7. The Wedding

2.7K 244 8
                                    

Acara pesta pernikahan JiaYu dan Hua Chen yang dinanti-nanti sudah tiba. Mempelai sudah di dandani sangat cantik dan tampan.

"Yang mulia Kaisar memasuki ruangan." Saat FengXi memasuki ruangan wajah kaget selir RyuYu dan JiaYu tercetak jelas.

"Ibu mengapa pria itu yang memasuki ruangan? Dimana Hong gege?"

"Sudah diamlah!" Geram selir RyuYu.

"Salam yang mulia kaisar, semoga kaisar hidup 1000 tahun lagi." FengXi duduk diikuti para undangan yang hadir.

"Hari ini saya mengundang kalian semua, dalam acara pernikahan Jia Yu Meimei dan Putra mahkota Mo Hua Chen. Sebelumnya putra mahkota Mo sudah di jodohkan dengan ChuXi meimei, namun dibatalkan dan kini ia akan menikahi JiaYu meimei. Hari ini selamat menikmati pesta pernikahan Wei Jia Yu dan Mo Hua Chen." Pembukaan dari kaisar di sambut meriah. Ritual pernikahan dimulai dengan khidmat. Setelahnya di lanjutkan pesta besar untuk perayaannya.

"Hong gege, bagaimana ini bisa terjadi."

"Sebelum kemari, penasehat kerajaan dan FengXi datang dan memindahkan kekuasaan kembali di tangan FengXi." Mendengar penjelasan HongYu, RyuYu dan JiaYu hanya mendelik kesal.

"Para hadirin, disini saya juga akan memperkenalkan seseorang, dia adalah pengisi hati saya. Dia prioritas saya hingga kapanpun. Silahkan masuk." Pintu utama terbuka lebar, membuka jalan bagi seorang gadis cantik berhanfu ungu dan jubah Ungu pekatnya. Para hadirin ternganga menatapnya berjalan mendekati kaisar.

"Tunggu.. Dia.." Hua Chen memicingkan matanya memperjelas penglihatannya. Jia Yu yang sekarang menyandang status permaisurinya mendelik menatap Hua Chen yang terus menatap gadis itu.

"Salam yang mulia kaisar Wei Feng Xi, semoga kaisar hidup 1000 tahun lagi." gadis itu menunduk memberikan hormat..

"Kemari lah putri." titah FengXi.

"FengXi gege" ChuXi langsung mendongak menatap FengXi dengan senyum manisnya, dan berlari memeluk FengXi. Memang semua drama ini sudah di rancang oleh ChuXi.

"Wei ChuXi?" kaget semua orang disana.

"Tunggu beberapa hari yang lalu aku bermimpi membunuh ChuXi di kamar FengXi gege ibu."

"Bagaimana bisa dia kembali dari kematian?"

"Salam ChuXi gongzu.."

"Sudah.. Sudah.. Sekarang kalian bisa kembali menikmati pestanya, terimakasih sudah menyambutku." Saat para tamu mulai bubar, tiba-tiba seorang pria maju kedepan.

"Tunggu, bukankah kau gadis yang ada di pasar waktu itu?"

"Ooh Tuan Hua Chen, salam tuan." ChuXi sedikit membungkukan badannya.

"Kau.. Kau bilang Jia Yu... Siapa kau, buka cadar dan penutup wajahmu." Hua Chen langsung membuka kasar cadar dan penutup wajah Jia Yu.

"Aku adalah putri Jia Yu tuanku."

"Kau!!" Hua Chen mengepalkan tangannya tepat di depan wajah ChuXi.

"Tuan Hua ada apa?"ChuXi memasang wajah mengejeknya. Hua Chen membanting tangannya lalu pergi meninggalkan aula.

Para tamu sempat menjadikan perdebatan mereka sebagai tontonan.. Mereka masih tak tau apa yang terjadi, melihat amarah Hua Chen mereka sedikit bergidik ngeri.

>>>>>
"Salam tetua.." Yuchen dan Heping setia mengawal perjalanan ChuXi untuk mengelilingi markas.

"Yuchen gege, aku ingin disini di tanami bunga anggrek bulan."

"Sesuai perintah meimei."

"Meimei, bagaimana acara pernikahan JiaYu dan Hua Chen kemarin?"

"Sangat menyenangkan, Hua Chen sampai hampir meninju wajahku.. Sangat seru."

"Kalau itu sampai terjadi kekaisaran Mo akan rata dengan tanah hari ini."

"Sudahlah ini sangat menyenangkan. Ge, pembalasan dendam baru dimulai. Aku akan membuat mereka tak sanggup hidup namun tak bisa untuk mati."

"Meimei, ini sudah jam makan siang. Sebaiknya kita kembali ke bangunan utama." Mereka yang baru sampai di ujung tebing langsung menatap bangunan utama di bawah tebing dan saling menatap.

"Siapa yang terakhir sampai di Bangunan utama dia harus memberiku ide balas dendam." Teriak ChuXi yang sudah melompat terlebih dahulu. Alhasil Yuchen dan Heping langsung melompat dan saling berebut posisi.

"Ememem... Heping gege kau sangat lambat." cela ChuXi.

"Kalian curang, baiklah beri aku waktu untuk memikirkan rencana balas dendammu."

"Ayo kita masuk, waktunya makan."

>>>>>
"Lin Mei dimana ChuXi?"

"Hamba pantas mati yang mulia, hamba tidak tau keberadaan ChuXi gongzu."

"Ah.. ChuXi, kamu ada dimana."

"Maaf hamba lancang yang mulia, kalau boleh tau pesan apa yang anda bawa hingga sangat membutuhkan gongzu segera."

"Aku membutuhkan ChuXi dan dua gegenya itu. Ibunda dan ayahanda jatuh sakit, tabib tidak tau penyakit apa yang diderita." FengXi langsung pergi tanpa aba-aba, sedangkan Lin Mei semakin kebingungan mencari tuan putrinya.

>>>>
Sedangkan setelah satu minggu ChuXi di markas tiba-tiba datang kabar bahwa seseorang ingin meminta bantuan dari sekte Darah Iblis. Heping memberi kabar bahwa seseorang yang bernama Lan Yen ingin meminta bantuan untuk membuat keluarga selir Ryu Yu semakin terpuruk, karena keluarganya yang dihabisi dengan sadis hanya karena tak sengaja salah memberikan pesanan yang dipesan oleh Jia Yu.

"Kembalikan bayaran dari Lan Yen, aku akan dengan senang hati menghabisi keluarga RyuYu."

"Tapi nona, Lan Yen telah tiada. Ia sudah kehilangan seluruh anggota keluarganya, dan ia menulis wasiat bahwa seluruh harta keluarganya menjadi milik anda."

"Mereka itu sangat tak punya hati." ChuXi menggebrak meja membuat tanah sedikit berguncang. Aura nya berubah menjadi ungu pekat dan sangat mengerikan.

=============

Hello, temen-temen yang mampir jangan lupa vote dan komentar.
Jangan lupa mampir terus, bantu share biar tambah semangat.

















-Yoon Hilda-
(Authornim)


Princess of Wei Where stories live. Discover now