EMPATPULUH

58 4 2
                                    


"Tidak ada yang lebih indah setelah laut dan senja, kalaupun memang ada. Itu mungkin kita"
-jinju

Selamat membaca guys...

.....

"Tuan, Pesawat yang anda pesan akan berangkat pada hari ini pukul 13.15"

"Ya, baiklah. Bagaimana dengan persiapanku?"

"Semuanya sudah beres, anda tidak perlu khawatir Tuan."

Raga mengangguk dan terdiam sambil berkata dalam hati 'apakah penerbangan nya tidak bisa di percepat? aku ingin segera pulang' naasnya Raga hanya bisa menunggu.

"Hm, Terimakasih. Kau bisa pergi"

"Baiklah Tuan, saya permisi" ujar kepercayaan Raga undur diri dari hadapanya.

Akhirnya setelah empat tahun lamanya ia akan pulang dan menemui keluarga serta gadisnya. Ngomong-ngomong soal kepulanganya, Raga belum memberi tahukan berita ini kepada keluarga nya. Biarkan ini menjadi suprise buat mereka semuanya. Kecuali Oppa nya yang sudah mengetahui niat nya sejak awal.

Yang paling awal Raga temui adalah Oppanya, Raga akan memberi tahukan jika tugas-tugasnya sudah selesai. Ragapun sudah lulus dan mengambil alih perusahaan itu menjadi miliknya seutuhnya. Raga akan tetap menjadi Raga yang tidak akan pernah puas dengan masalah karirnya.

Sampai sekarang meski dirinya sudah mempunyai banyak cabang perusahaan dimana-mana terkususnya luar negeri dan dalam negeri. Tetap yang selalu di pikirkan adalah apa yang harus ia buat lagi setelah membuat banyak produk yang rata-rata belum ada di Indonesia.

Sungguh ia sedikit khawatir jika dirinya sudah menikah nanti keluarga barunya akan merasa kekurangan.

Tanpa Raga sadari meski dirinya menganggur dan berhenti bekerjapun ia sekeluarga tidak akan merasa kekurangan sama sekali. Ah, bisa bisanya Raga berpikiran seperti itu.

Apa kalian ingat saat Reyna disuruh Raga menghabiskan semua uang yang ada di salah sata Blackard-nya. Reyna saja sempat di buat geleng geleng kepala. Bahkan satu Blackard yang Raga punya dominanya bisa menjamin kehidupan Reyna sepuluh tahun kedepanya.

Tidak akan pernah ada habisnya jika harus menceritakan kekayaan keluarga Dirgantara ini.

Dua tahun kemarin adalah kelulusan gadisnya, ia hanya mengucapkan lewat videocall dan menemaninya sepanjang malam itu. Dan untuk menikahi Reyna ia butuh waktu sekitar satu sampai dua tahunan lagi. Tidak masalah baginya, ia akan tetap menunggu dan ngasih effort lebih buat gadisnya. Demi kebaikanya di masa depan.

"Baik, saya tutup pembelajaran saya disini. Dan kalian bisa beristirahat dengan damai, sampai ketemu di pertemuan selankutnya." ujar Dosen yang mengajar Reyna.

Akhirnya pelajarannya hari ini selesai juga, namun sialnya ada beberapa tugas yang di berikan dosen itu untuk segera di kerjakan. Reynapun bergegas membereskan buku-bukunya dan ia akan menuju perpustakaan. Reyna harus menyelesaikan tugas-tugasnya sekarang juga.

"Hai, Rey. Mau ke perpustakaan?" tanya seorang gadis yang menghampiri Reyna.

Reyna mendongak menatap gadis itu, "Ah, ya Citra. Apa kamu mau ikut?" ajaknya.

Cute Girl's Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz