Part 28

7.8K 1K 89
                                    


Happy reading!

¤¤¤

Asia, gadis itu masih termenung di bangku pinggir jalan, tatapan matanya menyiratkan akan kesedihan.

Ia berkedip, setitik air mata kembali luruh namun segera di usapnya.

"Apaan sih gini aja nangis! Lo nggak salah, ini takdir, besok lo bisa jelasin lagi ke Bang Aaron sama Papah Hendra, mereka cuma butuh waktu buat nerima semua ini,"

"Gue sebenernya juga nggak mau kaya gini, tapi mau gimana lagi! Arghh!!"

"Dan gue pun juga nggak boleh egois, ini tubuh Asia, keluarga nya berhak tau, gue pun nggak bisa terus-terusan hidup sebagai Asia apalagi dia udah serahin tubuhnya ke gue,"

Asia kembali menunduk memainkan kedua kakinya yang hanya memakai sendal jepit,

"Gue harus bisa nerima apapun keputusan mereka, ntah mau nerima gue apa enggak, tapi--"

Asia menghela nafasnya kembali, "Gue dah sayang sama mereka, dah nganggep mereka keluarga gue sendiri."

Setelah beberapa saat Asia mulai merasakan angin malam yang dingin, entahlah ia juga tak tahu jam berapa ini.

Sebelah tangannya meraba-raba saku piyama yang ia kenakan,

Dapat!

Setelah merogoh, Asia menemukan uang berwarna biru, lumayan 50 ribu buat naik taksi. Ia berencana akan pulang ke apartemennya, ia juga tak tahu kapan akan kembali ke rumah Asia, walaupun ia bilang ke Aaron akan kesana besok tapi.. entahlah.

Untunglah setelah berjalan beberapa meter Asia menemukan taksi kosong, ia tak takut berjalan sendiri karena jalannya lumayan ramai.

¤¤¤

Saat ini Asia sudah berdiri di depan pintu apartemennya, tapi ia lupa satu hal,

KARTU AKSES APARTEMENYA IA TARUH DI LACI KAMAR ASIA!

Sial! Sial! Sial!

Kata-kata itulah yang sedari tadi Asia rapalkan di benaknya,

Ishhh! Apakah dirinya harus tidur di depan apartemennya? Yang benar saja!

Karena sudah lelah hati dan pikiran, Asia mulai duduk dengan bersender di pintu apartemennya.

Tak berselang lama terdengar suara langkah kaki yang sepertinya mendekati tempatnya sekarang, Asia menoleh, segera ia memelototkan matanya.

Sialan! Apakah itu Bian?!

Asia segera menunduk dan mencoba menutupi wajahnya dengan rambut,

Mati gue! Batin Asia,

"Asia?"

ASU!

Eh Astagfirullahh!

Goblok banget Asia! Bukannya nyebut malah ngumpat nanti kena sial terus mampus! Batinnya, tak sadar jika sedari tadi ia sudah berulang kali berkata kasar.

"Asia? Kamu ngapain disitu?" tanya Bian heran, ini sudah malam dan kenapa gadis itu bisa berada disini? Apakah ia menginap di apart temannya atau apa? Tapi kenapa malah lesehan di luar seperti ini,

Asia tetap menundukan kepalanya. Lalu,

"Saya bukan Asia, Mas nya salah orang"

Asia merendahkan suaranya, agar Bian tak menyadari jika itu dirinya, lalu bergumam dalam hati, yang benar saja Asiaa! Ini bukan sinetron yang kalo nyamar pake masker sama kacamata aja udah pada nggak kenal! Apalagi dirinya hanya sedikit merendahkan suaranya tanpa merubah penampilan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Different Soul Where stories live. Discover now