31. Hong Yao memory

462 40 5
                                    

ChuXi dan Rui Xiang berjalan bersama menuruni bukit berbatu. Jubah abu-abu bersulam emas sudah bertengger manis di bahu ChuXi, Rui Xiang menatap ChuXi yang terus tersenyum dan mengoceh menceritakan tentang kehidupan gelapnya bersama JiaYu, HongYu dan Selir RyuYu. Tanpa mereka sadari hujan mulai turun membasahi tanah, saat mereka masih berada jauh di atas bukit hujan semakin deras mengguyur mereka. Membuat mereka kaget dan saling menatap, hingga Rui Xiang menggandeng tangan ChuXi dan membawanya menuruni bukit dengan cepat.

"Rui gege, hati-hati kita bisa terjatuh nanti."

"Kita punya keseimbangan yang bagus saat terdesak." ChuXi diam dan mengikuti langkah cepat Rui Xiang. Hingga sampai di istana mereka langsung meneduh di lorong terluar istana, lorong yang sangat jarang di lewati bahkan pelayan ataupun pengawal.

"Rui gege, kau sudah gila berlari di bukit berlumpur seperti itu."

"Kau kedinginan?"

"Bagaimana aku bisa kedinginan jika aku bisa saja mati beberapa waktu lalu."

"Kau akan aman saat bersamaku, tenang saja."

"Aku harus kembali ke kediaman sebelum flu ku semakin parah."

"Akan ku antarkan sampai gerbang kediamanmu." Mereka berjalan membuat jejak air di lantai hingga gerbang kediaman ChuXi.

"Kita sudah sampai, sampai bertemu lagi."

"Terimakasih."lirih ChuXi menatap Rui Xiang yang berjalan menjauh.

"ChuXi?! Kau basah lagi?"

"Aku kedinginan Rong gege, kita bicara setelah aku berganti pakaian." Rong Zhi menatap ChuXi yang berjalan cepat kedalam kamarnya, ia menunggu di luar hingga Chu Xi kembali muncul dan duduk di kursi sampingnya.

"ChuXi kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja gege, hanya beberapa kali ini aku sedang sial."

"Aku kemari hanya ingin memberitahumu sesuatu."

"Katakanlah Gege, ada apa?"

"Hua Chen gege memintaku melakukan perjalanan pemerintahan untuk mengungkap kasus korupsi di Songpan. Aku akan pergi cukup lama Chu Xi."

"Kau harus berhati-hati Rong gege, jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa memanggilku lewat pikiran. Panggil aku saat kau benar-benar terdesak."

"Kau juga harus menjaga dirimu baik-baik disini. Jia Yu akan sangat agresif setelah anaknya lahir nanti." RongZhi berdiri, ia harus segera berangkat malam itu juga.

"Terimakasih gege, berhati-hatilah di jalan." ChuXi berdiri lalu memeluk RongZhi, mereka saling memeluk untuk waktu yang lama sebelum RongZhi memutuskan untuk segera pergi tanpa sepatah kata pun.

"Jadi Rong Zhi alasanmu menetap disini?" Rui Xiang muncul di belakang ChuXi dan wajahnya sejajar dengan wajah ChuXi. Saat ia berbalik wajah mereka semakin tak berjarak, hingga Rui Xiang menutup matanya dan menghirup aroma ChuXi dalam-dalam. Aroma itu membuatnya teringat pada seseorang dimasa lalu, orang yang begitu ia rindukan namun tak mungkin ia temui lagi. Tanpa sadar ChuXi juga menutup matanya merasakan nafas hangat Rui Xiang yang terasa seperti hembusan nafas Shuang Hong Yao gege Shuang Yu Ran.

"ChuXi mengapa kau menutup mata?"suara Rui Xiang membuat ChuXi mengingat Hong Yao.

"Rui gege kumohon tetap seperti ini sebentar lagi. Diamlah kumohon." ChuXi menggenggam lengan Rui Xiang dengan kuat mencoba merasakan kehangatan Hong Yao kembali. Namun setelah ChuXi menghirup nafasnya dalam-dalam tubuhnya limbung kedalam pelukan Rui Xiang dan pingsan.

"ChuXi!! Bangunlah! Cepat panggilkan tabib!!" Pelayan ChuXi langsung berlari keluar dari kediaman untuk memanggil tabib. Rui Xiang menggendong ChuXi menuju kasurnya dibantu pelayan yang lainnya, Rui Xiang duduk di sisi ranjang selama tabib mengobati ChuXi.

"Flu nya semakin parah, sebaiknya ChuXi Gongzhu istirahat selama beberapa hari. Saya sudah tinggalkan sup obat, jika dalam 3 malam belum membaik bisa panggil hamba kembali."

"Terimakasih tabib kau bisa kembali." Rui Xiang duduk menatap ChuXi yang masih menutup matanya, ia berencana akan menunggu ChuXi hingga membuka matanya.

=====
"Xiao Ran! Jangan lari gege akan bisa menangkapmu!"

"Gege coba tangkap aku baru ku kembalikan ponselmu!"

"YuRan!!" Suara teriakan itu membuat YuRan berhenti berlari kemudian berbalik, ia melihat Hong Yao berlutut di tanah meremas dadanya.

"Gege!!!" YuRan berlari ke arah Hong Yao namun kakinya tersandung dan jatuh. Disaat itu ChuXi membuka matanya dengan nafas terengah-engah dan keringat mengucur di sekujur tubuhnya. Ia melihat sekeliling tak ada siapapun disana, warna langit menunjukkan waktu dini hari matahari hampir menunjukkan sinarnya.

"Gege..." Lirih ChuXi kemudian menunduk dan mulai menangis, ia kembali mengingat Hong Yao setelah sekian tahun ia melupakannya. ChuXi bangkit dan berjalan keluar menuju gazebo di luar kamarnya.

"ChuXi kau sudah bangun?"

"Sudah gege, sepagi ini gege ada disini?"

"Aku akan kembali ke kediaman setelah kembali dari pasar. Lalu aku ingin melihatmu sebentar."

"Kau baru kembali? Aku sudah baik-baik saja gege."

"Baguslah, sebaiknya kau kembali beristirahat. Kaisar mungkin tak bisa mengunjungimu, masalah kekaisaran sangat banyak akhir-akhir ini."

"ShenJi gege, menurutmu bolehkah aku datang mengunjungi Hua Chen gege?"

"Hua Chen tak pernah menolak permintaanmu kan? Dia akan senang jika kau mengunjunginya."

"Baiklah ShenJi gege, selamat beristirahat."

"Baiklah, aku pergi sekarang. Sampai jumpa lagi meimei." ShenJi berjalan keluar dari kediaman ChuXi.

"Rong Zhi gege cemburu saat melihat aku bersama Hua Chen gege ataupun ShenJi gege, tapi sepertinya dia tak mempermasalahkan jika aku bersama Rui Xiang gege. Apa Rui gege memiliki pengaruh yang besar?" ChuXi menatap langit dengan penuh tanda tanya.

==========

Hewoo semuanya im come back...





































Yoon Hilda
-Authornim-

Princess of Wei Where stories live. Discover now