; first met

1K 71 5
                                    

⚠️ saya ingatkan bahwa ini adalah lapak BXB ⚠️
.
.
.

Sore itu, kala mentari masih menampakkan sinar terangnya dibubuhi angin sepoi yang menenangkan, menembus dua daksa dibawah halte kota, dimana keduanya baru saja dipertemukan sebagai dua orang asing yang membantu sesamanya.

"Tolol emang, orang sinting, udah salah malah nyalak, mirip jeki." Ocehnya dengan tangan yang sibuk membersihkan luka disiku lawan bicaranya.

Ah, benar juga, si batu-begitu sebut lelaki yang sibuk mengoceh, pada lelaki yang tengah ia bantu itu, pasalnya dia hanya diam sedari tadi.

"Lo juga tolol, udah tau ditabrak malah diem doang, kejar kek hajar langsung, urusan bener sama hukum, dia yang salah,"

"Perih, sialan,"

"Gue kira lo bisu, sorry sorry, sengaja soalnya," jawabnya diakhiri tawa yang menguar bebas.

"Nah udah," ia membereskan obat luka, gunting, serta plester miliknya sementara lelaki disebelahnya hanya memandanginya dalam diam.

"Thanks, gue duluan-"

"Wetsss, mau kemana lo enak bener ngacir gitu aja,"

Lelaki tadi menghentikan gerakannya dan menoleh pada si crewet yang juga tengah menatapnya, mengangkat sebelah alisnya tanda tak paham,

"Lo bawa motor?"

"Ada, disana," tangannya menunjuk sebuah parkiran cafe disebrang halte.

"Nah bagus, mau kemana?"

"Pulang,"

"Iya ayo gue ikut, nebeng sampe rumah sakit,"

"Gue ga kearah sana,"

"Urgent, gue mau nyusul bunda dirumah sakit,"

Setelah menimbang-nimbang akhirnya lelaki tadi menyetujui, lantas keduanya meninggalkan halte.

"Lo ga pake helm dong?"

"Ya emang ada lagi?"

"Engga,"

"Yaudah, kok ribet, jam segini mana ada tilangan,"

Mengiyakan tanpa pikir panjang, keduanya menyusuri jalanan yang lumayan padat, mungkin karna jam pulang kerja.

"Bentar, tepi dulu dong masjid depan sana," tunjuknya,

"Ibadah?"

Yang ditanya menggeleng, nampak dari spion, "beli cilok," lalu tawanya menguar lepas, lagi, anak ini benar-benar.

"Makasih, maaf ngerepotin, hehe,"

"Ya, sadar diri ternyata,"

"Dih, kan udah gue bayar pake cilok,"

"Goceng doang,"

"Nah ngelunjak, dah sana pergi, hush, besok-besok kalo ketabrak lagi, hajar yang nabrak kalo lo ga merasa salah."

"Lo doain gue ketabrak lagi? Sinting."

"Ya gapapa, biar kebal aspal,"

"Dah sana, kata nya mau nyusulin bunda lo, salamin semoga lekas sembuh dari gue,"

"Hah?"

Si pemilik motor mengernyitkan dahi, "kok hah? Salamin semoga cepet sembuh dari gue, orang yang udah di tolong sama anak crewet nya,"

"Si bodoh, bunda ga sakit,"

"Hah?"

"AHAHAHAH, bunda tuh kerja disini, bukan pasien,"

Malu nya itu, dia segera meninggalkan pelataran rumah sakit, merutuki otak bodohnya yang mau saja disuruh ngebut oleh bocah tengik yang ia lirik dari spion tengah puas menertawai nya.

Sore itu, pertemuan yang nyatanya menjadi frasa tak terhingga, banyak makna, namun hampa.

.
.
.

; cast

Lee HaechanasKeval Adnan Virendra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lee Haechan
as
Keval Adnan Virendra

.

Mark LeeasMaviel Liam Madava

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mark Lee
as
Maviel Liam Madava

.

; soon other cast

.
.
.

Sekali lagi saya tekankan, ini bukan sembarang lapak!

akan banyak mengandung kata kasar, entah dari makian atau apapun itu yang mungkin menyinggung perasaan, terimakasih atas pengertiannya.

.

next or unpub?

Asa Bumantara✓Where stories live. Discover now