BAB 23

573 74 7
                                    

Selamat pagi selamat beraktifitas guys!
Kita lanjutkan yuk!
Selamat membaca, SEMOGA SUKA!

" kok Lo nggak pernah kesini sih Neth?" Ujar Alifah sambil cemberut.

" Gue kesini kok. Tapi Lo belum sadar waktu itu."

" Kemarin temen-temen kesini kenapa Lo nggak ikut?"

Anneth bungkam. Sebenarnya dia ingin sekali datang bersama teman-temannya, namun dirinya masih enggan bertemu Betrand.

Sudah 5 hari Alifah tidak sadarkan diri dan terbaring dilemas diatas rumah sakit. Bahkan ayah Sandi sempat pasrah dengan kondisi putrinya. Namun Tuhan berkata lain, kemarin siang semua dikejutkan lagi oleh dokter kepercayaan ayah Sandi bahwa Alifah telah sadar. Dan pastinya semua sangat bahagia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

" Neth!"

Anneth gelagapan. " Gue... Kemarin ikut papi kekantornya. Jadi ada acara pertemuan keluarga gitu  antara papi sama bos-bosnya." Ucap Anneth bohong yang hanya di jawabi 'oh' ria dari Alifah.

Gadis itu menyempatkan untuk menjenguk Alifah disore hari, saat mengetahui hanya ada Alifah dan ayahnya sendiri dirumah sakit. Dia juga sengaja tidak memberi tahu Shanna dan Danu agar mereka tidak tahu. Anneth yakin kalau Shanna dan Danu tahu pastinya mereka akan memberitahu Betrand. Untuk kali ini Anneth masih ingin sendiri dulu.

Alifah juga rupanya tidak mencurigai Anneth yang datang sendirian kerumah sakit. Dia lebih berpikir kalau teman-temannya mungkin sibuk makanya belum bisa datang sore ini.

Mereka berdua berbincang-bincang banyak. Salah satunya untuk pelajaran sekolah. Selain pada Shanna, Alifah juga meminta tolong Anneth untuk mengajarinya pelajaran sekolah yang tertinggal selama dia sakit. Dengan senang hati Anneth mengajari Alifah pelajaran-pelajaran yang mampu dia pelajari karena dia tidak sepintar Shanna mengusai segala bab pelajaran. Kebetulan juga sore itu ayah Sandi hanya datang sebentar kerumah sakit, dia kembali lagi kekantornya setelah tau Anneth datang. Alhasil Anneth mempunyai banyak waktu menemani Alifah dirumah sakit.

Bisa dikatakan dua jam Anneth berkutat dirumah sakit menemani Alifah, Aza datang.

" Hai!" Sapa Aza ketika dia sudah masuk dengan membawa buah-buahan yang sudah dia letakkan di nakas samping brankar Alifah.

Mungkin Alifah dan Anneth sedikit terkejut. Bukankah Aza tidak pernah akrab dengan Alifah? Ya, pastinya Alifah curiga dengan kedatangan Aza yang mendadak ini. Padahal tanpa Alifah tau, Aza juga pernah datang kesini saat dirinya belum sadarkan diri.

" Kak Aza sama siapa?" Tanya Alifah.

" Sendiri dong."

" Gue pikir Lo sama Nayla."

" Ih udah deh jangan mikirin Nayla! Dia tuh jahat sama kamu!" Ucap Aza mengompori Alifah.

" Jangan mikir negatif gitu dong kak! Emang kakak tau hati Nayla? Enggak kan?" Ujar Anneth yang ingin menyadarkan Aza.

" Kenapa Lo jadi sewot!?" Nada suara Aza semakin sinis pada Anneth.

" Gue cuma ngingetin Lo aja biar nggak nething ke orang lain."

" Gue nggak butuh!"

" Eh udah dong jangan tengkar." Lerai Alifah dengan suaranya yang masih lemas.

" Lagian yang perlu diingetin itu harusnya elo! Sadar nggak sih?!" Lanjut Aza tidak mendengarkan perkataan Alifah.

" Udah, gue males debat sama Lo ya kak! Lo hargain dong Alifah yang sakit." Entah kenapa tiba-tiba Anneth juga emosi menghadapi sikap Aza.

BETRANNETH-Betrand dan AnnethWhere stories live. Discover now