BAB 15

570 53 5
                                    

Up lagi dong setelah sekian lama!!
Selamat membaca gess ya!!


Suasana riuh malam ini terlihat dihalaman belakang rumah Betrand. Dua jam yang lalu acara tiga bulanan kakaknya, Bulan telah dimulai oleh pembawa acara. Kini mereka sudah menikmati makanan makanan yang telah dihidangkan di meja prasmanan. Ramai? Bukan lagi bisa disebut ramai. Jika ada kata yang melebihi itu, mungkin dia yang bisa di definisikan oleh Betrand dan Anneth ditengah acara malam ini. Bagaimana tidak? Tiga ribu orang telah berhasil mama Ayu datangkan di halaman rumahnya. Dan untungnya halaman rumahnya luas melebihi ballroom hotel ternama.

" Neth, gue tinggal ke sana dulu ya?!" Betrand menunjuk kearah papanya yang saat itu duduk bersama teman teman bisnisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Neth, gue tinggal ke sana dulu ya?!" Betrand menunjuk kearah papanya yang saat itu duduk bersama teman teman bisnisnya.

" Oh iya silahkan." Secepatnya Anneth mengangguk.

Setelah tau Betrand pergi meninggalkannya, Anneth mulai mencicipi makanan-makanan diatas meja prasmanan. Karena dia merasa kurang klik dengan suasana ramai yang mengitarinya namun jarang ada yang dia kenal. Dia juga sedikit kurang enak badan saat ini, kepalanya juga pusing sekali. Akhirnya Anneth berinisiatif makan di dapur bersama orang-orang bagian dapur yang telah dibayar oleh mama Ayu malam itu. Terutama disana ada asisten-asisten rumah tangga Betrand. Apalagi Anneth memang sudah akrab dengan mbok Yem akhir-akhir ini.

" Loh non Anneth kok kesini?" Tanya mbok Yem ketika tau Anneth masuk kedapur. Dia sibuk menata beberapa kue basah diatas nampan yang sudah tertata rapi diatas meja. Mbok Yem heran mengapa Anneth lebih memilih untuk masuk dapur asisten dari pada dapur majikannya.

Anneth terkekeh. " Saya pusing mbok, ramai banget soalnya diluar." Jawabnya sopan. " Lagian saya banyak yang nggak kenal." Lanjutnya.

" Non makan didapur dalam aja, disini kotor banget non, kasian bajunya ikut kotor nanti." Ujar asisten lainnya yang lebih muda dari mbok Yem, namanya Ira.

" Nggak papa lah mbak. Lagian ini kursinya bersih."

" Yasudah kalau non nggak keberatan nggak papa. Tapi mbok sama mbak mbak yang lain masih sibuk ngurusin ini ya, belum bisa nemenin non Anneth." Jelas mbok Yem pada Anneth.

" Iya mbok Yem sama yang lainnya fokus aja. Anneth nggak papa disini sendiri aja."

Gadis remaja cantik itu khusyuk menikmati makanan yang dipiringnya. Dia tidak perduli sedari tadi mbok Yem dan asisten lainnya mondar mandir keluar masuk dapur. Hingga makannya habis pun Anneth masih enggan untuk keluar lagi ke acara. Kepalanya pusing, perlu istirahat sejenak disini. Sampai akhirnya seorang laki laki seusianya datang menghampiri Anneth, mengajaknya keluar. Namun sayangnya Anneth tetap tidak mau, dia ingin tetap disini sekedar istirahat.

" Lo dicari mama tau, yuk kesana!" Ujar Betrand setelah Anneth menolak tawaran sebelumnya.

Anneth berembus nafas panjang. Dia tidak bisa menolak lagi jika berhubungan dengan mama Ayu. Tidak enak rasanya jika dia hanya diam saja didapur sementara ini bukan acaranya.

BETRANNETH-Betrand dan AnnethWhere stories live. Discover now