Chapter 17

2.4K 455 13
                                    

"Tunggu, lo semua salah paham! Gue tadi ke toilet sama Junghwan soalnya perut gue mules, gue nyuruh Junghwan nunggu di luar, tapi pas gue keluar Junghwan udah gak ada!" Yoshi mencoba menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi, tampak raut wajah marah...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tunggu, lo semua salah paham! Gue tadi ke toilet sama Junghwan soalnya perut gue mules, gue nyuruh Junghwan nunggu di luar, tapi pas gue keluar Junghwan udah gak ada!" Yoshi mencoba menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi, tampak raut wajah marah dari semua orang didepanya ini tidak berubah.

"TERUS PISAU LO?!!" Mashiho maju dan mengacungkan pisau Yoshi yang sudah berlumuran darah Junghwan, mereka tau kalau pisau itu milik Yoshi di karenakan pisau tersebut tertulis nama Kanemoto Yoshinori yang di ukir di pegangan pisau.

Semua senjata dan barang-barang milik Yoshi pasti selalu ada namanya. Namun dia masih bingung kenapa Junghwan terbunuh dengan pisaunya? Dia berani bersumpah demi apapun kalau dia bukan yang membunuh Junghwan.

Yoshi menceritakan kejadian di toilet tadi, semuanya sampai sebelum dia akhirnya masuk ke kamar mandi untuk buang air besar. Beberapa dari mereka tidak percaya dengan cerita Yoshi tadi. Yoshi sekarang benar-benar bingung, terdiam setelah bercerita panjang menjelaskan kronologi kejadian sebelum dia masuk ke kamar mandi.

"ARGHH buktinya udah ada dan lo masih mau ngelak lagi?!!" Mashiho kesal dan hendak menghunuskan pisaunya ke Yoshi namun di tahan oleh Jihoon, Mashiho menoleh ke arah Jihoon yang menahan lengannya, tatapanya seolah mengartikan "Kenapa? Kenapa di hentikan?".

"Urus Junghwan dulu, kita selidiki ini nanti!" Perintah Jihoon, Mashiho memundurkan tubuhnya dan membuang pisau Yoshi ke bawah. Kini mereka semua mengurus mayat Junghwan sendiri, beberapa dari mereka memang agak sedikit kanibal ketika melihat darah atau daging manusia, tapi mereka sadar diri jika di depan mereka ini adalah teman mereka, bahkan mereka sudah menganggap Junghwan sebagai adik mereka.

Bahkan Masiho belum merasakan menginap bersama Junghwan dirumahnya seperti yang Junghwan mau beberapa jam lalu. Namun sekarang semua itu hanya kenangan, Junghwan sudah tiada, darah di dada dan darah dari beberapa sayatan dengan luka yang cukup dalam mengalir ke lantai gudang, beruntung tidak ada orang disini, jadi mereka tidak mengetahui ada beberapa orang dan 1 mayat disini.

Jaehyuk dan Asahi berjalan ke ruang rawat Junkyu dan mengambil kursi roda milik Junkyu, Junkyu tertidur karena mengantuk dan bosan. Setelah nya mereka juga mengambil selimut cadangan untuk menutupi tubuh Junghwan yang penuh darah.

Mereka mendorong kursi roda Junghwan melewati beberapa orang yang berlalu lalang dirumah sakit tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun dengan Junghwan yang telah tiada di atas kuris roda.

"Kita apain mayat Junghwan?" Tanya Mashiho sambil berbisik di telinga Jihoon, Jihoon berfikir sebentar lalu ia memberi ide untuk memakamkan Junghwan di tempat pemakaman umum di tengah malam nanti.

Mereka mengiyakan ucapan Jihoon, namun Yoshi di belakang masih kebingungan dengan semua ini, banyak sekali pertanyaan yang bermunculan di pikirannya tanpa ada jawaban.

Akhirnya tengah malam pun tiba, mereka semua kecuali Junkyu sedang berada di TPU terdekat untuk memakamkan Junghwan dengan hormat, meskipun dilakukan tengah malam. Yoshi berada jauh di belakang dan tidak ikut ke pemakaman Junghwan karena masih tidak ingin memulai masalah lagi.

