32 ~ Shandy atau Mati

1K 200 227
                                    

Ini bukan permainan yang sulit
Ini juga bukan pilihan yang rumit
Kamu hanya perlu memilih dan melihat
Apakah kau akan berhasil atau mati


~ Fenly

Sepulang dari kampus aku memilih langsung pulang, sebenarnya aku bisa saja pergi ke Fen Coffie tapi entahlah aku sedang lelah. Terlebih jika aku kesana aku akan kembali teringat Nada ya Nada wanita yang sampai saat ini masih ku cintai, aku tahu bang Ricky sudah membatalkan perjodohan mereka tapi untuk kembali bersama Nada aku belum siap, aku tidak ingin terjadi masalah lagi yang malah terkesan menarik ulur perasaan Nada, semoga saja Nada tahu jika aku akan selalu mencintainya.

" Maaf ya Nad, kita lebih baik kaya gini dulu. Fen janji kalau keadaan udah baik, Fen pasti perjuangin Nada lagi, semoga Nada inget kalau Nada akan selalu jadi salah satu mimpi Fen... Fen sayang sama Nada, Fen ngga mau bikin Nada sama ayah dalam bahaya " kata ku sambil menatap foto Nada yang ada dihandphone milikku

Saat asik menatap foto Nada aku mendapat pesan dari papa, ya Tuhan mau apa lagi papa ? Sudah sekian lama dia masih saja membenciku ? Tuhan aku salah apa ? Apa yang ku perbuat pada papa Wijaya ? Kenapa papa membenciku. Ku buka pesan dari papa.

Saya janji ini yang terakhir
Temui saya malam ini ditempat kamu disiksa waktu itu
Saya janji tidak akan ada kekerasan, ini yang terakhir

Aku menghela nafas berat apa iya aku harus memenuhi undangan papa ? Papa bukan orang yang akan bermain adil. Papa kembali mengirimkan pesan padaku.

Saya yakin kamu akan datang
Karna jika tidak saya akan mengundang Fajri

Aku tidak punya pilihan lain dan akhirnya menyetujui ajakan papa untuk bertemu. Semoga saja kali ini papa menepati ucapannya. Ku rebahkan tubuhku di tempat tidur. Sepertinya papa memang tidak akan berhenti sampai aku benar-benar mati.

" Fenly kenapa ? " Lagi-lagi kak Shandy sudah ada di depan kamarku dan kini berjalan mendekati ku

" Engga kok kak, ngga ada apa-apa. Fenly cuma capek aja abis kuliah " jawab ku sambil memaksakan senyumku

" Kakak jadi pengen kaya Farhan deh, Fenly selalu bisa jujur ke Farhan tapi ke kakak ? Jangankan jujur, cerita aja Fenly ngga mau " kata kak Shandy dengan nada sedih

" Kak ngga gitu, tapi Fenly emang ngga papa kak "

" Sebenernya Fenly tuh takut kakak khawatir atau emang Fenly ngga percaya sih sama kakak ? Kak Shandy itu kakaknya Fenly, kalau kakak ada Maslaah kakak pasti cerita ke Fenly tapi Fenly apa ? Fenly ngga pernah percaya sama kakak "

" Fenly percaya sama Farhan, bahkan Fenly percaya sama Ridwan tapi sekalipun Fenly ngga pernah percaya sama kak Shan. Fenly selalu kasih alasan kalau Fen ngga mau kakak khawatir, tapi kakak yakin bukan itu alasan sebenernya kan ? Alasan yang sebenarnya FENLY EMANG NGGA PERNAH PERCAYA SAMA KAKAK !!! "

" Kak Shandy emang bukan kakak yang baik, kakak selalu bikin Fenly kecewa... Kakak ngga bisa apa-apa. Udahlah bagus kalau emang Fen ngga ada masalah " kata kak Shandy yang kini pergi dari kamar ku

" Kak Shan... Bukan gitu maksud Fen ! Fenly selalu percaya kakak "

" Shandy lagi ada masalah sama kerjaan Fen, jadi lebih emosional gitu. Tenang aja kalau udah sadar dia bakal minta maaf kok " kata bang Farhan yang kini baru saja datang

Aku mengangguk, ya Tuhan baru saja pulang aku sudah harus bertengkar dengan kak Shandy lagi. Sudahlah lebih baik aku mandi dan bersiap untuk menemui papa.

🍒

~ author

Shandy terbatuk beberapa kali setelah menenggak alkohol yang entah sudah gelas keberapa. Ia kini hendak meminum satu gelas minuman itu lagi hingga seseorang meraih gelas itu dan meminumnya. Shandy hanya menatap datar pria didepannya itu.

TANDA TANYA || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang