TIGAPULUH ENAM

35 5 1
                                    


"Aku takut jika kita berada jauh kau menghilangkan rasa percaya ini kepadaku"

Raga sedang terduduk di kamarnya ia sedang menonton Tv yang dinyalakan oleh Reyna, namun gadis itu sedang membersihkan diri mungkin ia lupa untuk mematikan Tv nya jadi dari pada menganggur biar Raga saja yang melihatnya sesekali memainkan Hp milik gadisnya.

Ia membuka aplikasi Watshup saat pertama masuk ia melihat chat bersama lelaki yang Reyna sematkan di atas, tentu itu chat darinya Reyna sangat bucin. jadi ia tau mengapa chatnya Reyna sematkan, tetapi ia juga suka di jadikan satu satunya oleh Perempuan itu.

Tanpa di sadari ia tenggelam melihat pesan pesan lelaki lain di Hp Reyna, tidak satupun yang Reyna balas di sana padahal setaunya laki-laki yang ngechat dia rata rata mempunyai wajah yang di bilang oke.

Tapi Reyna tidak peduli itu, oho jangan lupakan di hatinya cuma ada satu orang, Raga Dirgantara.

Raga menjadi mendingan saat ia sedang berada jauh dengan gadisnya, ia sudah percaya jika Reyna tidak akan pernah menduakan nya toh dengan dirinya sendiri. Ia memencet sebuah aplikasi play store di sana niatnya ia ingin menyadapkan Wa nya agar Reyna tau dia tidak chattingan dengan yang lain kecuali denganya saja.

Anggap aja Raga posesif namun itu benar adanya, Raga hanya tidak mau kehilangan perempuan itu saja. Tapi terkadang juga posesif sangat di butuhkan, tetapi jangan sampai mambuatny tidak suka juga.

"Kak" satu panggilan yang langsung menyadarkan Raga. Sedangkan yang di panggil hanya bergumam dan tersenyum.

"Dua jam lagi Kamu berangkat loh kak, kok nggk siap siap?"

"Sudah"

"Mandi lagi sebelum berangkat"

"Tidak mau, aku sudah mandi" ujarnya "Duduk disini" lanjut Raga lagi.

Reyna menghampiri Raga dengan balutan handuk di badannya, ntahlah urat malu nya sudah putus di hadapan Raga. Setelahnya Raga mendudukan Reyna di pahanya sesekali mencium leher mulus Reyna.

"Kamu tau? Aku ingin sekali.membawamu kesana bersamaku"

"Hey, tapi itu tidak mungkin"

"Aku tau"

Reyna bergumam, "Aku akan merindukan mu Kak"

"Aku bahkan lebih dari itu"

Mereka bertatapan seolah olah mata itu saling mengikat satu sama lain sebelum Reyna berucap kembali.

"Kak?"

"Hm"

"Apa kak Raga percaya Aku?"

"Tentu saja"

"Jika terjadi apa apa disana, kabari aku langsung ya"

"Itu pasti"

Helaan napas Reyna terdengar di telinga Raga, "Jangan khawatir aku akan baik baik saja disana, kita hanya butuh terhubung satu sama lain"

Reyna mengangguk paham kemudian melirik jam dinding di hadapannya. 1 setengah jam lagi pemberangkatan Raga, ia harus bersiap siap.

Kini mereka sudah berada di bandara, yang ikut serta mengantarkan Raga hanya Reyna, orang tua Raga, dan Raga enthegeng.

"See u bro, gue akan kangen banget sama lo"

Raga tersenyum simpul, "Gue juga, kalian jaga diri baik baik. Gue gak akan lama ko setelah urusan di sana selesai gue balik".

"Dan, sukses selalu kalian" ujarnya.

Cute Girl's Where stories live. Discover now