62.Testpack

74K 7.9K 308
                                    

~Pukul 10.50 Wib

Disebuah kedai ice cream bernuansa modern. Lera dan Eva sedang berbincang ringan disana.

"Oh iya Ra, tadi katanya ada yang mau lo omongin ke gue. Apaan emang?" tanya Eva memulai pembicaraan.

Lera menatap Eva sekilas, kembali mengaduk-aduk ice creamnya.

"Yeee ditanya malah diem bae" gumam Eva.

Lera menghembuskan nafas kecil, ia menyingkirkan ice cream jagungnya. "Es krimnya ngga enak, gue boleh minta punya lo ngga?"

Eva menyerngit. "Gimana Ra?"

"Minta es lo"

"Punya gue vanilla lho,, bukannya lo eneg sama vanilla?"

Lera menggeleng. Hal itu kembali membuat Eva bingung, tidak biasanya Lera menolak memakan ice cream jagung.

Eva melongo menatap Lera yang sangat lahap memakan ice cream vanillanya. "Ra..."

"Hmm?"

"Lo,, aneh tau ngga hari ini"

Lera berhenti memakan ice creamnya. "Kenapa?"

"Hari ini lo tuh aneh banget, dari yang tiba-tiba ngajak gue ke kedai ice cream, beli bakso tapi ngga pake pentol, terus sekarang lo... Makan es krim gue yang rasanya vanilla?" Ucap Eva terheran-heran.

"Ya emang kenapa?"

Eva menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tau ah serah lo aja"

Lera mengangguk-anggukkan kepalanya. "Eh iya, gue mau tanya Va"

"Paan?"

"Akhir-akhir ini gue sering mual kenapa?"

"Ya ngga tau lah, yang mual lo tanyanya ke gue" ucap Eva asal.

Lera berdecak. Moodnya kembali buruk, giliran ia bertanya serius jawabannya main-main. Sungguh itu yang membuat ia jengkel tak mau bertanya pada orang.

"Bercanda neng, mukanya jangan kusut gitu" Eva menumpuk tangannya diatas meja sembari menatap Lera lekat. "Lo mual sejak kapan?"

"Udah empat harian kalo ngga salah" ucap Lera.

Eva mengetuk-ngetukan jarinya pada dagu. "Lo mualnya sekitar jam berapaan? Pagi, siang, sore apa malem?"

"Yang paling sering sih pagi, kalo malem jarang"

"Eumm lo ngerasa ada hal yang tadinya lo suka, jadi ngga suka gitu ngga? Atau sebaliknya mungkin? Terus lo sensitif sama bau-bau apa gitu ngga?"

Lera berfikir sejenak. "Gue ngga pernah merhatiin"

Eva mendengus. "Gue ngga tau ini bener atau engga, cuman rasa-rasanya lo itu lagi isi deh Ra"

Lera menyerngit. "Isi?"

Eva mengangguk sembari tersenyum sumringah. "Iya isi, ada debaynya didalem perut lo"

Lera sedikit membelak. "Oh ya?"

Eva kembali mengangguk. "Buat mastiin ini, kita beli testpack" ajak Eva.

Lera masih loading. Apa iya didalam perutnya ada calon buah hati yang selama ini ditunggu-tunggu oleh Dito?.

"Ra ayok! Gue ngga sabar buat liat hasilnya nanti"

"Hmm? Oh iya, ayok"

°°°°

Eva kini sedang mondar-mandir tak jelas karna menunggu Lera yang tak kunjung keluar dari kamar mandi dikamarnya.

Jika ditanya kenapa Lera bisa di rumah Eva sekarang, jawabannya karna Eva yang sangat penasaran dengan hasil positif atau negatif dari testpack yang ia beli tadi. Maka dari itu, Eva memaksa Lera untuk melihat hasilnya dirumahnya saja.

Jodohku Polgan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang