3 ~ Bunga Untuk Fenly

1K 192 227
                                    

Bunga spesial untuk orang spesial pula
Bukan tanda cinta hanya ingin mengenal
Hai Fenly ini untuk kamu


~ Fenly

Aku terus memikirkan tentang teror yang terus mendatangiku, semua pesan yang dikirimkan padaku, semua paket yang terus berdatangan dan surat kaleng yang dititipkan pada orang yang berbeda setiap harinya membuat ku yakin jika hanya ada satu orang yang menjadi dalang dari semua kejadian ini, tapi siapa itu yang masih belum bisa ku temukan.

Fajri sudah mencoba melacak lokasi nomor pengirim pesan singkat itu tapi setiap kami datangi tempat itu hanya lahan kosong tak berpenghuni kami selalu menemui titik buntu akan kasus ini. Bahkan satu petunjuk pun aku dan Fajri tidak berhasil menemukannya.

Aku mengacak rambutku kesal karena tidak berhasil menemukan siapa pelaku dari kasus teror ini. Aku menutup laptopku yang tadi ku gunakan untuk mengerjakan tugas dan kini memilih untuk merebahkan diriku ditempat tidur, mencoba mencari tahu siapa yang mungkin ku curigai. Hingga seseorang kini duduk disisi ku sambil memangku bantal yang tadi berada di sisi kepala ku.

" Bang Lang... " Kataku sambil merubah posisi ku menjadi duduk

" Mikirin apa Lo ? Fen gue sama Shandy diem bukan berarti kita ngga tahu Lo lagi bohongin kita, kenapa sih ? Apa yang Lo sembunyiin dari kita ? " Tanya bang Lang lagi

Ya bang Gilang malam ini memang menginap di rumah, dan ini yang ku takutkan. Bang Gilang bukan kak Shandy yang bisa menganggap enteng semua hal. Bang Gilang bukan tipe orang yang akan diam saja saat tahu aku berbohong tapi untuk jujur tentang ini pada bang Gilang aku belum yakin.

" Bang maaf ya, kalau gue ngga cerita sekarang dulu ngga papa kan ? Gue mau jujur bang tapi ngga sekarang maaf... "

" Yaudah ngga papa tapi bener ya Lo bakal jujur nanti sama gue "

" Iya bang... "

" Gue balik ke kamar dulu deh kalau gitu, cepet tidur Lo ! Jangan begadang nanti Lo sakit "

Aku mengangguk, ku lihat bang Gilang yang perlahan menghilang dari balik pintu kamar ku. Ya Tuhan aku tidak salah kan ? Bagaimanapun aku belum siap jika harus jujur pada bang Gilang dan kak Shandy. Aku memang ingin mereka tahu dengan sendirinya lebih baik lagi mereka tidak pernah tahu. Masalah ini cukup Aku, Fajri, Fiki dan Zweitson yang tahu. Ya mereka berdua akhirnya tahu setelah berhasil membaca salah satu surat kaleng yang dikirimkan padaku, awalnya mereka kesal karena aku tidak jujur tapi setelah mendengar penjelasan ku dan Fajri mereka mulai memahami dan juga akan berusaha untuk mencari tahu dalang dari teror ini.

🍒

~ author

Gilang menatap Shandy yang saat ini berdiri didepan kamar Fenly, Shandy tahu Gilang pasti gagal membujuk Fenly untuk jujur tentang masalah yang ia hadapi saat ini. Gilang merangkul bahu Shandy dan menepuk bahunya sekilas.

" Shan dia Adek Lo, gue yakin dia bakal mau jujur sama Lo bukan gue. Iya gue emang deket sama Fenly tapi kakaknya Fenly itu Lo bukan gue. Coba sekarang Lo masuk ! Lo ajak dia ngobrol baik-baik pake cara Lo ! "

" Sama Lo aja dia ngga mau jujur apalagi sama gue Lang "

" Buktinya dia manja ke Lo tapi engga ke gue, Shan orang itu cerita ke orang lain yang bikin dia nyaman bukan orang yang deket sama dia... Udah sana ! Lo coba ajak Fenly ngomong. Coba dulu ! Ini juga demi Fenly "

Shandy mengangguk dan akhirnya berjalan untuk masuk ke kamar adiknya itu. Shandy tersenyum kearah Fenly yang saat ini duduk sambil menatap kearahnya, Shandy duduk disisi Fenly dan mengusap lembut rambut Fenly.

TANDA TANYA || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang