35 ~ Dia adikku

1K 197 193
                                    

Entah bagaimana caranya dia tetap adikku
Aku tak akan mampu merusak kebahagiaannya
Karna bahagianya adalah apa yang selalu ku upayakan
Senyumnya adalah bayaran yang lebih dari uang


~ author

Rencana Ricky yang terus membantu Fenly akhirnya diketahui oleh Wijaya dan Sintia, mereka cukup kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Ricky tapi Ricky tetap pada pendiriannya jika ia akan terus melindungi Fenly, meski ia harus menentang ibunya sendiri. Farhan meyakinkan Ricky jika mereka mampu melindungi Fenly terlebih jika Ricky berada bersama mereka lagi.

Hal itu pula yang menuntun Ricky kembali ke apartemen miliknya dan meninggalkan rumah, ia tidak ingin ada sangkut paut lagi dengan Wijaya ataupun ibunya. Meski ia terus berharap jika Sintia mau berubah dan berhenti menyiksa Fenly, tapi rasanya itu tidak mungkin bukan.

Hari ini semua orang sibuk mengatur hari ulang tahun Fajri, awalnya Fajri mengatakan ia hanya ingin merayakan ulang tahun sederhana bersama teman terdekatnya tapi hal itu langsung dibantah oleh Fenly, ia ingin membuat perayaan di Fen Coffie jadi inilah akhirnya mereka disibukkan dengan dekorasi dan semua hal berkaitan dengan ulang tahun Fajri.

" Kak Shan ! Kakak kenapa ? Kok Fen perhatiin dari tadi ngga tenang gitu ? " Tanya Fenly yang melihat raut cemas dari wajah kakaknya

" Ngga tahu Fen, perasan kakak ngga enak banget... Kakak takut " jawab Shandy sambil memainkan balon yang ada ditangannya

" Kak... Itu cuma perasaan kak Shan aja kali, percaya sama Fen ! Semua akan baik-baik aja kok... Jangan berprasangka buruk di hari bahagianya Aji kak ! "

" Iya Fen bener hari ini harusnya kakak fokus sama Aji ya... "

Fenly mengangguk dan kini mengenakan jaket miliknya tentu hal itu menarik perhatian Shandy.

" Fen mau kemana ? Beberapa jam lagi acara mau mulai lho masa Fen pergi ? " Tanya Shandy

" Maka dari itu kak, Fen mau ambil kuenya dulu ke toko, masa iya ulang tahun tapi kuenya ga diambil sih "

" Kaka anter ya... " Sekali lagi Fenly mengangguk dan membiarkan Shandy ikut bersamanya ke toko kue

Shandy masih saja merasa cemas, tapi ia berusaha untuk menutupinya dari Fenly, semoga tidak terjadi apa-apa dengan mereka. Selepas mengambil pesanan kue, Shandy dan Fenly bergegas untuk kembali ke Fen Coffie karena acara sebentar lagi akan dimulai.

Shandy menginjak rem saat melihat sekelompok preman yang mengahadang jalan mereka. Shandy langsung mengumpat saat melihat mereka. Mereka meminta Shandy dan Fenly turun.

" Apa lagi sih ? Jadi ini yang bikin gue khawatir dari tadi ? Fen jangan turun ya ! Biar Kakak yang hadapi mereka "

" Engga bisa gitu kak, jumlah mereka ngga sedikit jadi Fen ikut keluar " kata Fenly yang kini lebih dahulu membuka pintu mobil

Shandy hanya bisa pasrah dan mengikuti Fenly, Shandy menahan tangan Fenly dan membawa tubuh Fenly ke belakang tubuhnya. Ia tak akan membiarkan siapapun menyakiti adiknya.

" Mau apa Lo semua ? Beraninya keroyokan ! Banci " kata Shandy kesal

" Banyak omong Lo, serang " kata salah satu dari mereka yang Shandy yakini adalah ketua mereka

Cukup lama mereka berkelahi dengan preman itu, bela diri yang selama ini diajarkan Farhan cukup membantu Fenly dalam perkelahian ini. Sepertinya ia harus mengucapkan terimakasih pada Farhan lagi nantinya. Fenly yang sudah berhasil mengalahkan lawannya menoleh cepat kearah Shandy yang masih berusaha untuk mengalahkan lawannya.

TANDA TANYA || UN1TYWhere stories live. Discover now