BAB 30

602 71 25
                                    

HALO GUYS!!
UDAH KANGEN BETRANNETH BELUM??
MIMIN JUGA KANGEN NIH! APALAGI WAKTU MEREKA PDKT-AN?!! EHH MEREKA KAN BELUM JADIAN!!
YAUDAH YUK KAWAL MEREKA BAIKAN YUK SAMPE JADIAN!!

SELAMAT MEMBACA GUYS!!


Aza kini sudah tidak terbaring lagi dirumah sakit. Semuanya sudah berjalan normal. Dia sehat, namun dia kehilangan juga janin yang ada di dalam perutnya.

Dari jauh Aza terus memperhatikan keramaian yang sekarang tidak bisa dia rasakan lagi. Hatinya sakit. Matanya begitu berkaca-kaca melihat pemandangan tersebut. Dirinya kini sudah kehilangan kepercayaan dari banyaknya orang. Sebenarnya dia menyesal telah diberikan sembuh. Baginya mati adalah jalan satu-satunya bisa membuat hidupnya tenang.

Plakk!!

" Anak nggak tau diri!! MEMALUKAN!" Belum juga hilang rasa panas dari tamparan yang dia terima, Aza justru sudah mendapatkan bentakan dari maminya. " Mau kamu apa?!" Mata maminya begitu menyala bagai api.

Yudha dan Papinya hanya bisa diam menyaksikan Aza yang sekarang beradu mulut dengan maminya. Mereka berdua sama sama kasihan pada Aza. Namun mereka bisa apa saat maminya, Sarah itu murka pada anak kandungnya sendiri.

" Mami bisa nggak sih tahan emosi?! Aku ini baru pulang dari rumah sakit!!" Ujar Aza tidak kalah emosi.

" Kenapa nggak sekalian mati aja kamu?!"

" Mih! Udah dong!" Kata papi Heri mencegah agar mami Sarah lebih berhati-hati untuk berbicara pada Aza. Papi Heri meskipun hanya sebagai orang tua tiri Aza bahkan dia juga sangat menyayangi putrinya itu, sama seperti dia menyayangi Yudha.

" Diam! Papi sama Yudha diam aja! Ini urusanku sama DIA!" mami Sarah menunjuk Aza yang masih duduk di sofa. Berbeda dengan yang lain, masih berdiri menatapnya. " Siapa yang udah berani ngehamilin kamu?! Bilang!"

" Aku nggak tau! Aku udah berapa kali bilang ke mami! Lagian anak aku udah nggak ada, nggak usah memperpanjang masalah ini!"

" Apa kamu bilang?! Enak ya bicara kayak gitu?!" Mami Sarah mendorong kepala Aza seakan-akan seperti majikan yang menyiksa pembantu. " Kamu lupa kalau mami kamu ini adalah publik figur terkenal?! Bukan kamu yang malu kalau udah dapet masalah kayak gini za! Tapi mami!! Coba liat diseluruh sosial media itu berita tentang kamu yang hamil diluar nikah!! Udah kesebar dimana-mana!!! Nggak malu kamu!"

" Aza capek! Males debat sama mami!" Aza berdiri dari duduknya. Dia ingin beranjak menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan maminya.

" Kamu dikeluarin dari sekolah! Dan mami nggak akan nyekolahin kamu lagi. Mami akan ngasih kesempatan kamu homeschooling kalau masalah ini bener-bener udah selesai!" Kali ini mami Sarah berucap lirih namun menusuk sekali dihati Aza.

" Nggak! Yudha nggak suka dengan keputusan mami." Bantah Yudha tegas.

" Nggak ada yang bisa ngebantah!" Ujar mami lalu pergi begitu saja.

Aza tersadar dari lamunannya karena Yudha yang tiba-tiba datang menghampirinya. Laki laki itu terlihat begitu kesal mengetahui tingkah Aza yang selalu tidak terduga.

" Lo ngapain sih disini?! Gue kan udah bilang, gausah kemana-mana za! Gimana kalau lebih parah?! Lo mau mami marah-marah lagi!?" Omel Yudha seperti emak-emak.

BETRANNETH-Betrand dan AnnethWo Geschichten leben. Entdecke jetzt