16. Tari Pedang

1.1K 128 1
                                    

"Maaf yang mulia." ChuXi melangkah maju.

"Ada apa putri?"

"Berhubung saya baru kembali dan belum mempersiapkan apapun, saya ingin mempersembahkan tari pedang sebagai hadiah dari saya untuk pengangkatan yang mulia kaisar."

"Silahkan tuan putri." ChuXi mengalihkan pandangan pada Shen Ji dan mengulurkan tangannya. Shen Ji yang faham langsung menarik pedangnya, dan melemparnya ke arah ChuXi. Dengan elegant ChuXi menangkap pedang itu dan langsung dilemparkannya ke udara. ChuXi melompat menangkap pedang itu namun pedang itu meluncur kebawah membuat histeris para penonton. Dengan kakinya ChuXi kembali menaikkan pedang itu dan di tangkap dengan sempurna oleh tangan lembut ChuXi.

"Mati saja kau dengan pedang itu. Kau bahkan tak pernah menyentuh pedang sama sekali. Bagaimana kau akan meliuk-liuk dengan pedang itu." Jia Yu menatap remeh ke arah ChuXi.

ChuXi memutar pedang dengan satu tangannya, dan terus bergerak menari mengikuti genderang yang dimainkan. Tak puas dengan satu pedang ChuXi menarik pedang pangeran lain dengan pedangnya. Dua pedang meliuk-liuk di tubuh ChuXi dengan lincah. Pertunjukannya di akhiri dengan kedua pedang yang dilempar keatas namun jatuh dengan posisi saling menyilang di hadapan ChuXi yang merendahkan tubuhnya. Tak ada tepuk tangan melainkan ketegangan yang tercipta, hingga Shen Ji bertepuk tangan memancing tepuk tangan yang lainnya.

"Darimana dia belajar pedang, cih menyebalkan." Kesal Jia Yu.

"Sangat hebat tuan putri. Terimakasih telah mempersembahkan tarian itu untuk saya." ChuXi mengembalikan pedang pangeran yang tak dikenalnya kemudian membawa pedang Shen Ji maju kedepan.

"Bukan saya, namun pedang ini yang memberikan kejutan untuk anda yang mulia. Dan ada satu lagi kejutan yang akan di berikannya."

"Kejutan apa lagi putri?" ChuXi mendekat ke arah Lili dan tersenyum kearahnya. Namun ia melemparkan pedang itu kepada wanita di belakang Lili, dengan sigap pelayan itu menangkap pedang tanpa menjatuhkan nampan nya yang penuh.

"Mari bermain, siapa yang kalah dia akan meminum teh di gelas Lili Gongzhu." pelayan itu melotot ragu lalu melemparkan nampan dan pedang itu dan berlari keluar dari aula, namun sebelum ia keluar dua pedang sudah menyilang di lehernya. Membuatnya berjalan mundur, menuju hadapan Hua Chen.

"Berlutut atau bahkan neraka tak akan menerimamu." ancam ChuXi.

"Ada apa ChuXi siapa dia sebenarnya?"

"Dia adalah komplotan dari pemanah siang tadi."

"Apa? Apa kau berhasil menangkap para pemanah itu?" Shen Ji kaget, karena pasukannya tak mampu menangkap mereka.

"Wei ChuXi tak pernah menerima kegagalan."

"ChuXi apa kau menangkapnya? Dan siapa dua orang ini?"

"Mereka yang menolongku kemarin, aku banyak belajar dari mereka. Pelayan ini akan membuka mulutnya karena alasan dia melakukan semua ini ada padaku. Bawa dia masuk!!" Seorang pria berjalan tertatih di ikuti seorang pria dibelakangnya.

"Qin bagaimana kau bisa ada disini?"

"Yin jiejie, menyerahlah. Kami semua sudah tunduk dihadapannya."

"Sebaiknya mengakulah siapa yang menyuruhmu?"

"Ampuni kami yang mulia, hamba di suruh oleh orang yang bernama ChuXi."

"ChuXi?!"

"Jadi kau hanya berpura-pura menangkap mereka?" teriak Jia Yu.

"Jiejie tak perlu ikut campur. Qin segera jelaskan semuanya." ChuXi sibuk menancapkan pedang di lantai kayu.

"Bukan ChuXi Gongzhu yang menyuruh kami. Mereka yang sebenarnya adalah...." suara Qin terganggu oleh tawa kecil ChuXi.

"Hap... Ehemm..." ChuXi menangkap jarum yang dilemparkan oleh Selir Ning.

"Ada apa ChuXi?"

"Eng? Dalang dibalik semua ini mencoba menerbangkan jarum beracun ke arah Qin, tapi aku menangkapnya." ChuXi menunjukkan jarum di tangannya.

"Dia ada disini?"

"Benar yang mulia, orang itu ada disini, dia adalah Ibu selir Ning. Jadi saya akan menjelaskan lebih detail. Ibu selir Ning cemburu pada yang mulia karena yang mulia yang naik tahta sedangkan anaknya hanya menjadi jenderal besar. Percobaan pembunuhan telah digagalkan oleh saya dan teman-teman saya. Lalu untuk mengalihkan opini, Ibu selir memasukkan racun pada teh yang diberikan pada Lili Gongzhu. Agar opini beralih ke Lili Gongzhu mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Bukti dia bunuh diri dengan meminum racun ada di hanfunya, disana terdapat botol racun yang diselipkan ke hanfu Lili Gongzhu." Lili menggerayangi pakaiannya dan menemukan botol racun yang terselip disana.

"Bagaimana kau mengetahui semua itu?"

"Qin menceritakan segalanya, dan sekarang dia ada dibawah kuasa saya tanpa paksaan."

"Mohon ampun yang mulia, kami hanya di bayar untuk melakukannya. Dan kami telah tunduk dibawah kuasa nona ChuXi. Awalnya orang itu mengaku bernama ChuXi dan Lili. Namun bukan nona ChuXi ini yang memerintahkan kami. Melainkan..." Qin melirik ibu selir Ning.

"Ibu selir Ning?"

"Benar yang mulia bersama dengan wanita yang duduk di singgasana."

"Maksudmu permaisuri?"

"Lancang kau menuduh permaisuri ini mencoba membunuh Guo Wang!" kilat marah datang dari Jia Yu yang langsung berteriak dalam ruangan.

=======

Hewo.....
Comeback lagi..
Jangan lupa tinggalkan jejak kenangan vote dan komentar






























Yoon Hilda
(Authornim)

Princess of Wei Where stories live. Discover now