Part 15

15.3K 2.4K 140
                                    

Bian tak menjawab, mau menjawab apa? Ia saja tak tahu kenapa dirinya seperti ini,

"Kok diem? Jujur ya bang, aku sebenernya bingung sama sikap bang Bian, ngak tau mau ngerespon gimana," Asia menghela nafas, oke tenang Asia.

Jika Bian bersedia ia akan meluruskan masalah mereka sekarang, "Bang-"

Ucapan Asia terhenti saat Bian menyela, "Oke, kita lanjutin nanti sekarang biarin aku fokus nyetir dulu"

Asia mengangguk menyetujui,

¤¤¤¤

Asia melambatkan langkah kaki-nya agar berjarak beberapa meter dari Bian, saat ini mereka ada di mall, entahlah Asia hanya mengikuti lelaki di depannya itu,

Sedangkan Bian sudah sedari tadi merasakan perilaku aneh gadis itu, apalagi saat Asia melambatkan jalannya, ia pun berhenti lalu menoleh menatap Asia,

Yang di tatap juga seketika berhenti melangkah, Asia mengangkat alisnya seakan bertanya 'kenapa?'

"Ngapain kamu?" tanya Bian heran,

Asia menggelengkan kepalanya, "Ayok jalan lagi," ucap Asia

"Ngapain jauh-jauh?"

Asia kembali menggelengkan kepalanya, Bian yang merasa gemas segera menghampiri gadis itu, "Kaya kacung jalan di belakang" ucapnya

Asia yang mendengarnya langsung mencubit punggung tangan Bian, dan itu sepertinya sangat sakit telihat dari ekspresi pria itu,

"Mulutnya bener-bener ya," ucap Asia kesal,

Mereka kembali melangkah dengan Bian yang menarik pergelangan tangan Asia,

"Bang lepasin," bisik Asia, ia merasa tak nyaman dengan tatapan beberapa orang di sekitarnya, mungkin karna dirinya cantik kali ya, makanya banyak yang iri hehe

Tetapi Bian tak sedikitpun mendengar ucapan gadis di sebelahnya,

"Om jalannya pelan-pelan ih"

Bian seketika berhenti melangkah, om katanya?

"Om?"

"Iya om, muka bang Bian kaya om-om, kalau aku kan imut" balas Asia dengan wajah sok polosnya,

"Ganteng gini di bilang om-om," guman Bian pelan,

"Hah?"

Bian tak memperdulikan ucapan Asia, ia kembali menarik tangan gadis itu,

Di sepanjang langkah mereka Asia tak berhenti mengoceh seperti saat ini,

"Om beliin Asia es krim,"

Bian diam mengabaikannya,

"Om ih, mau es krim"

Tiba-tiba ada seorang ibu-ibu datang ke arah mereka, "Pak itu ponakannya dari tadi mau es krim yo mbok di beliin, kasian dari tadi ngerengek gitu,"

Bian tertegun mendengar ucapan ibu-ibu tersebut, sedangkan Asia juga merasakan hal sama, tapi ia segera menutup mulutnya dengan satu tangannya yang bebas, menahan tawa

"Ibu percaya?" tanya Bian pelan karena masih kaget,

Ibu tersebut menatap Bian bingung,

"Dia," tunjuk Bian ke arah Asia,

"Iya, ponakannya Bapak kan?" ibu itu memastikan,

Sedangkan Asia benar-benar sudah tidak tahan, mukanya sudah memerah akibat menahan tawa, apalagi melihat wajah syok Bian, kapan lagi coba yekan

Different Soul Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin