Part 6

18.6K 2.5K 53
                                    

Sudah seminggu sejak Asia tidak sengaja bertemu dengan Bian, saat ini ia juga sudah memulai skripsi, untung saja di kehidupan sebelumnya ia mengambil jurusan yang sama dengan Asia, jadi tidak terlalu sulit bagi-nya, hanya saja ia sangat malas untuk mengerjakan skripsi lagi. Tapi mau bagaimana lagi kan, ia juga ingin cepat lulus untuk segera mengelola cafe-nya lagi.

"Si, beneran ngak nyangka banget deh gue sama lo," ucap Hera diikuti decakan kagum,

Asia membalas dengan memutar bola mata-nya, pasalnya sedari tadi tidak ada kata-kata lain yang di ucapkan Hera, selain gue ngak nyangka, sumpah lo, demi apa.

Awalnya Hera meminjam hp Asia untuk membuka aplikasi instagram. Seperti teman kebanyakan, Hera dengan usil membuka aplikasi chat Asia dan mata-nya tidak sengaja melihat nama kontak yang membuat nya tersedak, BaBi

Setelah mendapat persetujuan Asia ia langsung membuka room chat mereka, biasanya hanya Asia yang gencar mengirim pesan kepada Bian, yang tentu saja akan di balas sesingkat-singkatnya oleh Bian, bahkan sangat sering chat Asia hanya di read, tapi..

Kali ini Bian yang pertama kali mengirimi Asia pesan, walaupun di tarik, tapi tetap saja kan,

Dan yang lebih penting, Asia bahkan mengabaikan pesan Bian,
Hera menatap Asia takjub, "Beneran dah move on lo dari bang Bian?"

"Hmm" balas Asia,

"Pinter lo, maka dari itu, lebih baik kita nge-haluin oppa-oppa koreyah yang ngak bakalan bikin kita sakit ati," ucap Hera dengan tangan mengepal ke atas.

"Ngak usah jauh-jauh, noh oppa korea kw juga ada perasaan dari tadi lirik-lirik mulu," balas Asia kesal,

Hera menatap orang yang di maksud Asia, seketika ia berseru tertahan, "Weh anjir, itu si Dion sama temen-temennya"

Asia menatap Hera, "Emang kenapa kalo si Dion?"

Hera kembali menatap Asia, ia memegang kedua pundak Asia, "Beneran lo ngak tau?"

Asia menggelengkan kepala-nya, "Emang bener dah, saking bucin-nya lo sama bang Bian sampe ngak tau berita apa-apa sama cowok-cowok di sekitar lo," ucap Hera,

"Itu nama-nya setia, kalo udah sreg sama satu orang ya udah itu aja, jangan lisa-lisi, serakah amat," balas Asia

"Apaan lisa-lisi?"

"Lirik sana lirik sini" balas Asia cuek,

"Dapet dari mana lo kata-kata begituan?" tanya Hera heran,

Asia hanya mengangkat bahu, "Ngak tau, keluar sendiri dari mulut gue"

Hera menatap Asia, ia masih ngak nyangka dengan teman-nya ini, sudah seminggu ia merasakan perubahan pada Asia, dari sikap maupun penampilan, apa mungkin karena Asia jatuh dari tangga? Ia juga tidak tau, tapi ia tetap bersyukur dengan perubahan Asia, yang mungkin akan membawa kebaikan pada Asia.

"Kenapa lo?" tanya Asia, ia bergidik melihat tatapan Hera,

Hera menggelengkan kepala-nya, "Gapapa, bentar lanjut dulu tadi gue mau jelasin siapa Dion,"

Ia memajukan tubuh-nya ke depan lalu berbicara dengan nada berbisik, "Dia itu kating kita, mantan ketua BEM tahun lalu, walaupun pinter dia itu buaya tingkat setan, ganteng sih banyak juga fans-nya, mungkin semua cewe angkatan dia dah pernah di pacarin semua, intinya kalo dia deketin lo jangan di ladenin, cuekin aja,"

Asia yang mendengar ucapan Hera mengernyit jijik, "Beneran lo? Kok tau banget sih lo, jangan bilang lo juga fans-nya?"

Hera menganggukan kepala-nya pelan, "Sama mukanya doang, sifatnya enggak," lalu ia kembali melirik ke arah samping, tempat dimana Dion dan teman-temannya berada, dari gerak-gerik Dion, sepertinya ia memang sedang mengincar Asia, ya gimana enggak coba? Asia itu termasuk primadona di angkatan mereka, walaupun Asia terkenal sombong dan cuek sama semua orang, tapi beberapa hari ini Asia sudah berubah jadi cewek ramah, walaupun masih sedikit cuek,

Different Soul Où les histoires vivent. Découvrez maintenant