DUAPULUH DUA

50 21 3
                                    


"Tidak ada perpisahan yang baik baik saja, semua perpisahan akan berakhir sakit"
_Reyna Atlanta Putri

Happy Reading 🍃

"Kak Raga??"

"Kakak Ngapain?, tumben tidak mengabari terlebih dahulu?" sahutnya lagi.

"Maaf, aku buru buru"

"Ahh, tidak masalah, Ayok masuk"

Raga menuruti langkah demi langkah gadisnya itu, ia di bawa ke ruang tamu milik rumah gadisnya.

Pertanyaan masih sama, "Kakak ngapain?"

Raut muka Raga tidak mengenakan, seperti ada yang ia pikirkan.

Reyna mendekat ke arah kekasihnya
"Kamu kenapa kak?" ujarnya mengusap pipi kanan Raga.

Tidak ada kata yang di ucapkan pria di hadapannya, Reyna jadi takut jika kekasihnya sedang dapat masalah.

"Hey? Kamu kenapa?" sekali lagi pertanyaan itu kembali di keluarkan.

Sungguh, mulut Raga sangat kelu ketika ingin menceritakan semuanya,

"Akan ku ceritakan, namun tidak disini" ujar nya

"K-kemana?"

"Ikut aku"

Mereka berdua pergi meninggalkan rumah Reyna, tidak tau Raga ingin membawa gadis itu kemana, Reyna benar benar merasakan hatinya sedang kacau dan merasa gundah. Ntah kenapa.

Kini mereka sedang di pinggir sungai yang indah, tidak tau kenapa Raga membawa nya ke sini. Tapi sungainya sangan indah di malam hari seperti ini. Banyak lampu lampu yang di buat di pinggir jembatan. Sangat Indah.

"Ada apa kak? Kenapa membawaku kesini?" tanya Reyna sedikit bingung.

"Ada yang ingin aku bicarakan" ujarnya sambil memeluk tubuh Reyna di belakang.

"Bicarakan saja, aku tidak keberatan" masih tetap setia memandangi sungai yang indah, dan mendengarkan cerita Raga.

Raga terdiam, membeku "Ini tentang kita".

Reyna tau, dan sudah diduga jika pembicaraan ini tentang hubungan mereka.

Oke, berpikir positif Reyna, dia tidak akan meninggalkan mu dalam artian sesungguhnya, mungkin.

"Tentang pembicaraan kita waktu lalu?" ucapan nya tertahan "Setelah lulus aku akan pergi".

Hening, ntah serangan dari mana Reyna merasa ada petir yang menyerangnya, dada nya sakit, ia tidak sanggup jika harus kehilangan Raga sekarang. Pikirannya negatif tidak bisa mencerna apa yang di katakan Raga.

"Aku pergi juga untuk kita Rey, setelah aku kembali janji ku untuk menikahimu akan terbukti"

Ntah Reyna sedih atau pun bahagia, perasaannya campur aduk sekarang.

Raga memeluk Reyna erat, wajahnya ia dekatkan di perpotongan leher Reyna. Mencium bau wangi di tubuh gadisnya yang bisa di bilang candu untuk nya.

"Baik, aku ngerti kak" ujar Reyna. Meski dalam hati ia sangat tidak mau Raga pergi, tapi untuk saat ini ia akan mencoba LDR.

"Tapi aku takut" Raga kembali menelusupkan wajahnya. Seperti anak kecil yang merengut karena tidak di beri permen.

"Takut kenapa?" tanya Reyna heran, kini dia berhadapan langsung dengan mata elang milik Raga.

Ia cukup kaget di tatap seperti itu, lebih tepat nya salah tingkah sendiri. Raga hanya menatap Reyna tanpa berniat untuk berbicara, kini Raga sedang di landa gelisah apakah dia harus meninggalkan gadisnya?  Apakah dia harus menikahi gadisnya terlebih dahulu, biar tidak di ambil orang?.

Cute Girl's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang