Part 24

9.9K 1.5K 77
                                    

Ekhm..
Maafkan diriku yang kalau up pasti lama😭 tapi gapapa ya..

Sekarang kan udah up hehe

Happy reading!

¤¤¤

Karena masih curiga dengan adiknya, Aaron memutuskan untuk bertanya kepada Bian, siapa tau lelaki itu mengetahuinya. Eh tapikan ia sekarang sedang sedikit perang dingin dengan sahabatnya itu.

"Tanya, enggak, tanya, enggak, tanya.. enggak, dahlah! Tanya!"
ucap Aaron kepada dirinya sendiri.

Ia mengambil hp lalu menghubungi nomor mantan kakak tingkatnya itu.

Dering pertama, tak di angkat.

Kedua, masih tak di angkat.

Ketiga, Aaron masih sabar.

Keempat, sepertinya emosi sudah menghampirinya.

"PIG!" umpatnya karena tak mendapat jawaban,

Kenapa begitu? Ya karena Aaron ingin terlihat berkelas saat mengumpat.

Aaron benar-benar kesal sekarang, tapi dirinya masih kepo! Kalau tanya Asia pasti gadis itu tak akan jujur.

Saat dirinya ingin kembali menghubungi Bian, handphone di gengamannya bergetar.

Bang Bian!

Bentar, jangan di angkat dulu biarkan Bian merasakan apa yang baru saja ia rasakan.

Emang dasar Aaron nggak tau diri! Dia yang butuh tapi kelakuannya begitu, nggak boleh di contoh ya kawan!

Aaron yang akan mengeser tombol hijau tak jadi karena panggilan itu sudah di matikan. Ia menunggu agar Bian kembali menghubunginya,

1 menit..

2 menit..

3 menit..

Seketika Aaron ingat dengan sifat Bian yang satu ini, ia tak akan menghubungi seseorang dua kali jika itu bukan dirinya yang butuh.

Dasar!

Karena ke-ingin tahuannya sudah tak bisa di bendung, Aaron kembali menghubungi Bian. Kali ini dalam dering ke dua langsung di angkat.

"Hm?"

"Salam Bang jangan malah gitu,"

"... Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

"..."

"Bang?"

"Hm?"

"Ham hem ham hem aja!"

"Apa?"

Aaron bisa mendengar dengusan malas lelaki di sebrangnya ini,

"Gue mau tanya"

"....?"

"Lo bisa tambahin kosa kata lo nggak sih bang?!"

"Lo yang butuh"

Baiklah, Aaron memang harus mengalah jika ingin berbicara dengan sahabatnya itu.

"Lo tau Asia kemarin kenapa?"

Ada keheningan sebentar sebelum Bian menjawab,

"Nggak tau"

"Halah! Bohong pasti, bilang aja gue abangnya berhak tau!"

"Terserah kalo nggak percaya"

Different Soul Where stories live. Discover now