15. Pesta minum Teh

1.2K 120 0
                                    

"ChuXi!!" gumam Hua Chen, Jia Yu, dan Shen Ji. Hua Chen tak dapat melakukan apapun hingga acara pesta perayaan selesai, ia harus terlihat bersama Jia Yu. Shen Ji mengantarkan ChuXi menuju kediaman untuk membersihkan diri dan mengikuti perayaan.

"Shen Ji gege terimakasih, aku akan bersiap dan ke aula secepatnya. Acaranya masih sampai nanti malam kan?"

"Iya jika kau ingin beristirahat, beristirahatlah."

"Tidak gege, aku bisa kehabisan buah persik nanti."

"Baiklah, setidaknya ada yang menemaniku. Karena Lili pasti bersama ibunda." Shen Ji meninggalkan ChuXi di gerbang kediamannya.

"Heping gege?!" Antusias ChuXi.

"Mereka ada di belakang."

"Baiklah."mereka berjalan menuju belakang kediaman.

"Jadi siapa dalang di belakang semua ini?"

"Ampuni kami, kami hanya disuruh oleh ChuXi Gongzhu." ucap salah satu dari mereka.

"ChuXi Gongzhu?"

"Sekarang dia ada dimana?"

"Kami tidak tau."

"Kau tau siapa aku?"

"Maafkan kami... kami tidak tau siapa nona yang hebat ini."

"Kalian apakan mereka, mengapa terus mengatakan maaf?"

"Hanya berkunjung ke neraka dan menggelitiki mereka sampai ngompol tuh." Ucap Yan Yang.

"Kalian ini, kerja bagus." ChuXi membentuk tembak dengan jarinya dan mengerlingkan matanya. Heping dan Yan Yang mencoba mengikuti nya.

"Aku adalah ChuXi Gongzhu yang kalian maksud."

"Ampuni kami, bukan anda yang kami maksud."

"Kalau begitu lihat mataku." ChuXi menarik rambut salah satu dari mereka.

"Selir Ning? Apa ada orang lain selain kalian ber empat?"

"Ada satu orang yang menyamar sebagai pelayan di pesta minum teh nanti malam."

"Siapa sasarannya?"

"Lili Gongzhu, agar terlihat ia menghabisi dirinya sendiri. Di hanfunya sudah diselipkan botol racun yang sama."

"Sekarang kau ingin mati atau tetap hidup?"

"Biarkan kami hidup, nona."

"Apa kalian anggota sekte?"

"Tidak nona, kami hanya pemburu berkelana yang dibayar."

"Apa kalian tak memiliki rumah?"

"Warga desa hanya tersisa kami nona, sebelumnya desa kami terkena wabah dan kerajaan Yin mengeluarkan desa kami dari pemerintahan dan menghentikan suplai obat-obatan. Membuat banyak warga dan keluarga kami meninggal. Kami berprofesi menjadi pemburu karena hanya itu keahlian kami."

"Aku punya tawaran untuk kalian, kalian hidup tunduk di bawahku atau mati dan aku akan menyaksikan kalian di neraka?"

"Biarkan kami hidup nona." ChuXi memutuskan tali yang menggantung mereka di pohon dengan pedang Heping.

"Biarkan mereka masuk ke markas, mereka adalah anggota muda. Buka jalur qi mereka agar bisa berkultivasi, buat kontrak darah dengan mereka." ChuXi meninggalkan mereka.

"Salam tetua Wei Chu Xi." Heping, Yuchen dan Yan Yang membawa 4 orang itu menuju markas. ChuXi langsung kembali ke kamarnya.

"Lin Mei!"

"ChuXi Gongzhu!"

"Lin Mei apa Hua Chen tak memberimu makan?"

"Apa Gongzhu baik-baik saja?"

"Hentikan dramamu, kau tau aku pergi kemana. Hua Chen itu pasti tak mengirimkan makanan kemari, atau Jia Yu yang melarang pelayan-pelayan itu?"

"Nubi tak apa-apa Gongzhu."

"Ya sudah aku akan mandi, kau juga bersihkan dirimu. Kita akan datang ke pesta malam ini."

"Saya akan siapkan air mandi Gongzhu." ChuXi menatap keluar jendela di mana cahaya matahari sudah mulai berwarna orange. Setelah membersihkan tubuhnya ChuXi mengenakan hanfu berwarna apricot kesukaannya, hanfu yang anggun dan terlihat mewah dia sendiri yang membuatnya di bantu anggota sekte perempuan. Bagi perempuan di sektenya tak hanya berkelahi yang diajarkan namun keterampilan dapur dan tangan mereka.

"Anda sangat cantik Gongzhu."

"Lin Mei biarkan rambutku tergerai buat sedikit ikatan di atas dan beri hiasan yang ringan saja."

"Baik Gongzhu." ChuXi melihat wajahnya di pantulan cermin yang ia buat sendiri dengan campuran pasir kuarsa. Di zaman ini tak ada kaca se jernih miliknya.

"Lin Mei apa aku terlihat cantik?"

"Anda selalu cantik Gongzhu."

"Baiklah acara pesta minum teh akan di mulai setelah matahari terbenam. Kita harus cepat." ChuXi berjalan menyusuri lorong kosong yang diterangi lentera. Kalau saja ini di dunia Yu Ran pasti ia tak akan keluar rumah dan memilih kelaparan sepanjang malam. Saat hampir sampai di aula ChuXi melihat para pelayan yang akan menghidangkan teh. ChuXi melihat teh yang sedang dimasuki racun oleh orang suruhan selir Ning. Ia melemparkan tanah liat untuk memberi tanda pada teko teh tersebut.

"ChuXi!"

"Shen Ji gege."

"Sebaiknya kita segera masuk, tempat dudukmu disebelahku." Shen Ji tersenyum cerah.

"Kau menungguku? Baiklah." ChuXi dan Shen Ji memasuki aula, sedangkan Lin Mei menggunakan jalur berbeda untuk sampai di belakang ChuXi.

"Salam dari jenderal ini yang mulia, semoga yang mulia kaisar hidup 1000 tahun lagi. Salam ibu suri, salam permaisuri."

"Salam dari Wei Gongzhu yang mulia, semoga yang mulia kaisar hidup 1000 tahun lagi. Salam ibu suri, salam permaisuri."

"Silahkan duduk." ChuXi duduk di sebelah Shen Ji mereka terlihat seperti perpaduan yang tepat jenderal tampan dan berwibawa bersama tuan putri yang cantik dan tak kenal takut. Banyak tamu yang berbisik demikian, membuat telinga Hua Chen semakin panas.

"Tuangkan tehnya." perintah Hua Chen.

"Maaf yang mulia." ChuXi melangkah maju.

==============

Hewoo....

T

hanks banget buat yang baru mampir ataupun yang selalu mampir, jangan lupa vote and comment buat nambahin semangat authornim...

























Yoon Hilda
(Authornim)

Princess of Wei Where stories live. Discover now