TIGAPULUH DELAPAN

35 4 5
                                    


Sekolahpun sudah aktif kembali namun hari hari Reyna hanya seperti biasa. Hidup tanpa sosok orang yang bisa menakluki hatinya. Raga Dirgantara. Laki-laki dengan sejuta kelebihannya dan kekurangan yang ia lengkapi. Dan sekarang mereka berdua sedang di pisahkan oleh jarak.
Sudah dua tahun mereka berpisah, ralat mereka tidak bertemu secara langsung. Namun kedunya mampu memahami dan mendengarkan ucapan masing-masing.

Finaly Reyna sudah mulai berhasil melewati hari hari tanpa sosok Raga nyata dihadapanya. Yang ia bisa lakukan hanya melihat nya dari balik layat ponsel yang ia miliki saat ini.

Disana di tempat yang berbeda Raga sedang bergulat dengan laptop yang ada di hadapanya. Laki laki itu sudah lulus akan kuliah nya. Cukup dua tahun laki-laki itu mampu menyelesaikan kuliah nya dengan kinerja otaknya yang cepat.

Dan sekarang giliran Raga yang harus memenangkan perusahaan Dirgantara. Ah, sebenarnya ia bisa saja meminta perusahaan itu ke kakeknya, namun bukam Raga Dirgantara namanya jika tidak mau usaha terlebih dahulu.

Sedari kecil Raga sangat menginginkan posisi ini dan sekarang tinggal satu langkah menuju keberhasilan. Raga akan mencapai keberhasilan nya. Dan buru-buru pulang untuk menemui sang gadis yang ia cintai.

Mengingat seorang gadis. Ragapun langsung berhenti menghentikan kegiatanya yang di tumpuki berkas-berkas penting yang harus ia koreksi ulang lagi.

Ia pun mengambil Heandphone nya dan melihat gedjetnya menyala menampilkan lockscreen bergambar wajah Reyna yang ia berhasil menggambarnya melalui aplikasi Adobe Illustator melalui Desain grafis yang ia bisa.

Disana terlihat satu pesan yang ia suka. Satu kata "Aku merindukan mu" itu sudah membuat Raga ingin menghampiri gadisnya sekarang juga.
Kemudian ia menekan tombol via call untuk gadisnya. Tidak perlu waktu lama untuk Reyna mengangkat nya. Senyuman manis terukir di bibir Raga. Ah sungguh, ia pun sangat merindukan gadisnya.

"Aku yang lebih merindukan mu"

"....."

"Hey, kenapa menangis?"

"....."

"Jangan buat aku untuk terbang di sini ke indonesia sekarang juga"

"....."

"Kenapa jangan? Aku tidak bisa tinggal diam jika mendengar gadisku menangis"

"....."

"Kumohon, jangan menangis lagi. Sayang"

"....."

"Hapuslah air matamu, tunggu lah aku akan mengirimkan sesuatu malam ini"

"....."

"Aku tutup telponya," Raga menjeda ucapanya, "Aku mencintaimu, selamat malam ratu dihatiku".

Reyna terisak pelan, kenapa sekarang dirinya sangat merasa cengeng? Padahal dirinya dengan Raga hanya berjarak beberapa saat bukan berpisah selamanya.

Reyna sangat merindukan Raga dan begitupun sebaliknya.

Dia butuh Raga.

Dia ingin Raga segera balik.

Meski tadi ia sudah melepas rindu, ntah rasanya lewat via call sangat menyebalkan.

"Harus berapa lama lagi aku menunggunya pulang?"

Oh Reyna, ini mau mu sendiri, kenapa pas di tengah jalan malah seperti ini?.

"Aku sangat merindukan nya".

Hari kelulusan pun tiba. Para murid berbondong bondong mengantri di area koridor sekolah ingin melihat teks name yang tertera dan lulus di tahun ini dan nilai tertinggi di SMA DIRGANTARA.

Cute Girl's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang