Part 16

14.4K 2.4K 125
                                    

Aku suka kalo kalian emosi😭 Tapi jangan bully Bian, kasian tauu😭

Oiya mau tanya, aneh ngak sih alur ceritanya? Aku baca ulang kok kaya gimana gitu😢

Happy reading!

¤¤¤¤

Dua hari belakangan Bian tidak bisa tidur nyenyak akibat memikirkan perkataan Asia, selama itu juga dirinya tak berhubungan dengan gadis itu,

Bian kini sedang berada di balkon apartemen, ia memutuskan tak pulang kerumah selama dua hari ini. 

Ia duduk lesehan sambil menyandarkan punggung di pagar pembatas, tangan kirinya terdapat sebatang rokok sedangakan tangan kanannya memegang handphone, layar itu menampilkan foto dua anak remaja yang berbeda jenis kelamin, di foto itu sang gadis tersenyum lebar sedangkan lelaki di sampingnya hanya tersnyum tipis dengan sebelah tangan yang merangkul bahu gadis di sampingnya,

Itu Bian dan juga Anya,

Anya itu teman perempuan pertama yang Bian miliki, cinta pertama Bian serta patah hati pertama Bian, Anya bagi Bian adalah penyelamatnya.

Sebelum itu mari kita simak terlebih dahulu seperti apa kisah masa lalu Bian,

Bian sebenarnya memiliki masa lalu yang suram, ibunya menderita PTSD akibat pelecehan yang ia terima dari selingkuhannya, yang ternyata musuh suaminya sendiri.

Saat itu ibunya tak sadar jika dirinya hanya di jadikan alat oleh selingkuhannya untuk menjatuhkan Adam, sang suami.

Sang ibu di temukan hampir empat hari lamanya dengan keadaan tubuh yang mengenaskan. Tak hanya itu, setelah kejadian tersebut ibunya mengalami trauma berat, dan hanya mau berbicara dengan Bian bahkan ia tak mengenali Adam. Ia akan selalu berteriak jika ada orang lain mendekatinya selain Bian.

Karena pada saat itu Adam sangat mencintai istrinya, ia rela merawat sang istri yang bahkan sudah menghianatinya.

Mungkin karena setiap waktunya hanya dihabiskan bersama sang putra, ibunya itu menjadi terobsesi dengan Bian, ia menganggap seolah-olah Bian itu kekasihnya, Bian yang pada saat itu masih berumur 15 tahun tak tahu jika kasih sayang yang ibunya berikan kepadanya berbeda maksud dengan apa yang ia pikirkan, sampai ibunya itu meminta ciuman kepadanya, Bian sudah merasa ada yang salah, ia menasihati ibunya jika anak dan ibu tidak boleh melakukan hal seperti itu, sampai jawaban sang ibu yang membuat Bian kaget.

Selama ini ibunya itu menganggap dirinya kekasih, akibat penolakan tersebut Bian selalu menjadi sasaran kekerasan ibunya, sampai tubuh serta wajahnya banyak lebam-lebam, ayahnya selalu bertanya tapi Bian tak menjawab jujur, ia selalu beralasan jika dirinya bertengkar dengan teman, ia takut jika berkata yang sebenarnya entah apa yang akan ayahnya itu lakukan, karena setau Adam, sang istri akan baik-baik saja dengan Bian yang merawatnya.

Tapi seperti kata pepatah, sepandai-pandainya menyimpan bangkai pasti akan tercium juga.

Adam yang pada saat itu pulang siang kaget mendapati sang istri hampir mendorong putranya dari tangga. Bian juga tak menyangka jika ibunya akan sampai seganas ini, ia tadi sekali lagi menolak permintaan ibunya, biasanya ia hanya akan di jambak atau di pukul.

Setelah kejadian itu, ayahnya mengintrogasi dirinya dan ia pun terpaksa menjelaskan semua tentang apa yang terjadi selama ini, tentang anggapan ibunya kepada dirinya juga ia ceritakan.

Tentu saja ayahnya kaget bahkan sampai hampir pingsan, Adam tak menyangka jika istrinya separah itu. Adam tidak menyalahkan Bian tapi menyalahkan dirinya-sendiri karena terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai tak terlalu mengawasi sang istri.

Ayahnya sudah memutuskan akan membawa ibunya berobat ke luar negeri, tapi naas sebelum rencana itu terlaksana ibunya sudah bunuh diri dengan menancapkan pecahan kaca ke pergelangan tangannya sendiri.

Bian tak membenci ibunya, ia bahkan menyayanginya, tapi tak di pungkiri juga jika sebenarnya ia merasa takut dengan sikap ibunya selama ini.

Setelah peristiwa yang menimpa keluarganya itu sikap Bian berubah, ia menjadi sedikit menjauh terhadap setiap perempuan dan menjadi pribadi yang tertutup.

Dua tahun setelah ibunya meninggal, ayahnya juga sudah menikah lagi dengan teman bisnisnya, Anggun.

Bian menyetujuinya karena ia bisa melihat jika ayahnya bahagia dengan pernikahan ini, setidaknya sang ayah tidak merasa terpuruk lagi,

Ibu sambungnya itu sangat baik terhadap dirinya, juga perhatian dengan ayahnya, Anggun tak bisa memiliki anak jadi hanya Bian satu-satunya putra mereka. Anggun sangat menyayangi putranya itu, juga sebaliknya.

Walaupun begitu Bian sudah terlanjur menjadi sosok yang tak tersentuh bagi orang lain, Sampai ada seorang gadis yang berani menganggu ketenangannya, gadis itu memberi warna pada kehidupannya, gadis mungil dengan senyum cemerlangnya, Anya. Anya bagaikan uluran tangan yang menarik Bian dari kesunyian.

Bertahun-tahun ia tak berani menyatakan cintanya kepada gadis itu, sampai akhirnya ia menerima kabar jika Anya akan bertunangan dengan lelaki lain. Dirinya hancur? Tentu saja, tapi ia sadar jika dirinyalah yang pengecut, saat melihat senyum bahagia di wajah gadis itu Bian sudah memutuskan untuk mengubur perasaannya.

Dan setelah itu, ia pun kembali ke kehidupannya yang monoton.

¤¤¤¤

Sampai pada dimana Bian bertemu dengan adik dari teman-nya, namanya Asia, saat melihat gadis itu entah bagaimana menginggatkan kembali Bian kepada ibu kandungnya, Riana.

Mereka sama-sama wanita yang cantik, senyuman mereka juga sama-sama manis. Bian akui jika ia menyukai senyuman gadis itu,

Beberapa kali mereka bertemu, Bian bisa merasakan jika gadis itu menyukainya, tapi entah bagaimana di dalam hatinya yang paling dalam ia merasa sedikit takut,

Semakin hari semakin berani juga gadis itu untuk menunjukan rasa sukanya terhadap Bian, pada awalnya Bian menanggapi Biasa saja, tapi lama kelamaan ia merasa cara gadis itu mendekatinya terlalu berlebihan,

Ia mulai mengabaikan tingkah laku adik temannya itu, tiga tahun lamanya Asia selalu berada di sekelilingnya sampai akhirnya gadis itu tak lagi menganggunya, yang membuat sesuatu di diri Bian juga ikut menghilang.

Dan di sini Bian mulai menyadari jika dirinya sudah terbiasa dengan kehadiran Asia di hidupnya.

¤¤¤¤

Bian menghembuskan asap rokoknya setelah teringat kembali masa lalunya,

Ia jadi merasa bersalah kepada Asia, ia tak menjawab sepatah kata pun setelah apa yang di ucapkan Asia di mall waktu itu.

Sekarang ia tau jika gadis itu hanya ingin yang terbaik untuk dirinya,

Ia membuka kembali hp yang berada di gengamannya, masih terdapat foto dirinya dan juga Anya, setelah ragu-ragu sejenak ia meng-klik gambar tempat sampah di layar bagian bawah.

Jarinya kembali berselancar di layar, setelah menemukan kontak yang ia cari tak segan-segan ia memencet tombol panggil,

Hanya berdering, tak ada jawaban, kemudian ia ingat jika saat ini sudah hampir pukul 12 malam.

Tak ingin menganggu istirahat orang tersebut Bian memutuskan untuk mengirim pesan saja,

Asia

Asia? Besok bisa ketemu?
23.41

Bian memejamkan matanya setelah mengirim pesan tersebut.

》》》》

Tinggalkan jejak kawan😉

Different Soul Where stories live. Discover now