Chapter 23

2.1K 442 74
                                    

Awas typo! Vote dulu sebelum baca! Makasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Awas typo! Vote dulu sebelum baca! Makasih.












Kelimanya tidur di ruang tamu rumah Asahi, mereka memilih menginap semalam dirumah Asahi.

Pukul 2 dini hari, Jaehyuk terbangun dari tidurnya, perutnya mulas. Sepertinya akan ada panggilan alam sebentar lagi, Jaehyuk dengan cepat berlari menuju toilet. Segeralah dia masuk dan menutup pintu kamar mandi dengan keras.

"Astaga perut gue!!"

Jaehyuk segera melakukan kegiatannya, sudah lebih dari 10 menit ia ada didalam toilet. Entah kenapa bulu kuduk Jaehyuk berdiri, dirinya merinding, di jam seperti ini memang sangat menyeramkan.

"Ih kok serem gini," katanya sambil memeluk kedua lututnya.

"Eh gue kan psikopat ngapain takut!"

Jaehyuk kembali percaya diri, namun kesiur angin malam yang entah datang dari mana membuat bulu kuduknya kembali berdiri.

"Tapi gini-gini gue juga takut sama setan anjir!" Jaehyuk waspada, dirinya menoleh kesana kemari.

Sepertinya buang hajatnya sudah selesai, dengan cepat Jaehyuk menyiram kloset lalu membenarkan celananya. Kemudian ia keluar kamar mandi dengan cepat.

Namun langkahnya terhenti ketika melihat seorang pemuda berada di dapur. Dirinya mengenalnya, Jaehyuk perlahan berjalan mendekat kearahnya.

"Lo? Lo kok bisa ada disini?" Jaehyuk terkejut.

"Gue kesepian, jadi gue kesini," jawabnya lembut. Jaehyuk lantas mengangguk kemudian berjalan lebih dekat kearahnya.

"Oh ya, Kak Jaehyuk." Panggilnya. Jaehyuk berdehem.

"Pisau dimana, Kak?" Tanya nya. Jaehyuk ikut mencari pisau, dirinya kemudian menemukanya di bagian laci bawah.

"Ada nih." Jaehyuk mengambilnya, namun sebelum ia bangkit, sesuatu seperti menembus tubuhnya.

"Uhukk arghh." Jaehyuk mendongak ke atas, pemuda tersebut terlihat tersenyum miring. Jaehyuk terus meringis kesakitan. Tanganya menyentuh bagian punggungnya, lengket. Itu darah, darah yang sangat banyak hingga merembes ke bajunya lalu menetes kebawah.

Jaehyuk mencoba berdiri, namun kakinya lemas, mulutnya mengeluarkan darah. Kepalanya pusing. Sebuah pisau menancap sempurna di punggungnya, pemuda dihadapannya berjongkok.

"Ke-kenapa?"

"Cuma nyelesain tugas sambil main-main!"

Pemuda tersebut mendorong tubuh Jaehyuk kebelakang, pisau yang masih menancap tersebut malah semakin menancap dalam kedalam tubuhnya kala pisau tersebut tertekan dengan lantai dapur.

"ARGHH!"

"Sssttt Kak Jaehyuk, jangan berisik nanti yang lain dengar!" Pemuda tersebut meletakkan jari telunjuknya di mulut Jaehyuk.

12 Psycopath~Treasure✓TERBITWhere stories live. Discover now