut tertidur lagi bareng Raga. Namun sekarang posisinya berbeda.

TBC

Part ini cukup pendek.
Tapi mungkin part selanjutnya akan panjang kembali.

And

See youu✋✨

Cute Girl's Donde viven las historias. Descúbrelo ahora