BAB 11

539 67 5
                                    

Hallu guys!!
Gimana kabarnya sih setelah baca sebelumnya?!
Kita lanjut yuk baca bab 11!!
Terimakasih yang sudah vote dan komen ya!!

Selamat membaca!!

Sudah hampir satu Minggu ini Anneth masih enggan berbicara dengan Betrand. Bahkan Anneth bertukar tempat duduk dengan teman didepannya agar tidak duduk didepan Betrand. Padahal setiap hari Betrand sudah berusaha untuk menjemput dan mengantarnya pulang, tapi Anneth menolak mentah-mentah ajakan Betrand. Disekolah dia juga jarang keluar jika istirahat, kecuali ke toilet. Betrand semakin merasa bersalah kalau Anneth diam saja seperti ini. Sudah beberapa kali Betrand meminta tolong pada Shanna dan Alifah, tapi hasilnya nihil. Tidak ada perubahan sama sekali.

Sementara dengan Alifah, Anneth juga kadang diam jika Alifah tidak mengajak Anneth bicara terlebih dahulu. Dia tidak marah pada Alifah sebenarnya, karena Anneth tau itu bukan salah Alifah. Tidak tahu mengapa Anneth masih saja sakit hati dan selalu ingat kejadian dimana Betrand membersihkan wajah Alifah dengan tisu.

" Neth, makan yuk!" Meskipun tahu kalau Anneth tidak baik baik saja, Shanna tetap setia mengajak Anneth kekantin setiap istirahat seperti biasanya.

" Makasih Shan, gue udah kenyang kok."

" Oh yaudah, gue pergi dulu." Tak lupa mengelus punggung Anneth saat ingin melewatinya.

Anneth hanya tersenyum menatap Shanna. Temannya yang satu ini sangat perhatian padanya. Anneth juga ingin merespon Shanna dengan baik, tapi dia tidak enak hati dengan Alifah. Semenjak kejadian malam itu, Anneth jarang sekali berbincang bincang dengan Alifah seperti sebelumnya. Bahkan Anneth tidak ikut pergi ke warung jika pulang sekolah. Dia lebih memilih menunggu supirnya di ruang jemput yang ada disekolah dari pada bersama kedua temannya. Apakah benar cinta membuat kita menjadi pribadi yang egois?!

Sudah hampir 30 menit kepergian teman temannya, namun Anneth masih belum juga keluar dari kelas. Dia berkutat dengan headset yang ada di telinganya dari tadi. Memejamkan mata sambil mendengarkan musik adalah kebiasaan baru yang Anneth lakukan beberapa hari belakangan ini saat istirahat.

" Net!"

Anneth memang sengaja tidak mengencangkan volume suara musiknya, agar dia bisa mendengar suara siapa saja didalam kelas, termasuk Danu yang baru saja memanggilnya.

Anneth mencopot headset yang ada di telinganya, dan mulailah mendengarkan Danu yang ingin menyampaikan sesuatu padanya.

" Nanti pulang sama gue ya." Lanjutnya Danu santai.

Anneth sedikit heran, karena memang dia tidak begitu akrab dengan Danu.

" Gue udah dijemput kok sama supir gue." Dia curiga kalau ini hanyalah suruhan dari Betrand. Maka dari itu dia menolak halus ajakan Danu.

" Ya Lo kan tinggal batalin aja."

" Ini pasti suruhan onyo kan?"

Danu mengerutkan keningnya. Dia heran kenapa Anneth bisa tau panggilan kesayangan keluarga Betrand untuk Betrand. Dan baru saja Anneth dengan santai menyebutkannya. Tapi Danu juga tidak mau terlalu memikirkan itu, mungkin ada alasan yang Danu belum tau.

" Eh enggak kok, beneran enggak." Danu secepatnya menjawab perkataan Anneth. Raut wajahnya antusias sekali ingin menunjukkan bahwa memang bukan Betrand yang menyuruhnya.

Anneth terdiam menulusuri mata Danu. Ternyata memang tidak ada kebohongan disana. Dia mengalihkan pandangannya dari Danu dengan sinis " Liat nanti deh." Memasang lagi headsetnya ditelinga.

Meskipun tidak pasti, Danu tetap tersenyum senang. Yang terpenting dia sudah memberitahu Anneth. Urusan iya atau tidak nanti akan Danu usahakan lagi.
" Oke, gue tunggu nanti." Danu pergi meninggalkan Anneth sendiri didalam kelas.

BETRANNETH-Betrand dan AnnethTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon