Junggorana (1)

4.5K 694 21
                                    

Goresan pensil di kertas berhenti seketika, m/n yang dari tadi asik menggambar kini terdiam saat Nam Soo menceritakan kenapa wajah nya jadi babak belur seperti itu.

Begitu juga dengan Seok serta Zin yang juga ikut mendengarkan, mereka berdua malah tak kalah terkejut nya.

"kau pasti kaget banget, harus nya aku saja yang pergi COD-an, gara gara aku...kau menjadi menderita......Kau gak mungkin nipu aku kan? " Zin berucap kata terakhir dengan wajah yang menyeramkan, m/n menyimpan kembali buku dan juga pensil nya ke dalam tas milik nya.

"Zin, lagi ngobrol soal apa?" suara Yui terdengar, akhir akhir ini Yui sering datang ke kelas ini.

"oh? Yui?"

"oh ada m/n juga, halo m/n" Yui menyapa m/n dengan senyuman terbaik nya.

Reaksi m/n? Ia hanya memandang sekilas Yui dan kembali menatap ke arah lain. Melihat reaksi m/n membuat Yui kini terpana..... Sudahlah

Pada akhirnya cerita itu di ulang kembali, Yui terdiam sebentar lalu ia kemudian memberikan usulan.

"Huem--mereka belum tinggalin akun line nya?" tanya Yui

"oh?ah,iya masih di biarkan..."

Nam soo kemudian mencarikan akun line milik si penipu, dan terpampang lah foto gadis cantik dengan rambut karamel yang di ikat.

"itu dia..."

"UWAH TERNYATA CEWEK?!"

"bukan ku pikir juga gitu, ternyata yang muncul segerombolan cowok"

"sekarang, aku paham apa yang terjadi" Zin berucap dengan berapi api.

"pakai Nomor palsu itu tidak murah, mungkin engak di hapus karena mereka ingin dapat keuntungan sebanyak banyak nya" Ucap Yui lagi menjelaskan

"Coba kau cari Nomor itu di Junggorana Nam soo" m/n akhirnya membuka suara

Nam soo menuruti apa yang di katakan oleh m/n dan menemukan sekitar 11 Nomor yang sama dengan pemilik si penipu.

"Wahh muncul!!, ini semua Jualan palsu milik mereka lakukan Kan?!"

"kayak nya kita bisa pura pura menjadi pembeli dan menghubungi mereka dari Hp mu gimana Zin?" tanya Yui kepada si Zin yang sudah memasang wajah ingin bertarung.

"aku bisa ketemu sama orang orang yang merampas uang ku?" tanya Zin dengan tatapan tajam.

Dan beberapa saat kemudian m/n tidak mau dengar apapun lagi sekarang, berarti terjadi kasus pemalakan pada Nam soo gara gara COD-an?. 

Seok yang mulai dari tadi memperhatikan m/n yang diam kini menatap m/n, m/n yang merasa ditatap kini menatap balik Seok dengan tatapan datar plus ngantuk milik nya.

Seok sesaat terdiam, mata Hazel milik m/n bertabrakan dengan mata hitam legam milik Seok. Sesaat mata mereka berdua terkunci saling menatap satu sama lain sampai m/n memutuskan tatapan mata nya duluan.

'aku penasaran, kenapa mata m/n satu nya di perban.... Mungkin aku bisa tanya nanti'

Sementara itu m/n menatap jendela kelas sambil memegang kepalanya yang tiba  tiba saja sedikit sakit.

--------------------------

Zin berdiri dari tempat duduk nya, m/n hanya diam memperhatikan apa yang terjadi.

"Hei? Kenapa pergi semua? Kalian tak ikut juga tak apa apa"

M/n berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan mendekati Zin lalu menepuk punggung laki laki itu pelan, Zin terlihat terkejut tentunya dengan pergerakan m/n yang tiba tiba.

"aku ikut"

Zin menatap m/n, ia tidak menyangka kalau m/n akan ikut dalam perkara ini... Tapi Zin senang karena dia tahu kalau m/n sudah lama tidak berkelahi.

"Ah! Aku mau bereskan meja dulu!!" seok tiba tiba bangun dari kursi nya ...

Tanpa mereka sadari kalau Jay juga ikut mendengarkan apa yang akan mereka lakukan nanti.

Zin, M/n dan Seok kini berjalan di belakang mereka ada tiga anak buah Zin yang mengikuti. Di depan sana ada Vasko dan juga Bumjae yang terlihat menanam bibit.

"seok sama m/n mau kemana?" tanya Vasko

"oh Vasko"

Dan lagi, kembali lah Seok menceritakan apa yang terjadi dan apa rencana mereka nanti. 

"begitu lah... "

"hemm... Bocah itu, parah luka nya?" tanya Vasko serius

"ya...lumayan parah" jawab m/n singkat.

"jahat banget... Oke aku ikutan"

"apa?!  Va... Vasko kalau gitu bawa beberapa anak buahku..."

"nggak usah, kamu bertani saja di situ.... Aku cuman sebentar, jangan berantem ya" ucap Vasko kepada sahabat sejati nya Bumjae.

"Vasko... Kau tanam bibit buah apa?" m/n bertanya penasaran

"bibit buah durian, kalau misalkan berbuah aku akan membaginya ke m/n juga" Vasko menjawab pertanyaan m/n dengan polos nya.

"kau mau kan m/n?" tanya Vasko dengan tatapan berharap.

M/n mendekati Vasko dan memegang pundak orang berotot itu, mata m/n menatap ke arah Bumjae.

"kalau berbuah berikan pada ku,aku inggin mencoba nya" ucap m/n yang seperti nya peka dengan apa yang di rasakan oleh Bumjae, Sementara itu Bumjae memberikan jempol nya kepada m/n.

-skip-

Kini ke empat pria itu ada di sebuah Cafe di dekat area Gian, mereka datang terlalu cepat jadi mereka menghabiskan waktu mereka di sini.

M/n sama sekali mengabaikan situasi dan pembicaraan teman teman nya, di tangan nya ada minuman dingin. M/n sesekali meminum minuman nya sambil melihat ke sekeliling tatapan mata para pengunjung ke arah bangku mereka, yah tentu saja mata mereka tertuju ke arah pangeran tampan yang tengah duduk di samping m/n, Park Hyungseok.

Zin tiba tiba berdiri dan keluar dari Cafe, m/n tahu betul apa alasan Zin pergi dari Cafe meninggalkan mereka bertiga di sana.

Siapa lagi kalau bukan Mijin.

Setelah beberapa lama Zin pergi, laki laki itu kembali dengan darah yang ada di pelipis nya. M/n tentu saja terkejut dan mengampiri Zin .

"mereka ada di sini"

Mendengar ucapan Zin, ketiga pria itu tahu kalau orang yang tadi memukuli Zin adalah si penipu. Seok seketika merinding ketika melihat tatapan datar yang biasa nya di keluarkan oleh m/n kini menjadi tatapan tajam.

Mereka berempat akhirnya menuju tempat perjanjian, Vasko sudah siap dengan posisi nya tapi Zin menahan Vasko agar dia yang menyerang duluan...

TBC

Black One Eyed (Lookism x M. Reader) HIATUSWhere stories live. Discover now