13 ~ Naluri Kakak

898 186 118
                                    

Bagaimanapun aku adalah seorang kakak
Aku mungkin kasar tapi aku juga bisa khawatir
Kami tidak ada ikatan darah apapun
Tapi dia tetaplah adikku


~ author

Sudah lewat beberapa hari tapi keadaan Fenly tak kunjung membaik malah sebaliknya, Fenly makin lemah karena tidak mendapat pengobatan juga jarang diberi makan oleh Ricky dan Sintia. Ia juga masih dipaksa untuk melakukan semua pekerjaan rumah yang tentunya tidak sedikit. Fenly merebahkan tubuhnya yang lemah diatas kardus yang sudah ia anggap sebagai kasur, mencoba memejamkan matanya untuk sejenak beristirahat.

Keadaan Fenly sangat berbeda sekarang, ia jauh lebih kurus dan lemah, ia ingin sekali pulang tapi ia bahkan tidak tahu tempat ini dimana dan bagaimana caranya dia untuk pulang. Ia hanya bisa berharap Tuhan memberinya kesempatan untuk hidup lebih lama lagi.

Ricky masuk kedalam gudang dan memperhatikan Fenly yang tidur, Ricky kini mengeluarkan handphone yang ia rampas dari Fenly, handphone tadi menyala karena ada pengingat yang Fenly pasang.

" Jadi hari ini Fenly ulang tahun ? Ehhhh... Tapi kenapa kalau dia ulang tahun ? Peduli amat sama dia, istirahat itu kado paling bagus buat dia " kata Ricky yang kini pergi meninggalkan Fenly

Selepas kepergian Ricky, Fenly terbangun dan memegangi kepalanya yang sakit, ia harus keluar dari tempat ini, tapi bagaimana caranya ? Fenly dengan pelan-pelan mencoba memperhatikan keadaan sekitar yang cukup sepi. Ia mencoba pergi ke arah pintu depan, tapi sayang pintu itu terkunci, Fenly tidak menyerah, ia mencoba mencari jalan lain dengan mendatangi pintu belakang tapi hasilnya sama saja. Semua jendela di rumah ini juga dilengkapi tralis besi yang tidak bisa dibuka, hilang sudah harapan Fenly untuk kabur.

" Fenly.... Mau ngapain Lo ? Mau kabur ? " Tanya Ricky yang kini berdiri tidak jauh dari Fenly

" Engga bang... Gue cuma mau liat masih ada yang perlu gue beresin lagi atau engga "

" Ngga ada ! Lo masuk lagi sana ke gudang ! Sampe Lo macem-macem awas aja Lo "

Fenly mengangguk dan kini kembali ke gudang, ia memeluk lututnya sendiri ia sangat berharap ada seseorang yang mau membantunya keluar dari tempat ini, ia sakit, ia lemah, ia terluka dan ia lapar. Fenly ingin bebas dari tempat ini.

Fenly menatap kearah jendela yang terlindung tralis besi yang ada di gudang itu, ia tersenyum sambil menatap bulan malam ini.

" Selamat ulang tahun Fenly... " Kata Fenly lirih tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya

Harusnya hari ini Fenly bahagia, harusnya dia berada ditengah orang yang mencintainya tapi ia malah terjebak ditempat yang ia tak tahu dimana bersama orang yang ingin menyakitinya. Dihari ulangtahun Fenly kali ini apakah ia boleh meminta Tuhan mendengar doanya, ia hanya ingin kembali berkumpul bersama orang yang mencintainya hanya itu yang ia mau.

🍒

~ Shandy

Aku menatap pantulan bulan yang terlihat jelas di kolam renang, aku rasanya ingin sekali mengumpat saat ini, hari ini adikku bertambah usia, dia harusnya ada di sini bahagia bersama orang yang menyanyangi dirinya bukan malah entah berada dimana dan keadaanya seperti apa ?

" Selamat ulang tahun Fenly... Semoga Fen baik-baik aja ya, selalu bahagia dan selalu jadi kebanggaan kak Shandy... Cepet pulang Fen, kakak kangen "

" Bang Shan... " Kata Fajri yang kini muncul di dekat ku dan kini sudah duduk disampingku

" Mau kemana Lo Ji ? " Tanyaku saat melihat Fajri dengan penampilan rapi

" Mau jenguk ayahnya Nada bang "

TANDA TANYA || UN1TYWhere stories live. Discover now