20. Mo Rong Zhi

971 106 1
                                    

"ChuXi kenapa kau tak mau turun ha? Membuat gege susah payah naik pohon."

"Kalau gege merasa disusahkan, ChuXi tak meminta gege naik ke pohon atau mencari ChuXi!!" ChuXi ngegas broh..

"Maaf maaf gege tak bermaksud seperti itu. Tapi kenapa ChuXi terlihat murung?"

"Shen Ji gege, aku ingin berlatih pedang sekarang."

"Suasana hatimu sedang buruk ha?"

"Ayo gege, aku ingin berlatih sekarang." ChuXi menarik tangan Shen Ji.

"Tunggu kita turun dulu." ChuXi seketika melompat dan mendarat dengan mulus.

"ChuXi tunggu dulu." Shen Ji juga melompat lalu mengikuti ChuXi. Saat sampai di lapangan, ChuXi langsung menatap tajam ke arah Shen Ji.

"ChuXi kau benar-benar menakutkan sekarang. Auramu berubah hijau pekat."

"Sudah hentikan suaramu gege, aku ingin bermain pedang sekarang. Beri aku satu boneka padi itu!"perintah ChuXi di laksanakan para prajurit. ChuXi mengayunkan pedangnya membuat puluhan tebasan pada boneka padi itu membuatnya hancur tak berbentuk, lalu ia menjatuhkan pedangnya dan berteriak.

"Aarrrgghhh.... "

"ChuXi minumlah dulu, kau pasti lelah."

"Terimakasih gege, aku ingin sendiri sekarang." Shen Ji langsung pergi bersama para prajurit. ChuXi di tinggalkan sendiri tanpa peralatan, lapangan itu menjadi kosong hanya dirinya yang duduk menekuk lututnya. ChuXi menyembunyikan wajahnya dan meneteskan airmatanya. Ia mengusap airmata itu dan mendongak, ChuXi melihat gaun dihadapannya.

"ChuXi.."

"Lili?"

"ChuXi jiejie, aku ingin mengatakan ini padamu. Ayo ikut aku." Lili menuntun ChuXi menuju kolam ikan di dekat taman itu.

"Ada apa Lili?"

"Aku tau kau sudah bertemu dengan Rong Zhi gege. Aku mohon jangan membantunya membalaskan dendam ChuXi, ibunda tak sejahat yang kalian kira. Ibunda masih memiliki sisi baik, dia memang terlalu egois. Namun ibunda sebenarnya sangat penyayang, bahkan ibunda menangis saat sampai di istana setelah membuang Rong Zhi gege. Aku mohon ChuXi, bujuk Rong Zhi gege agar menyerah pada ibunda."

"Lili, aku tau kau sangat menyayangi ibumu. Tapi dia salah dalam kasus ini, ibu selir bahkan ingin membunuhmu kemarin. Lili sebaiknya kau yang jangan ikut campur dalam masalah mereka. Rong Zhi adalah gegeku, dan dia satu perguruan denganku. Aku tak akan mengabaikan rekan seperguruanku. Maafkan aku Lili, sepertinya ibundamu harus menerima semuanya segera." ChuXi bangkit dan melepaskan tangannya dari genggaman Lili.

"ChuXi!! Dengarkan aku kumohon!!  ChuXi jiejie!!" Lili berteriak memanggil ChuXi, bahkan orang-orang di istana tak pernah mendengar Lili mengeluarkan suara tingginya.

>>>>>
"ChuXi."

"Rong Zhi gege..."

"Apa kau ragu untuk membantuku?"

"Tidak sama sekali."

"Ku kira kau akan menuruti kata-kata sahabatmu itu."

"Kami tak sedekat yang kau kira Rong Zhi. Hari sudah larut kau akan tidur dimana?"

"Aku akan tidur di sekitar kediaman mu, aku akan masuk keruang dimensiku."

"Maaf aku tak bisa memberimu tempat yang layak, tapi aku akan segera mengembalikan hak-hak mu dalam istana ini Wangzi."

"Terimakasih Gongzhu. Saya permisi." Rong Zhi pergi sedangkan ChuXi masuk ke kamarnya.

"Lin Mei, siapkan air hangat untuk mandi."

"Apa suasana hati anda sedang buruk Gongzhu?"

"Eng... Setelah mandi aku ingin langsung tidur."

"Sesuai perintah Gongzhu."

>>>>>

"Rong Zhi gege apa kau sudah mempersiapkan diri untuk muncul dihadapan kaisar hari ini?" tanya ChuXi lewat telepatinya.

"Aku sudah lama mempersiapkan diri."

"YanYang bawa Lin Mei ke markas. Aku akan menjemputnya sebelum ke Wei."

"Sesuai perintah meimei."

"Baiklah aku akan masuk ke aula sekarang." ChuXi dengan hanfu biru mudanya memasuki aula, lalu duduk di samping Shen Ji. Tatapannya sempat beradu dengan Lili yang saling menusuk.

"Baiklah, hari ini saya akan memberikan pengumuman bahwa permaisuri Jia Yu sedang mengandung. Jadi saya ingin melakukan ritual baik dengan memberikan sedekah kepada rakyat."

"Selamat yang mulia, semoga permaisuri sehat selalu."

"Dan hari ini, seseorang ingin mengatakan sesuatu kepada saya. ChuXi Gongzhu silahkan."

"Terimakasih yang mulia, hamba hanya ingin mengabulkan permintaan dari seseorang untuk bisa bertemu denganmu yang mulia."

"Siapa dia Gongzhu?"

"Tunggu dulu, sebelum mengundangnya. Saya juga ingin berpamitan kepada seluruh anggota kekaisaran Mo, saya akan kembali ke Wei untuk menyampaikan berita bahwa Jia Yu jiejie sedang mengandung."

"Kau akan kembali ke Wei?"

"Benar yang mulia, saya akan kembali ke Wei bersama orang yang saya undang kemari untuk bertemu dan berpamitan dengan anda yang mulia."

"Siapa orang yang kau percaya menjaga perjalananmu?" nada bicara Hua Chen sedikit berbeda, seperti memendam emosinya.

"Wang Zi silahkan masuk." Seorang pria masuk dengan langkah tegasnya, aura kuningnya sangat pekat dan menyentuh hati orang yang menatap langkah nya. Wajahnya yang tertutup kain tipis di penutup kepalanya menambah kesan misterius.

"Wangzi?" Gumam semua orang.

"Salam yang mulia kaisar. Hamba ingin berpamitan membawa Wei Chu Xi Gongzhu kembali ke Wei."

"Apa yang kau pertaruhkan untuk menjaga ChuXi Gongzhu?"

"Hamba berani mempertaruhkan nyawa hamba yang mulia."

"Kami permisi yang mulia, kami akan berangkat sekarang."

"Mengapa sangat terburu-buru Gongzhu?"

"Sebelum kembali ke Wei kami harus menemui seseorang yang mulia. Kami permisi." ChuXi berjalan mundur untuk berbalik.

"Tunggu, sebenarnya siapa dia ChuXi Gongzhu?" Hua Chen menatap nanar pria misterius itu.

"Hamba akan memperkenalkan diri hamba sendiri yang mulia." ChuXi tersenyum menatap pria berjubah itu mulai membuka penutup kepalanya.

"Mo Rong Zhi!!" teriak seluruh anggota pemerintahan.

========
Hewooo....

Thank you buat semua yang masih setia menunggu, jangan lupa untuk vote dan komentar yang membangun.



































Yoon Hilda

(Authornim)

Princess of Wei حيث تعيش القصص. اكتشف الآن