Chapter 27

2K 388 45
                                    

"Bisa gak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa gak?"

Yoshi menggelengkan kepalanya.

Enam orang kini berada di jalan dekat rumah Yedam, Jihoon menyuruh semua orang untuk menelepon Yedam, namun hanya berdering dan tidak diangkat oleh pemiliknya.

"Ke rumahnya aja kali, Kak?" Usul Jeongwoo. Tidak ada yang bisa mereka lakukan sekarang ini selain kerumah Yedam. Jam juga sudah menunjukan pukul 9 kurang 8 menit. Keenamnya lalu berjalan menuju rumah Yedam yang berada 10 meter dari tempat mereka berdiri sekarang.

Mereka kini tiba di pelataran rumah Yedam, rumah Yedam terlihat gelap, pencahayaan dari dalam juga padam. Terlihat menyeramkan sekali rumah Yedam ini. Mereka bahkan bertanya-tanya dimana orang tua Yedam, kenapa selama ini Yedam tinggal sendiri juga mereka tidak tahu meskipun mereka berteman cukup lama.

Mereka terdiam di depan pelataran rumah Yedam, sesaat sebelum tiba-tiba ada suara teriakan Yedam dari dalam rumahnya.

"ARGHHH!!"

Keenamnya terkejut, lantas mereka berlari menuju pintu rumah Yedam dan mendobraknya dengan keras. Gelap, rumah Yedam benar-benar gelap dari luar maupun dalam.

Tak!

Lampu ruang tamu tiba-tiba nyala dengan sendirinya, terlihat Yedam yang terduduk di kursi yang diletakkan di tengah-tengah ruang tamu. Keadaanya memprihatinkan, kaki tangan Yedam di ikat, mulut Yedam di sumpal menggunakan kaus kaki miliknya sendiri. Banyak sekali bekas luka di tubuhnya, bahkan bajunya sudah lusuh.

"YEDAM!"

Jihoon hendak mendekat namun, Yedam menggelengkan kepalanya keras, seperti mengisyaratkan jika sesuatu akan terjadi jika Jihoon mendekatinya. Manik mata Yedam melihat kebelakang mereka berenam, Jihoon yang mengerti langsung membalikkan badanya.

BRAK!!

Seseorang di belakang sana, menutup pintu rumah Yedam dan menguncinya dari dalam. Keenamnya menjauh dengan perlahan darinya.

"Lo pasti..." Jeongwoo menebak-nebak.

Orang tersebut membalikkan tubuhnya, memperlihatkan wajah yang selama ini ingin sekali mereka lihat.

"Choi Hyunsuk?" Ujar mereka bersamaan.

"Benar, seratus buat kalian. Gue Choi Hyunsuk, seorang anak yang di tinggal oleh kedua orang tuanya dan juga adik kesayangan gue!"

Hyunsuk mendekat kearah mereka dengan pelan, sembari memainkan pisau yang sempat ia keluarkan dari saku celananya.

Manik mata Hyunsuk tertuju pada Junkyu dan Yoshi, kedua orang yang telah membunuh Ayah dan Kakaknya.

"Jadi bener, lo dalang dari semua ini?!" Tanya Jihoon penuh penekanan. Dan Hyunsuk mengangguk.

"Tapi kenapa lo bunuh temen-temen gue yang gak bersalah?!!" Tanya Jihoon lagi.

"Aslinya gue cuma pengen bunuh 3 orang aja, tapi pas gue tau kalian temenan, ya kenapa gak bunuh semua aja? Kan lebih adil," ucapnya tanpa merasa bersalah.

"Adil maksud lo? Yang bersangkutan sama lo cuma Yoshi, Junkyu sama Junghwan. Kenapa lo harus bunuh semuanya? Dan ya, lo juga yang pertama kali nusuk Adek gue kan?" Hyunsuk kembali mengangguk sambil tersenyum.

"Ya, gue yang ngelakuin semua ini, gue yang nusuk Adek lo, gue yang bunuh Junghwan dan ibunya, gue juga yang nyuruh orang dalam gue buat nusuk Junkyu dan nyuruh mereka buat ngeracunin Haruto dan gue juga yang nyuruh Doyoung buat bunuh Jaehyuk!" Mendengar kata Doyoung membuat mereka sedikit tersentak.

"Jadi lo yang nyuruh Adek gue buat bunuh Jaehyuk? Kenapa?!!" Junkyu meninggikan nada bicaranya.

"Dia minta agar dia sama lo gak gue bunuh, ya akhirnya gue nyuruh dia buat bunuh Jaehyuk, padahal aslinya gue yang bunuh Jaehyuk, tapi ya udah ada yang wakili, jadi gue serahin semuanya ke Doyoung, tapi sayangnya dia ketahuan dan mati hahaha lucu."

Hanya dia yang tertawa, sama sekali tidak ada yang lucu sekarang ini, memang benar-benar gila Hyunsuk ini.

Dan ternyata Jeongwoo tadi berjalan kebalakng dengan pelan supaya Hyunsuk tidak melihatnya, dia berniat membebaskan Yedam, dan akhirnya berhasil. Namun Yedam tidak bisa berdiri, badannya lemah. Luka di sekujur tubuhnya terasa sangat perih. Jadi Jeongwoo mendudukkan Yedam di sofa ruang tamunya.

"Jadi lo mau apa sekarang?!" Tanya Jihoon.

"Mau apa? Ya bunuh lo semuanya lah!" Jawab Hyunsuk sembari terus memainkan pisaunya.

"Kita berenam, sedangkan lo sendiri, palingan lo yang mati duluan!" Ucap Asahi.

"Sendiri? Siapa bilang, gue punya orang dalam kan? Nah penasaran kan kalian, siapa dia?" Hyunsuk menggantung kalimatnya.

DOR!!

Seseorang menembakkan sebuah pistol keatas. Hal itu membuat semuanya terkejut kemudian menoleh kearah siapa yang telah melepaskan tembakan tadi.








"Lo? Gak mungkin!"
















"Ternyata lo, Mashiho!"

"Ternyata lo, Mashiho!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
12 Psycopath~Treasure✓TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang