25. Fakta Or Ghibah?

66K 7.5K 124
                                    

Farhan masuk gerbang kampus dengan tergesa-gesa, ia berlari menuju gedung fakultas Lera dan Eva. Kakinya berhenti berlari ketika menemukan Eva dan Lera yang sedang berbincang dengan dosen disamping tangga.

"Huh huhh huhh ashadualla nafas gue." ucap Farhan ketika sudah disamping Lera, Eva dan pak dosen.

Lera, Eva dan dosen didepan Farhan menatapnya bingung. "Kamu kenapa Farhan?" tanya pak dosen.

"Ohh huhh ini hehehe... Abis dikejar fans fanatik pak, biasa ketampanan saya itu selalu terpancar dimana-mana." ujarnya PD

Eva menatap sengit Farhan. "Iya kayak cahaya ilahi."

Dosen itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, ia sudah hafal dengan Farhan. Meskipun beda jurusan dengan Lera tapi yang namanya Farhan si tukang PD tingkat akut sudah terkenal sepenjuru kampus.

"Yasudah saya pamit pergi dulu." pamit dosen itu lalu melenggang pergi. Lera, Eva dan Farhan pun membungkukkan badannya.

Farhan teringat hal penting yang akan ia sampaikan pada Lera. "Ehhh Ra ada sesuatu yang mau gue omongin ke lo."

Lera mengangkat sebelah alisnya.

"Halah paling juga minta traktiran." ucap Eva.

"Hehh sekate-kate lu kalo ngomong, ini tuh penting sepenting-pentingnya."

"Sepenting apa sama hidup lo?" tanya Eva.

Sebelum Farhan membalas ucapan Eva, Lera lebih dulu memotong ucapannya. "Mau omongin apa?"

"Ohh iya sampe lupa, tadi itu gu-" ucapannya terpotong lagi.

"Mending duduk dulu dah." ujar Eva sembari duduk dikursi panjang bawah tangga.

Mereka bertiga sudah duduk rapi dengan Lera yang berada ditengah. "Jadi gini Ra, waktu gue dijalan mau kekampus gue ada ngeliat polisi dilampu merah. Kayaknya mereka lagi ngatur kendaraan yang berlintas."

"Tapi ada satu hal yang bikin gue tertarik Ra, disitu ada suami lo!" ujar Farhan.

"Terus?" tanya Eva.

Farhan menarik nafas panjang. "Bukan cuma suami Lera aja, tapi ada polwan cantik disampingnya. Waktu gue perhatiin terus tuh dua orang, si bupolnya tuh kayaknya mepet-mepet mulu ama suami lo Ra."

"Bukannya ada maksud lain ya gue, tapi apa yang gue liat tuh ya itu. Pak Dito kekanan dia ikut ke kanan, dia ke sebrang jalan juga ikut ke sebrang jalan. Mana mepet mulu lagi." ujar Farhan.

"Lo ada fotonya?" tanya Eva.

Farhan mengangguk lalu mengeluarkan hpnya. "Nih bukan sekadar foto, bahkan gue video in demi temen gue yang paling dingin." ucapnya bangga.

Lera melihat video yang ada di handphone Farhan. Benar, disitu terlihat polwan tersebut memang dekat-dekat dengan Dito. Entah perasaannya saja atau apa, polwan itu terlihat sedang mencari perhatian Dito.

Eva menatap Lera yang tengah fokus melihat video dalam hp Farhan. "Jangan berprasangka buruk dulu Ra, tapi kalo lo merasa ganjel sama video ini. Tanyain aja langsung ke orangnya." ucap Eva, diikuti Farhan yang manggut-manggut.

"Berarti lo tadi jadi penguntit dadakan gitu?" tanya Eva, sembari mengembalikan hp Farhan.

Farhan nyengir. "Bukan penguntit, cuman rasa kepo gue tuh meronta-ronta."

Eva meraup wajah Farhan gemas. "Sa ae lu tempe penyet."

Farhan merengut. "Gini-gini gue tuh masuk dalam daftar cogan satu kampus ya" memang benar jika ketampanan Farhan tak diragukan, tapi sifat absurdnya itu loh yang bikin orang geleng-geleng.

Jodohku Polgan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang