BAB 25

560 59 11
                                    

Selamat membaca guys!!
Maaf telat ya Mimin up nya

Kriinggg!!

Suara bell istirahat telah berbunyi nyaring ditelinga siswa siswi SMA Merdeka Garuda. Kini mereka pasti sudah berhamburan keluar kelas.

Sama seperti Anneth. Dia berjalan menuju ruang loker karena Anneth ingin merapikan make-upnya yang dirasa perlu untuk ditacap lagi. Tadinya dia ingin pergi kekantin bersama Shanna, tapi diurungkan karena ada Betrand. Mengingat itu rasanya Anneth sudah benar-benar menyerah. Tidak ada kesempatan lagi untuk hubungannya dan Betrand lebih baik kedepannya. Tekad Anneth juga sudah bulat. Dia akan benar-benar menjauhi Betrand.

" Yud! Tunggu dulu dong! Lo jangan gegabah gitu!"

Langkah Anneth terhenti. Dia tidak sengaja mendengar pertengkaran kecil saat ada disebuah lorong sepi. Ingin rasanya bodoamat, namun semakin lama pertengkaran itu membuat Anneth penasaran. Jika memang benar ada pertengkaran pasti Anneth akan berinisiatif melerai secepatnya.

" Gue tuh cape ya ngeliat Lo terus bertengkar sama si brengsek Arie itu! Udah lah! Mending gue balikin aja buku ini!"

Dari jauh mata Anneth membulat sempurna melihat dua orang yang beradu mulut hebat. Karena kecerdikannya Anneth sembunyi dibalik tembok ruang loker agar tidak ketahuan oleh Yudha dan Aza yang sekarang masih bertengkar.

" Lo tuh gimana sih? Lo bilang Lo bakal bantuin gue buat dapetin Farrel! Lupa Lo!" Aza menahan tangan Yudha yang berusaha melangkah menemui Arie. Tangan kanan Yudha terlihat memegang sebuah buku kecil berwarna gold.

" Za, udah nggak ada kesempatan buat Lo ngambil hatinya Arie! Inget, Za! Lo itu udah nggak perawan!" Mata Yudha menatap Aza dalam.

" Kecilin suara Lo!" Aza menutup mulut Yudha secepatnya. Kepalanya itu celingukan takut ada yang mendengar ucapan laki-laki tersebut.

" Cukup ya Lo berambisi untuk dapetin Farrel! Cukup za! Gue nggak mau Lo kayak gini terus!"

" Iya oke! Tapi Lo kasih buku itu ke gue lagi." Tangan Aza terulur, bersiap menerima buku diary Nayla dari Yudha. " Gue bakalan bakar buku diary Nayla itu!"

Yudha mengangguk cepat. " Za! Lo boleh nakal. Tapi Lo nggak boleh jahat!"

Entah mengapa hati Aza begitu sakit mendengar ucapan Yudha? Gadis itu masih diam. Menahan rasa emosinya. Tapi beberapa detik kemudian dia merebut buku diary Nayla itu dari tangan Yudha ketika lelaki itu lengah.

Aza secepatnya berlari meninggalkan Yudha yang masih syok dengan tingkahnya. Tak butuh waktu lama, dia juga sigap mengejar Aza agar tidak bertingkah diluar kendali lagi.

Dibalik tembok putih seorang gadis cantik terdiam kaku. Pikirannya melayang ketika mendengar beberapa ucapan dari pertengkaran kakak kelasnya baru saja. Pastinya, dia bingung harus memberitahu hal ini pada siapa?

" Kak Aza udah nggak perawan?" Gumam Anneth lirih. " Dan... Kenapa buku diary Nayla ada di Kak Aza? Emang penting banget ya Sampek dijadiin bahan rebutan?" Anneth menerka-nerka.

Mungkin kali ini dia harus mencari tahu kebenaran dulu sebelum menceritakan hal ini pada orang lain.

" Kok disini Neth?! Gue cariin dari tadi loh..."
Anneth terkejut mengetahui Shanna yang tiba-tiba muncul dihadapannya. Seketika membuat Shanna heran dengan sikap temannya itu.

" Kamu kenapa sih?" Tanya Shanna heran.

" Ng, nggak kok! Yuk kekelas yuk!" Anneth menarik tangan Shanna. Membawa temannya pergi agar tidak lebih mencurigainya. Dia sudah tidak berminat lagi untuk membenarkan make up nya.

BETRANNETH-Betrand dan AnnethWhere stories live. Discover now