BAB 18

539 72 8
                                    


Hallo guys Mimin kembali!!
Gimana episode kemarin? Bagus nggak?!
Sekarang kita lanjut baca yuk!!
Cekidot!!


Sekitar satu jam Betrand sudah berkutat diacara pesta ulang tahun Shanna. Sebenernya jiwanya meronta-ronta mengajak pulang saja, tapi Danu memaksanya untuk tetap tinggal. Untungnya banyak teman sekelasnya disini, jadi Betrand bisa saling mengobrol basa basi agar tidak boring. Tadinya dia sudah berinisiatif ingin menghubungi Anneth lewat video call, tapi setelah dicoba ternyata hp Anneth mati.

Baru saja dia usai memberikan kadonya dan kado Anneth pada Shanna yang kini masih setia berdiri didepan kue tart nya yang lumayan tinggi itu. Disana juga ada Alifah yang berpenampilan lebih feminim dari biasanya. Saat masih disana juga Alifah sebenarnya mengajak Betrand untuk menjadi pasangan dansanya nanti, tapi dengan halus Betrand menolaknya.

Semenjak di sekolah SMA nya, Betrand memang sudah merasa kalau Alifah menyukainya, tapi segera mungkin dia buang pikiran itu dan mengganti dengan pikiran positif saja. Mana mungkin Alifah menyukai Betrand? Namun semakin kesini Betrand semakin banyak mendengar opini-opini dari teman-teman sekolahnya kalau Alifah memang menyukai dirinya. Lelaki itu bukan bermaksud tidak suka pada kabar kabar ini, tapi dia juga tidak mau kalau dirinya dituduh memberi harapan palsu jika dekat dengan Alifah. Apalagi Betrand memang tidak ada niatan sama sekali membalas perasaan Alifah.

" Eh Tan, gue tadi ngeliat Anneth gitu sebelum berangkat kesini." Ujar Danu yang duduk disebelah Betrand basa basi.

" Ngaco Lo! Orang Anneth lagi sakit." Betrand tersenyum simpul merespon Danu yang dia pikir hanya mengada-ngada.

" Beneran gue! Anneth kayak buru-buru gitu masuk ke rumah sakit."

Betrand mengerutkan keningnya heran. " Liat tuh sekeliling?! Mana ada Anneth?! Orang lagi sakit."

" Heh?! Gue emang minus, tapi gue nggak buta!"

" Heh! Gue tuh seharian dirumahnya jagain dia!" Kata Betrand mengikuti gaya bicara Danu. " Lagian Lo ngapain dirumah sakit? Nggak ada kerjaan amat." Lanjutnya ketus.

" Orang gue jemput kak Dela."

Apa yang Danu ucapkan bisa sedikit membuat Betrand percaya. Pasalnya memang kak Dela, Kakak kandung Danu sedang periksa kandungan. Tapi jika dipikir-pikir lagi buat apa Anneth kerumah sakit? Apa sakitnya bertambah parah?

" Ahh udahlaaa, gue pulang aja."

Dengan cepat Danu menahan Betrand. " Tunggu dong, tar lagi selesai nih."

" Udah tiup lilin kan? Yaudah selesai! Gue nggak mau ya ngeliat Lo Lo pada dansa didepan gue!" Betrand mendorong pelan tubuh Danu agar duduk kembali ke kursinya.

" Maka dari itu, mari kita dansa!"

" Gue nggak mau kalau nggak sama Anneth." Setelah itu dia pergi begitu saja meninggalkan Danu.

" Hhhh!" Danu menggebrak meja pelan. " Dasar sepupu durhaka Lo!" Umpat Danu kesal. " Kalau gue jadi Anneth mana mau gue dideketin sama cowo ngeselin kayak Lo! Mending sama Danu aja!"

***

Sesantai mungkin Betrand mengendarai mobilnya meskipun pikirannya masih tertuju pada Anneth. Semenjak Anneth hadir dalam hidupnya, perasaannya jadi sering was was tidak karuan. Semakin kesini, semakin dia bingung harus bagaimana dengan perasaannya pada Anneth. Tanpa disadari Betrand melajukan mobilnya menuju kearah rumah sakit yang dimaksud Danu.

Perlahan tapi pasti Betrand melangkah kedalam rumah sakit sambil memperhatikan tanda-tanda keberadaan Anneth disini. Hampir semua ruangan dia intip, tapi tidak ada sosok Anneth dirumah sakit itu. Apa Anneth sudah pulang?

BETRANNETH-Betrand dan AnnethWhere stories live. Discover now