44. Why?

74.1K 7K 196
                                    

"Pagi yang.." sapa Dito, ia melingkarkan tangannya pada perut Lera yang sedang menata sarapan.

Lera mengangguk, melepaskan tangan Dito yang melingkar diperutnya. "Samyang?"

"Sayang" Dito duduk didepan meja makan, menunggu piringnya diisi oleh Lera. "Kamu tuh ngga bisa diajak romantis ya Ra?"

Lera menggeleng.

Dito mendengus, ia mencebik. "Hari ini saya pulang telat"

Lera mengangguk, ia duduk disamping Dito ikut sarapan.

"Soalnya kemaren ada kecelakaan maut di pertigaan deket mall"

Lera mengangguk lagi.

"Mungkin nanti abis isya baru pulang"

Lera manggut-manggut.

"Kasusnya juga lumayan berat"

Lera manggut-manggut lagi.

Dito menghela nafas kasar. Ia menyendok nasi pecel dipiringnya dengan perasaan yang kesal. Bagaimana tidak? Sedari tadi Lera merespon ucapan dengan anggukan.

Lera melirik Dito. "Pelan-pelan makannya"

Dito menghiraukan Lera, ia tetap fokus pada nasi pecelnya. Sesekali juga mengaduk-aduk nasi pecelnya dengan rasa kesal.

"Makanannya jangan dibuat mainan" Lera mengambil alih piring Dito. "Aaa" ucap Lera pada Dito agar pria itu membuka mulutnya.

Dito menjauhkan kepalanya. "Saya makan sendiri aja" Dito mengambil piring dan sendok yang pegang Lera.

Lera menggeleng. "Buka mulutnya"

Dito menghela nafas kecil, ia membuka mulutnya dan terus menatap Lera aneh. Tumben, pikir Dito ketika pagi-pagi Lera mau menyuapinya tanpa ia minta.

"Maaf tadi Lera cuma becanda,,"

Dito terus mengunyah makanannya, kembali membuka mulutnya ketika Lera menyodorkan nasi serta lauknya. "Mukanya jangan cemberut gitu.. nambah jelek" ucap Lera.

Dito memelototkan matanya tak terima. "Biasa aja matanya" ucap Lera lagi.

Pria itu mendekat pada Lera, melingkarkan tangannya pada pinggang gadis itu. "Pagi ini kamu ngeselin tau Ra" gumam Dito, ia kembali membuka mulutnya saat Lera menyodorkan satu sendok nasi.

Lera tak menjawab ia hanya diam sembari memperhatikan Dito yang memeluknya dari samping. Seperti anak SD yang minta disuapin oleh ibunya, ia menyisir rambut Dito yang mulai panjang kebelakang. "Sarapannya diabisin dulu" Lera melepas tangan Dito yang ada di pinggangnya.

"Suapin lagi" ucap Dito manja, bahkan pria itu sudah membuka mulutnya siap untuk menerima suapan Lera lagi.

"Tadi katanya mau makan sendiri" gadis itu beranjak dari duduknya.

Dito merengut. "Ra,, kamu mah. Giliran saya minta kamu nggak kasih, giliran ngga minta tiba-tiba kamu mau nyuapin sendiri tanpa disuruh" ujar Dito.

Lera menghiraukan Dito, ia menuju watafel untuk mencuci piringnya. "Dua puluh menit lagi apel, nanti telat berangkat"

Dito mendengus, ia memakan sarapannya dengan mood yang buruk lagi. Baru saja Lera bersikap manis padanya, gadis itu sudah kembali menjadi kulkas pendingin. Tau gitu ia akan terus merajuk pada lera, agar mendapat perlakuan lebih.

Selesai dengan kegiatan sarapan pagi yang membuat mood Dito sedikit memburuk, kini Lera dan Dito sudah duduk manis diatas motor KLX mereka masing-masing. Lera ada jam matkul pagi hari ini, sedangkan Dito langsung menuju polres untuk apel.

Jodohku Polgan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang