Part 17

14.5K 2.3K 205
                                    

Happy reading!

¤¤¤¤

Membuka hp setelah bangun tidur adalah rutinitas bagi Asia,

Ia mengangkat alisnya setelah melihat notifikasi dari seseorang,

BaBi (Bang Bian)

Asia? Besok bisa ketemu?
23.41

Asia tersenyum remeh setelah membaca pesan itu, Dasar cowok!
Batinnya,

Ia memutuskan untuk tak membalas dan hanya membacanya saja.

Di baca tapi tak di balas lebih menyakitkan daripada tidak di baca sama sekali, kan? Asia tahu jika kalian pernah mengalaminya.

Kemarin Asia sudah mencoba bicara baik-baik dengan lelaki itu, ia ingin memperjelas kepada Bian tentang perasaannya agar lelaki itu tak lagi salah paham dengan dirinya, ya walaupun ia tak masalah sih lagipula ia tak peduli jika Bian menyukainya atau tidak. Ia hanya menginginkan kedamaian hidup, oke.

Ia juga sudah berbaik hati menginggatkan lelaki itu tapi tak di tanggapi olehnya, bodo amat sih ya lagian nanti kalau sakit hati juga Bian sendiri yang merasakannya.

Kemarin itu sebenarnya Asia tidak sepenuhnya menasihati lelaki itu, ia hanya ingin menguji Bian, karena Asia merasa curiga kepada lelaki itu,

Dulu Bian sangat ingin tinggal jauh dari Asia, tapi lihat sekarang, setelah dirinya yang menjauhi lelaki itu, seolah-olah Bian yang selalu ingin mendekatinya, cuih

Maka dari itu Asia ingin mencari tau, lagian tanggapan Bian akan menjadi kunci dari kecurigaannya ini. 

Asia tau jika Bian belum bisa lepas dari masa lalunya, dan Asia adalah hater dari lelaki semacam itu. Tapi dengan tak berdosanya Bian ingin menjerat Asia lagi? Sorry ia bukan lagi Asia yang mengedepankan perasaan, tapi Asia yang bertidak menggunakan logika.

Jika kalian bertanya apakah Asia marah? Oh tentu saja tidak, tapi Asia merasa sangat dongkol sampai ingin sekali rasanya membelah kepala Bian lalu mencari tau bagaimana rute jalan pikirannya. 

Eh tapi jujur saja, di luar dari sifat lelaki itu, Asia kadang tak kuat menahan pesona seorang Biantara.

Tidak, tidak! Tolong kalian semua ingatkan jika Asia sampai tergoda.

¤¤¤¤

Dua minggu lagi Asia akan sidang skripsi, ia mengerjakan lebih cepat dari yang lain karena memang di kehidupan sebelumnya ia sudah pernah melakukannya.

Asia sedari tadi mengabaikan Hera yang terus mengoceh di sampingnya,

"Si, kok lo jahat sih" ucap Hera cemberut,

"Bukan jahat," balas Asia tenang, 

"Ya lo ngak mau bantuin gueee, gue kan pengen cepet-cepet wisuda terus mau nikah"

Asia seketika tersedak kuah bakso yang baru saja ia seruput,

"Uhuk uhuk minumm" ucap Asia gelagapan,

Hera dengan sigap meraih es jeruk di depannya, lalu memberikannya pada Asia, setelah puas minum Asia menatap Hera syok,

"Lo mau nikah?! Sama siapaa??!" Asia segera bertanya kepada Hera, mengabaikan rasa pedas dan panas yang masih tersisa di hidungnya,

Hera nyengir "Ngak tau,"

Asia yang mendengar jawaban Hera ingin sekali rasanya mengumpati gadis itu,

Different Soul Where stories live. Discover now