DUAPULUH SATU

59 21 2
                                    


Setelah lulus, apa yang akan kita lakukan??"
_Raga Dirgantara

Happy Reading

Tidak terasa akhir semester sudah di depan mata, setelah tiga tahun ia menetap di SMA.

kini Raga sedang berada di halaman sekolah, ia sedang menunggu gadisnya. Ahh sempat lupa jika seluruh murid yang bersekolah disini sudah mengetahui fakta jika Raga telah memiliki kekasih.

Bahkan para Fans Raga pun sempat terkejut, pasalnya mereka kira Raga hanya sekedar biasa biasa saja dengan gadis itu,  namun rupanya mereka menjalin hubungan.

"Hai kak" sapa Reyna semringah.

Raga tersenyum manis ke arahnya, kemudian menyapanya balik "Hallo cantik" .

"Haruskah ada cantiknya juga?"

Menganggukan kepalanya Raga pun berkata kemudian "Tentu saja".

"Hhh.  Selalu saja begitu" malasnya ,kemudian Reyna mengajak Raga untuk memasuki sekolah.

"Tunggu deh!"

"Apa?? " tanya Raga bingung

"Apa kak Raga tidak mau memakai dasi?,  mana bisa seorang anak pemik sekolah seperti ini!" omelnya

Raga hanya memerhatikan Reyna dari atas,  maksudnya memang mereka berdiri namun tetap saja Raga sangat tinggi,  sampai Reyna berjinjit sedikit untuk memakaikan Dasinya.

"Oh iya, apa kamu sudah sarapan?" tanya sang gadis yang hanya di beri gelengan singkat oleh laki laki itu.

"Aku membawa sarapan, mari kita makan dulu,  masih ada waktu duapuluh menit lagi untuk masuk"

Raga mengangguk lagi "Ayokk"

Hhh,  padahal Raga sempat makan di rumahnya,  namun setelah Reyna mengatakan itu, ia sudah tau betul jika Reyna akan membawa bekal untuk Raga dan dirinya.

Raga tak sempat menolaknya  meskipun ia merasa kenyang, tapi jika itu masakan Reyna.  Ntah kenapa ia malah ingin makan kembali, dan nafsu makannya kembali menyerang lagi.

Mereka duduk di bangku halaman depan, sembari memakan masakan Reyna yang baru saja ia keluarkan.

Masakan Reyna benar benar enak, tidak mengecewakan ala kadarnya.  Mungkin Raga akan sangat beruntung jika dia mempunyai istri seperti ini, dia akan slalu makan di rumah setiap hari.

Hhh jika itu jodoh.

Jika tidak berjodoh mereka bisa apa bukan?  Karena kenyataannya takdir selalu tidak bisa di ubah. Tidak tau jikalau mereka akan mendapatkan takdir yang bagus.  Itu terserah tuhan saja, karena percayalah skenario tuhan selalu indah.

"Satu suap lagi,  habisan" peringat nya.

"Aku kenyang,  kamu saja" Raga mengambil sendok di tangan Reyna kemudian menyuapinya.

"Buka mulutnya" Reyna menurut, "Pinter" lanjutnya tertawa

Reyna mengunyah makanan yang tadi di suapi Raga. Lalu berkata,  "Kwa (kak)"

"Jangan bicara jika masih mengunyah, dasar kamu ini"

Perempuan itu meringis, "Hhi maaf".

"Apa?" tanya Raga kembali,

"Setelah kamu dan aku lulus,  apakah kita tetap akan masih bersama?"

Raga mengernyit bingung ,  "Apa maksud mu?? Tentu saja kita akan bersama sama, selamanya"

"Jika pasalnya takdir tidak mengijinkan kita untuk bersama, bagaimana?" tanya nya lagi, namun sekarang Reyna mulai menunduk.  Reyna takut dengan ucapanya yang akan membuat kekasihnya marah.

Cute Girl's Where stories live. Discover now