DUAPULUH ENAM

40 11 1
                                    


Happy Reading 🍃

Malam berganti menjadi pagi.

Reyna sudah berada di dapur, sedangkan Raga masih bergulat dengan selimut.

Mereka tidak bersekolah karena, diliburkan satu minggu hanya untuk weekend. Dan liburan ini juga sehabis ujian kelas 12.

Masalah tentang nanti graudations, acaranya 2 minggu lagi.  Dan itu pertanda bahwa ia harus benar benar siap untuk kepergian Raga.  Ralat LDR lebih tepatnya.

Meskipun tidak rela, tapi ini demi kebaikan mereka berdua. Salah sendiri di ajak Nikah sekarang Reyna nya nggak mau.

Reyna melihat jam yang menggantung cantik di dingding, bahwa sekarang sudah pukul jam setengah 7 pagi.

Ia sudah menyiapkan makanan untuk nya dan juga Raga. Namun Reyna merasa nggan membangunkan sang kekasihnya hanya untuk makan saja. Reyna sungguh tidak tega.

Mungkin tunggu setengah Jam lagi ia akan membangunkan nya.

'Say Lalisa love me Lalisa love me hey.. '

Dering suara telpon Reyna berbunyi.

Reyna sudah mengganti nada dering nya dengan lagu Lalisa.

'Cal me Lalisa love me Lalisa love me'

Lalu ia buru buru untuk mengangkan telponnya.

"Hallo"

"...."

"Dimana?"

"...."

"Loh, Rika udah sembuh?"

"...."

"Tapi-"

"....."

"Yaudah kalo begitu, aku minta Izin Raga dulu"

"...."

"Nanti kan ku kabari lagi jika aku akan kesana"

"...."

Titt

Sambungan telpon terputus.

"Pagi" sapa seseorang di belakang.

Reyna memalingkan kebelakang, "Eh kak,  Pagi juga" sapanya balik.

"Udah bangun? Hampir saja aku mau bangunin kamu" tanya Reyna lagi.

Raga hanya berdehem, ia mendekati Reyna dan melumat singkat bibir gadis itu, hanya terpaut dua detik.  Sesingkat itu.

"Morning Kiss" semirk nya.

"Tadi siapa?" tanya Raga lagi.

Reyna yang baru sadar akan pertanyaan Raga barusan menjawab, pasalnya ia linglung sendiri dengan perlakuan Raga tadi, sekarang Raga sangat sering melumat bibirnya.  Ntah kenapa.

"Owh, tadi Shilla telpon,  katanya ia mengajak aku ke Mall sambil cerita cerita" adunya.

Raga mendengarkan seksama, "Terus?".

"Awalnya aku mau nolak, tapi gak enak aja. Rika juga ada katanya" lanjutnya lagi.

"Kapan berangkatnya?"

"Nanti siang kayaknya,  pukul jam satu"

Raga manggut manggut mengerti. "Kamu boleh pergi, tapi dengan satu Syarat!" tegasnya .

"Syaratnya?" tanya Reyna bingung.

Raga tersenyum smirk "Cium aku dulu"

Heyy??  Ada apakah dengan saudara Raga Dirgantara sekarang?.  Untung saja Raga tidak minta yang aneh aneh.
Reyna mendekat ke arah Raga lalu mencium pipi sebelah kiri prianya. Ia malu malu sendiri.

Cute Girl's Where stories live. Discover now