Chapter 19

2.4K 451 39
                                    

Suasana lengang di depan ruang UGD, dokter juga belum keluar setelah kurang lebih 3 jam lamanya, hari juga sudah mulai siang dan mereka lapar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana lengang di depan ruang UGD, dokter juga belum keluar setelah kurang lebih 3 jam lamanya, hari juga sudah mulai siang dan mereka lapar. Jihoon bahkan sudah menghabiskan 2 porsi mie ayam, dia juga mengajak Jeongwoo tapi anak itu tidak bergerak sedikitpun dari duduknya. Dia benar-benar khawatir dengan Haruto, dari pagi dia belum makan, Jihoon khawatir dengan kesehatan Jeongwoo namun adiknya itu benar-benar keras kepala.

Doyoung sekarang ada di kamar kakaknya bersama Mashiho dan Yedam, kasihan jika tidak ada yang menjaga Junkyu yang saat ini kondisinya masih lemah, terutama saat mendengar kabar kematian Junghwan dan Haruto yang saat ini sedang dalam kondisi buruk.

"Kak Junkyu makan dulu ya?" Junkyu menggelengkan kepalanya cepat, Doyoung sudah sejak tadi berusaha membujuk Junkyu agar mau makan, tapi kakaknya ini kerasa kepala sekali, sebelas dua belas dengan Jeongwoo.

Yoshi masih terdiam di depan ruang UGD, pikirannya malah memikirkan tentang Junghwan, siapa yang membunuh dan kenapa dia dibunuh, itu pertanyaan yang sangat-sangat bergeming di kepalanya, tidak ada jawaban dan hanya ada rasa penyesalan. Kenapa juga dia tidak mengajak Junghwan masuk ke kamar mandi bersama Yoshi, dia bisa menutup hidungnya dan berbalik menghadap pintu, itu lebih baik dari pada menyuruhnya untuk menunggu di depan kamar mandi....sendirian.

Jaehyuk bersama Asahi pergi ke kantin, mereka lapar, Asahi yang sudah menghabiskan 1 mangkok sup ayam dan Jaehyuk yang sudah menghabiskan 3 piring mi goreng. Dan yang paling membuat Jaehyuk geleng-geleng kepala adalah, Asahi tidak minum bahkan Asahi tidak pernah minum setelah makan, ia hanya minum di saat-saat tertentu.

Yoonbin masih belum pulang, ia masih di perintahkan Jihoon untuk menunjukkan kamera CCTV yang ada di luar kamar Junkyu, mana tau jika nanti ada orang lain selain mereka yang masuk kesini dengan seenaknya saat semua orang tidak tahu.

Jihoon bilang dia akan membayar Yoonbin jika Yoonbin tetap ada disini dan membantu mereka, Yoonbin mah senang-senang saja menerima tawaran itu, baru kali ini ada orang yang mau membayar hanya untuk melihat dirinya membobol CCTV serta jaringan lainya.

"ANJIR INI KAPAN SELESAI NYA!"

Teriakan Jeongwoo menggetkan kedua orang disana, Yoshi dan Jihoon langsung mendekati Jeongwoo yang akan marah, bisa-bisa pintu UGD di tendang oleh Jeongwoo.

"Woo sabar, Haruto sedang di tangani dokter, lo yang sabar ya." Jihoon menenangkan adiknya ini dengan membelai rambutnya. Titik terlemah Jeongwoo ada di rambutnya, sekali rambutnya di sentuh Jeongwoo akan merasa tenang, sentuhan yang lemah lembut dan hangat.

"Kak Jihoon, Haruto gimana?!!" Jeongwoo kembali duduk lalu memeluk pinggang kakaknya itu.

Begini-begini Jeongwoo bisa menangis kalau keluarga atau teman terbaiknya seperti ini keadaanya. Bahkan kalau dipikir-pikir Jeongwoo bisa saja menyalahkan dirinya karena ia yang memberikan air minum tersebut ke Haruto, tapi kenapa anehnya dia tidak keracunan juga, kenapa hanya Haruto?.

Jihoon mencoba menenangkan adiknya itu, tak lama kemudian dokter keluar dari UGD bersamaan dengan brangkar Haruto yang akan dipindahkan ke ruangan rawat sendiri.
Jeongwoo dengan cepat menghampiri dokter tersebut dan memborbardir nya dengan beberapa pertanyaan.

"Dokter, bagaimana kondisi teman saya? Dia keracunan? Haruto udah gak apa-apa kan? Gak ada luka dalam akibat racun kan?" Dokter menghembuskan nafasnya.

"Begini , Haruto keracunan Botulinum toxin ini adalah salah satu jenis racun paling mematikan di dunia, namun beruntung kadar racun yang tertelan oleh Haruto hanya sedikit, kami berhasil mengeluarkan racun tersebut dari tubuhnya, tapi kami akan mengawasinya selama 24 jam jika ada efek samping lainya. Pasien sudah kami berikan anti racun sementara dan dia akan tertidur selama kurang lebih 5 jam kedepan, dan saya mohon jaga dia!"

Ketiganya mengangguk kemudian mereka mengikuti kemana para suster membawa Haruto, beruntung saja kamar Haruto ada di sebelah kamar Junkyu, ya meskipun kamar Haruto tidak VIP tapi beruntungnya, kamar tersebut hanya memiliki 1 tempat tidur karena ruanganya terbilang cukup kecil.

"Baik, kami akan memeriksa lebih lanjut tentang racun tersebut!" Dokter dan para suster keluar dari ruang rawat Haruto, Jeongwoo mendekati Haruto dan menangis pelan meminta maaf.

"Woo udah, gue yakin ini bukan salah lo." Jihoon merangkul pundak adiknya tersebut, Yoshi hampir menitihkan air mata tapi ia menyekanya keatas.

...........






































"Ck, kok Haruto masih hidup?!"

"Ck, kok Haruto masih hidup?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
12 Psycopath~Treasure✓TERBITWhere stories live. Discover now