Chapter 21

2.5K 436 68
                                    

"Cepat cepat, bawa seluruh peralatan ke kamar 29!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Cepat cepat, bawa seluruh peralatan ke kamar 29!"

Terlihat beberapa suster dan seorang dokter berlarian menuju kamar nomor 29, sirine dari kamar tersebut berbunyi menandakan ada masalah yang terjadi pada pasien di kamar itu.

"Goblok, itu kamar Haruto Woi!!!"

Jaehyuk dan Asahi yang baru saja keluar beberapa meter dari kamar Haruto pun harus kembali karena kejadian barusan, terlihat juga teman-temannya yang lain berdatangan dengan wajah khawatir.

"Kenapa ini, Ada apa dengan Haruto?!" Jihoon bertanya dengan nada keras membuat beberapa dari mereka ketakutan.

"Tadi kami keluar sebentar, baru beberapa meter eh sirine udah bunyi dan beberapa suter dan dokter berlarian ke ruang rawat Haruto,Kak." Jaehyuk menjelaskan.

"Kalian ninggalin Haruto sendirian? Kan udah gue bilang JANGAN TINGGALIN HARUTO!" Jihoon benar-benar marah.

"Udah tau Haruto baru aja di racun, kalian malah ninggalin dia sendiri!"

Mereka terdiam.

20 menit berlalu, dokter akhirnya keluar dan terkejut ketika segerombolan orang tengah menunggu di depan pintu kamar Haruto.

"Maaf kalian...?"

"Ah Dok, bagaimana Haruto? Kenapa sirine kamar ini tadi berbunyi?" Jihoon memborbardir sang Dokter dengan beberapa pertanyaan.

"Maaf sebelumnya, Haruto.....tidak bisa kami selamatkan."

Hening seketika, atmosfer disekitar mulai berubah.

"Racun tersebut ternyata telah merusak seluruh organ tubuhnya dan membuat seluruhnya berhenti bekerja, kami mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawanya tapi sia-sia."

Suasana masih hening, ke 11 orang tersebut tidak bersuara, Jeongwoo bahkan menitihkan air matanya lalu masuk ke kamar Haruto dengan paksa.

Didalam terlihat tubuh Haruto yang terbujur kaku dan hendak di tutup menggunakan kain, Jeongwoo dengan langkah berat berjalan menuju jasad Haruto.

"Haru....."

Jeongwoo terdiam di samping jasad Haruto, didalam hatinya ia meminta maaf sebanyak-banyaknya kepada Haruto, meskipun ia tidak bersalah, tapi dirinya lah yang memberikan air tersebut kepada Haruto dan menyebabkan Haruto menjadi seperti ini.

Teman-temannya pun ikut masuk kedalam, Jihoon dahulu, karena ia menaruh rasa curiga atas kejadian mengejutkan ini.

"Tunggu luka bakar? Kok bisa ada luka bakar?"

Dokter yang tadinya akan membereskan peralatannya pun teralihkan oleh pertanyaan Jihoon.

"Itu mungkin efek dari racunnya, kami tidak pernah tau reaksi racun mematikan tersebut jika berada di dalam tubuh, besar kemungkinan akan seperti ini efeknya, kami minta maaf sekali lagi, kami akan mengatur pemulangan jenazah setelah ini."

"Tidak usah, kami akan mengaturnya sendiri!" Potong Jihoon, Dokter pun mengangguk kemudian pergi meninggalkan kesebelasan pemuda itu.

"Aneh, selama yang gue tau efek racun tuh biasanya ngeluarin busa di mulut, mimisan, kulit membiru, terkadang luka kecil dengan nanah, tapi kenapa Haruto mendapat luka bakar sebesar ini? Rasa-rasanya tidak mungkin racun semematikan itu bisa menciptakan luka bakar seperti ini." Jihoon mulai berteori lagi, kematian Haruto ini sangatlah tidak wajar.

Mereka termenung, masih berduka atas kematian Haruto, tidak menyangka anah yang tidak tau apapun permasalahannya ikut tersangkut pautkan dengan hal ini, Haruto bahkan belum genap 1 bulan bersama mereka, tapi apa boleh dibuat.






"Berhasil ternyata racun ini, padahal gue iseng doang."





2 jam telah berlalu, mereka telah melakukan pemakaman Haruto di sebelah Junghwan, Jeongwoo masih terdiam di depan batu nisan bertuliskan Watanabe Haruto, serta Asahi, Junkyu sebenarnya ingin ikut tapi tidak di perbolehkan Doyoung, kakaknya itu harus banyak-banyak istirahat supaya lekas pulih.

"Gue salah, seharusnya gue gak ngajak Haruto gabung ke circle ini!" Asahi menyesal telah membawa Haruto masuk kedalam circle berbahaya ini.

Jeongwoo masih menyesali perbuatannya, padahal dia tidak tau dengan adanya racun didalam air itu. Tidak ada yang bisa menghentikan takdir untuk melakukan tugasnya, Haruto sudah tiada dan itu adalah takdir.

Keduanya kembali ke ruangan Junkyu setelah beberapa menit terdiam di kedua makam temanya itu. Keduanya berjalan beriringan menuju ruang rawat Junkyu. Koridor terasa lengang, hanya beberapa suster yang sedang berlalu lalang disini, dan beberapa pasien

"Kak Asa, kak Asa tau gak siapa orang dalam nya?"

Asahi menatap Jeongwoo sejenak. "Kalau gue orang dalam nya gimana?"

Jeongwoo berhenti berjalan kemudian menatap Asahi.

"Eh gak mungkin lah..." Nada bicara Jeongwoo seperti tidak yakin.

"Lo gak tau pasti kan? Kalau beneran gue gimana?" Asahi sekali lagi bertanya.

"Yaa...yang pasti bukan lo lah..." Jeongwoo berlalu pergi meninggalkan Asahi yang masih berdiri diam di belakangnya sambil tersenyum, entah apa makna senyuman itu.































"Saling tuduh aja terus hahaha gue suka."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
12 Psycopath~Treasure✓TERBITWhere stories live. Discover now