BAB 21

545 58 6
                                    

Guys! Terimakasih ya atas kritik dan sarannya!! Mimin jadi seneng deh kalau ada yang ngasih saran Mimin dan ngeritik Mimin. Makasih banyak pokoknya ya!!

Kita lanjutkan yuk bab selanjutnya!
SELAMAT MEMBACA SAYANGKUUH!

" Nay kita harus bicara." Ujar Betrand yang dari tadi memaksa Nayla untuk mendengarkan perkataannya.

Terpaksa Betrand menyuruh Arie meninggalkan mereka karena ada hal yang harus mereka bicarakan. Dan untungnya Arie dengan senang hati melepaskan Nayla pada Betrand. Padahal dia baru saja ingin mengantar Nayla pulang kerumah untuk pertama kalinya.

" Apalagi sih?! Gue capek!" Bentak Nayla. Dia lelah dengan drama hari ini. Kenapa semaunya tidak paham dengan kondisinya? Mereka hanya mementingkan kebahagiaan mereka masing-masing. Tidak dengan diri Nayla.

" Lo habis nangis?" Tanya Betrand yang dari tadi memperhatikan mata sembab Nayla.

Seketika Nayla memalingkan wajahnya dari hadapan Betrand. " Nggak tuh!"

" Plis Lo ikut gue nanti ya! Gue jemput Lo deh!" Lanjut Betrand masih kekeh memaksa Nayla untuk ikut bersamanya. " Gue juga capek gini terus! Gue pengen bebas!"

" Lo pengen bebas kan?! Lo selesaiin tuh sama bestfriend tercinta Lo itu! Gue udah muak!"

Betrand meraih tangan Nayla. Menggenggamnya tulus. Matanya benar-benar menunjukkan kalau dia serius. " Kita selesaiin ini sama sama. Biar nggak ada kesalahpahaman. Oke!"

Entah mengapa mereka merasa suasana menjadi mellow. Membuat Nayla yang baru saja berhenti menangis, kini berkaca-kaca lagi .

" Gue udah nyakitin banyak orang! Gue malu sama diri gue yang sekarang...." Refleks Nayla menghapus air matanya dikala ada yang terjatuh.

" Sebenernya gue pengen banget keluar dari zona ini. Tapi..." Nayla tidak tahan lagi dengan nafas yang begitu sesak. " Tapi gue selalu keinget sama kejadian dulu! Lo tau kan gimana terpuruknya gue!? Nggak semudah itu buat gue maafin mereka yang jahat..."

Tanpa basa basi Betrand memeluk Nayla. Dia tidak perduli jika banyak orang yang berlalu lalang melihat. Nayla, sahabatnya itu butuh dukungan saat ini. Mungkin Betrand bisa perlahan-lahan membantu Nayla untuk menjadi seorang pribadi yang baik seperti dulu.

" Udah jangan nangis... Gue pasti selalu dibelakang Lo kok!" Gumam Betrand mengelus pundak Nayla.

Laki-laki itu sudah menduga dari awal perubahan Nayla kalau Nayla tidak mungkin akan menjadi orang jahat secepat itu. Dia paham kalau Nayla hanya sedikit ingin bahagia dengan apa yang akan dia jalani. Ya, mungkin cara Nayla membahagiakan diri sendiri dengan pilihannya itu. Apa boleh buat? Betrand juga tidak akan melarang jika orang tua Nayla saja fine.

Meskipun nyatanya papa Bakri tidak pernah tau kalau diam-diam putri menjadi kasar dibelakangnya.

Semua ini hanya soal waktu!

Kita tidak pernah tau bagaimana hati seseorang, jadi kita biarkan saja mereka berpendapat! Cepat atau lambat, semua akan kembali pada tempatnya masing-masing!

***

Hari sudah mulai petang. Betrand, Nayla dan Alifah kini sudah duduk manis di caffe tempat biasanya. Selalu saja begitu. Mereka bertiga berencana berkumpul namun tidak pernah terselesaikan masalahnya. Mungkin mereka butuh penengah untuk pembahasan mereka kali ini. Iya benar. Danu sengaja datang karena suruhan dari Betrand. Siapa lagi kalau bukan dia? Hanya Danu satu-satunya orang yang tahu mengenai masalalu mereka bertiga. Walaupun nyatanya Danu tidak pintar untuk menengahi.

BETRANNETH-Betrand dan AnnethWhere stories live. Discover now