Chapter 1

7.4K 928 89
                                    

Sekolah SMA dipagi ini sudah ramai di datangi para siswa dan siswi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekolah SMA dipagi ini sudah ramai di datangi para siswa dan siswi.

Park Jihoon,seorang ketua kelas yang berjalan ditengah lorong kelas pun menjadi pusat perhatian para siswi-siswi disana.

Tak diragukan lagi, visual Jihoon yang sangat tampan dan boyfriend able sekali,membuat para siswi-siswi menjadi tergila-gila denganya.

Jihoon tak mempunyai kekasih atau apapun itu namanya,karena ia dikenal dengan sifat dingin dan kadang julidnya minta ampun.

Bahkan siswa lain saja tidak berani dengan Jihoon,bahkan tubuh Jihoon yang mempunyai bisep dan perut sixpack membuat para siswa iri denganya.

Jihoon memasuki kelasnya,didalam sana sudah ada 6 siswi dan 4 siswa.

Jihoon mendekati salah satu siswa yang duduk sambil membaca novel bergenre psyco.

Siswa tersebut mendongakkan kepalanya dan menatap Jihoon.

"Kenapa?"tanya Jihoon.

Siswa tersebut menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan membaca novelnya.

Jihoon meletakkan tasnya lalu duduk dan diam.

Tiba-tiba seseorang datang dengan tergesa-gesa.

"EH EH KEPALA SEKOLAH KITA MENINGGOY!"

Semuanya terkejut mendengarnya.

"Kata siapa lo?"tanya siswa di bangku belakang.

"Itu loh liat mading sekolah!"

Semuanya lalu berhamburan keluar dan melihat ke mading.

Disana sudah ramai dengan siswa-siswi yang bergerombol melihat info yang di pasang di mading.

"Kok bisa,kemarin gue aja baru nyogok Pak Mino buat ngelulusin gue,"ucap salah seorang siswa.

"Njirr mentang-mentang lu anak orang holkay,kepala sekolah lu sogok juga,"sahut temanya.

Kelas Jihoon kosong karena semuanya keluar untuk melihat informasi.

Kini tinggal dirinya dan orang disebelahnya.

"Lo apain dia?"

Siswa tersebut menoleh ke Jihoon.

"Bunuh,Potong,Bakar,Makan."

Jihoon tertawa,temanya ini sangat hebat jika soal bunuh-membunuh.

"Aihh Junkyu,lo tuh kenapa gak bagi-bagi makananya sama gue sih?"tanya Jihoon.

Junkyu tersenyum,dirinya menutup buku novelnya.

"Lo sih kemarin gue ajak gak mau,jadi gue bagi makananya sama adek gue."

Jihoon menggelengkan kepalanya,kemarin ia ingin ikut bersama Junkyu,tapi ada kepentingan mendadak.

Kepentingan mengurus adiknya dirumah,meskipun adiknya sudah besar namun dirinya tidak bisa melakukan apapun sendiri.

"Eh iya,kapan lo kenalin gue ke adek lo, iya-iya doang tapi kapan?"tanya Jihoon.

"Besok aja pas kumpul,gue bawa adek gue,sekalian bawa juga tuh adek lo yang katanya nyusahin,"balas Junkyu.

Jihoon memberikan tanda "ok" dengan tanganya kepada Junkyu.

Para murid sudah kembali,ke kelas bersama seorang guru.

Guru tersebut duduk di kursi guru lalu memberikan informasi jika semua murid dipulangkan karena semua guru akan pergi kerumah Kepala Sekolah.

Sorakan terdengar dari seluruh kelas yang ada,mereka berhamburan keluar kelas dengan menenteng tas mereka.

Jihoon dan Junkyu masih berada di kelas.

Lalu 2 orang siswa masuk kedalam kelas mereka.

"Wahh ulah siapa lagi ini?"tanya siswa dengan rambut orange terang yang berantakan.

Sekolah ini memang mengizinkan para muridnya untuk mewarnai rambut mereka sesuka hati,namun harus 1 warna tidak boleh warna-warni.

Jihoon menunjuk ke Junkyu.

"Aaaaaa Kak Junkyu,hebat lo Kak,"ucap siswa kedua.

"Biasalah,Kim Junkyu gitu loh,"ucap Junkyu sombong.

Mereka semua menggelengkan kepala mereka,keempatnya lalu pergi keluar dan pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Eh Yedam,"panggil Jihoon.

Yedam menoleh,"Apa?"

Jihoon langsung naik ke sepeda motor Yedam,Yedam menghembuskan nafasnya,sudah kebiasaan Jihoon untuk pulang dengan Yedam.

Bukan karena rumah Jihoon searah dengan rumah Yedam,namun Jihoon tidak bisa menaiki sepeda motor.

Jihoon selain tidak bisa menaiki sepeda motor,dia juga tidak mempunyai motor dirumah.

Jika berangkat sekolah ia akan berangkat bersama Yedam,begiu juga jika ia kemana-mana.Pasti dia akan meminta Yedam mengatarnya.

"Kak lo belajar naik motor gitu kek,"usul Yedam pada Jihoon.

"Kalau gue bisa,terus gue bawa motor siapa? Motor gue ghoib gitu?"tanya Jihoon pada Yedam sehingga membuat Yedam tertawa.

"Ya udah, sekali-kali lo yang boncengin gue kek,"timpal Yedam.

Jihoon berdehem sembari menganggukkan kepalanya.

Jihoon berdehem sembari menganggukkan kepalanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mau lanjut??

Please vote and comments, thanks

12 Psycopath~Treasure✓TERBITWhere stories live. Discover now