Beberapa menit kemudian mereka selesai memakamkan Junghwan dan sekarang mereka menghadap Yoshi, banyak yang harus mereka selidiki terhadap kematian Junghwan yang masih teka-teki, padahal bukti sebuah pisau bertuliskan nama Yoshi sudah jelas di hadapan mereka, namun Jihoon yang awalnya marah kepada Yoshi, sekarang menjadi ragu bahwa Yoshi yang membunuh Junghwan.

Mereka memang psikopat tapi ada beberapa peraturan dalam circle mereka, yaitu tidak boleh membunuh satu sama lain, Jihoon sudah pernah menjelaskan hal tersebut kapan hari. Yoshi tidak mungkin melanggar peraturan tersebut.

"Lo beneran gak bunuh Junghwan, Yosh?" Tanya Jihoon.

"Gak usah di tanya, bukti udah ada, udah jelas kalau Kak Yoshi yang bunuh!" Bentak Mashiho.

"Mashi, tenang dulu. Gue tadinya juga berfikiran begitu cuma sekarang gue ragu, ada suatu hal yang ganjil disini." Jihoon maju dan kini tepat di hadapan Yoshi.

"Lo liat ada CCTV di depan kamar mandi gak?" Tanya Jihoon.

Yoshi nampak berfikir kemudian mengangguk pelan, Jihoon lantas menoleh ke arah Yoonbin di belakang, Yoonbin paham apa maksud tatapan Jihoon. Mereka kembali ke ruang rawat Junkyu dan kemudian Yoonbin mengambil laptopnya yang tergeletak di atas meja, terlihat juga Junkyu yang masih tertidur dengan mulut terbuka.

Yoonbin menghack kamera CCTV di depan kamar mandi yang sempat Junghwan dan Yoshi tempati, jam 8 pagi lebih tepatnya, terlihat Yoshi dan Junghwan memasuki kamar mandi. 15 menit berlalu dan keduanya belum juga keluar, namun ada seseorang yang masuk menggunakan topi hitam dan baju serba hitam juga.

Tak lama kemudian video CCTV mati secara mendadak, Yoonbin bilang kalau CCTV di depan kamar mandi ini telah di matikan oleh pihak lain. Sepertinya ini semua sudah di rencanakan dengan sangat baik, bahkan mereka sudah memprediksi bahwa tidak ada orang yang akan masuk ke kamar mandi saat itu.

"Pikiran kalian sama gak kek gue?"

"WOISSS ULAR KADAL HARIMAU MACAN SINGA!!" Haruto berteriak kaget karena tiba-tiba Junkyu berbicara di sebelahnya.

"KAK JUNKYU NGAGGETIN AJA!"

PLAK

"ADUHH HARUTO!!!"

Haruto tidak sengaja memukul tepat di tangan Junkyu yang terdapat suntikan infus. Tangan Junkyu langsung nyeri seketika.

"Eh aduh maaf kak, lo sih ngaggetin gue aja!"

"Lo kok tiba-tiba bangun?" Tanya Jihoon, Junkyu memandang Jihoon sebentar lalu duduk di lantai dengan tangan terangkat sedikit, Junkyu memang aneh, ada sofa tapi tidak duduk di sofa dan malah duduk di lantai. Bahkan selang infusnya tidak sampai kebawah, bisa-bisa lepas itu infus jika terus-terusan berada di posisi itu.

"Lah kalian pada berisik, eh Junghwan mana?"

Ruang rawat Junkyu seketika lengang, Junkyu masih menoleh-nolehkan kepalanya dan mencari Junghwan diantara teman-temannya, tapi tetap tidak menemukannya. Jihoon maju kedepan Junkyu dan duduk di depanya.

"Lo harus kuat ya, Junghwan udah bahagia disana."

Junkyu terdiam, menatap manik mata Jihoon dengan tatapan bingung. "Maksud lo?"

"Junghwan udah gak ada."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
12 Psycopath~Treasure✓TERBITWhere stories live. Discover now