34 ~ Pria Paper mint

980 204 264
                                    

Dulu bersama melukis suka dan tawa
Saling bercanda berbincang tentang masa depan
Dan entah karena apa semua kini berbeda
Hanya tersisa waktu untuk mengenang dan bercerita saja

~ author

Shandy dan Gilang yang sudah terlanjur panik dengan keadaan Fenly langsung masuk ke ruangan Fenly dan langsung memeriksa keadaan Fenly yang ternyata kini sudah sadar namun masih terlihat sangat lemah.

" Lho Fenly kok udah sadar ? " Tanya Gilang bingung

" Kayanya ngga seneng ya kalau Fen sadar ? " Tanya Fenly sambil tersenyum kearah Gilang

" Pertanyaan Lo ngga bermutu emang, harusnya bilang, kakak seneng liat Fen sadar, jangan sakit lagi ya Fen ! " Kata Shandy sambil meraih tangan Fenly yang terbebas dari infus

" Kakak udah ngga marah sama Fenly ? " Tanya Fenly yang memancing perhatian Gilang

Shandy mengumpat dalam hati, baiklah dia akan mati saat pulang nanti jika Gilang tahu, terlebih jika Gilang tahu Shandy mabuk. Shandy segera mencium tangan Fenly.

" Maafin kakak ya udah bentak Fenly, kakak salah ! Kakak lagi ada masalah dikantor eh malah emosi waktu Fen ngga cerita kalau Fen ada masalah, kakak tuh cuma mau Fenly jujur sama kakak kalau ada masalah itu aja "

" Kak ngga semua hal Fen harus minta tolong, kakak sama bang Lang udah kerja buat Fenly masa iya setiap ada masalah Fenly harus repotin kalian lagi. Selama Fen bisa atasi masalah Fen, Fen akan berusaha sendiri kak. Tapi bukan berarti Fen ngga percaya sama Kak Shan atau bang Lang "

" Tapi Fen ngga pernah mau dikasih uang jajan, kuliah pake beasiswa terus kita kerja buat apa ganteng ? " Protes Gilang

" Buat beliin Fen mobil " canda Fenly sambil tertawa

" Fen mau mobil ? Warna apa ? Mobil yang gimana ? Lo pilih aja nanti gue beliin " kata Gilang santai

Shandy menoyor kepala Gilang kesal, kenapa Gilang berlaku seolah dia adalah orang yang selalu bisa memberi apa yang Fenly mau ? Hal itu membuat Shandy kesal saja. Sudah sekian lama dan Shandy masih saja cemburu dengan Gilang.

" Fen beneran mau mobil ? " Tanya Shandy akhirnya

" Engga kak... Fen lebih suka naik motor. Kak Shan... Bang Lang kalian kerja kan bisa ditabung buat nikah kalian nanti buat hari tua juga bisa. Lagian Fen kan udah kerja ya kali minta uang jajan. Meski ngga kasih uang jajan sama ngga selalu bantu Fen selesaikan masalah, Fen ngga bisa kalau ngga ada bang Lang sama kak Shan... Fen tuh sayang kalian, sayang banget "

Shandy menggenggam erat tangan Fenly sementara Gilang mengusap rambut Fenly lembut. Mereka tak menyangka jika Fenly bisa berfikir jauh lebih dewasa dari mereka. Kini Fenly terseyum saat melihat Ricky dab Farhan masuk ke ruangan mereka.

" Bang Ricky... Bang Han, disini juga ? " Tanya Fenly

Farhan dan Ricky kompak mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Fenly. Sementara Gilang dan Shandy menatap Ricky sinis, mereka masih yakin jika Ricky pasti punya niat jahat pada Fenly.

" Mau ngapain sih Lo disini ? Gue ngga akan pernah terima Lo sebelum Lo minta maaf sama Fenly dan Fenly maafin Lo " kata Gilang

" Dan sampe kapanpun Lo ngga akan jadi Adek gue Rick... Gue ngga akan pernah terima Lo sampe Lo nyesel dan minta maaf ke Fenly, Lo akui semua kesalahan Lo dan dapetin maaf dari dia " sambung Shandy

" Fenly maafin bang Ricky kok, kan bang Ricky kakak Fenly juga " kata Fenly sambil tersenyum

" FENLY !!! " Kata Shandy dan Gilang bersamaan. Farhan yang melihat itu hanya tertawa puas

TANDA TANYA || UN1TYМесто, где живут истории. Откройте их для себя