BAB 4

627 73 1
                                    

Terimakasih ya guys yang udah vote!
Mimin tetep bersyukur meskipun yang vote cuma sedikit banget. Mimin juga nggak memaksa buat kalian vote atau komen. Mimin cuma maunya kalian ikhlas aja. Karena Mimin yakin, pasti ada hikmah dibalik kebaikan kalian!



Jalanan kota yang biasanya ramai disiang hari kini terlihat tidak seperti biasanya. Pangkalan bajai juga masih penuh, tidak seperti hari kamarin yang selalu kosong jika Betrand melewatinya. Apa karena cuaca mendung ini?? Tidak begitu petang, tapi perkiraan Betrand hujan akan turun sejam atau dua jam lagi. Bukan perkiraan Betrand sih?? Betrand baru saja mengecek ponselnya hanya sekedar melihat ramalan cuaca. Karena suasana tidak panas dan Betrand juga tidak haus, alhasil dia mengendarai motor dengan santai seperti dipantai.

" Makan yuk!" Ajak Betrand pada Anneth yang sedari tadi diam saja. Mungkin karena Anneth masih ketakutan dengan sikap Naura tadi. Kepalanya bersandar dipunggung Betrand dengan kedua tangan diatas pahanya.

" Gue udah makan." Jawabnya tidak semangat.

" Lo kan makan di kantin jam 10 pagi tadi. Dan sekarang udah waktunya makan siang neth." Jelas Betrand agar Anneth menerima ajakannya " Sebenernya gua nggak suka ya dengan penolakan." Sindiran Betrand membuat kepala Anneth menjauh dari punggung Betrand. Dia duduk dengan tegak.

" Iya deh ayo." Ucap Anneth malas, dengan membenarkan posisi duduknya.

Mendengar Anneth yang setuju dengan tawarannya, tanpa basa-basi Betrand mencari tempat makan yang tak jauh dari posisinya sekarang. Betrand tidak perduli jika memang Anneth harus terpaksa mengiyakan ajakannya. Yang terpenting dia bisa makan berdua dengan Anneth.

Disela mereka makan Anneth baru sadar jika suasana mendung siang itu. Yang tadinya dia makan dengan malas, akhirnya diganti dengan begitu cepat. Betrand yang memperhatikan Anneth makan dengan terburu-buru spontan mengerutkan keningnya. " Buru buru amat. Tadi kayanya Lo males gitu makan?" Tanya Betrand. Saat itu makanan Anneth tinggal satu suap lagi, sementara Betrand kurang lebih 5 suapan.

" mendung tuh, yuk cepet pulang!" jawab Anneth lalu meminum jus apelnya.

" Rumah Lo kan nggak jauh. Udah santai aja lah."

" Kalau tiba tiba hujan gimana?? Nggak bisa pulang malahan."

" iya iya, gue habisin dulu nih makanan gue."

Tidak ada jawaban dari Anneth. Dia hanya mengangguk dan diam lagi memperhatikan Betrand makan.

Setelah selesai membayar, Betrand melanjutkan lagi mengantar pulang Anneth. Tapi sialnya, saat Betrand sudah sampai didepan gerbang rumah Anneth hujan turun begitu deras tanpa izin. Membuat Anneth refleks memayungi dirinya sendiri dengan tas ranselnya.

" Masuk dulu yuk!!!" Ajak Anneth tanpa pikir.

Betrand agak terkejut sih, tapi dia ikut saja masuk dan segera memarkir motor kesayangannya digarasi rumah Anneth.

Setelah mereka berdua benar benar sudah didalam rumah, Anneth segera mengambilkan handuk untuk Betrand agar bisa mengeringkan wajah dan rambutnya yang basah. Karena tadi Anneth hanya memayungi dirinya, tidak dengan Betrand. Alhasil Betrand basah kuyup. Lalu tak lupa Anneth juga membuatkan teh hangat untuk Betrand.

" Orang tua Lo mana? Sepi amat!" Betrand celingukan siapa tau bisa menemukan mama atau papa Anneth.

" Diatas mungkin." Jawab Anneth santai. " Lo tunggu bentar ya, gue ganti baju dulu sekalian naruh tas."Lanjut nya kemudian bergegas berjalan kearah tangga.

" Iya."

***

Mungkin Anneth terlalu lama kalau hanya untuk sekedar ganti baju dan manaruh tas. Buktinya saat dia turun dan menemui Betrand diruang tamu, matanya menemukan sosok Betrand yang ketiduran disofa.

BETRANNETH-Betrand dan AnnethWhere stories live. Discover now