27 ~ Tukar Jiwa

1K 203 369
                                    

Seandainya satu hari bertukar jiwa
Kau akan mengerti dan berhenti bertanya-tanya
🎵Tulus - Tukar jiwa


~ author

Fenly memperhatikan seorang pria yang saat ini tengah kesulitan mengambil air minum yang ada di di meja, ia menoleh ke kanan dan ke kiri tampaknya pria itu tidak ada yang menjaga, Fenly langsung masuk ke ruangan itu saat ia melihat pria itu nyaris jatuh dari tempat tidur. Fenly meraih gelas yang tadi ingin pria itu raih dan membantu pria itu untuk minum.

Fenly juga melihat makanan yang belum pria itu makan sama sekali, dengan telaten Fenly menyuapi pria itu.

" Bang Rick, ini obat yang harus diminum yang mana ? " Tanya Fenly sambil memperhatikan obat yang harus Ricky minim

Ricky menunjuk obat yang harus ia minum, dengan hati-hati Fenly kembali membantu Ricky minum obatnya. Ricky jadi teringat apa yang Shandy katakan, jika ingin tahu kenapa semua orang sayang pada Fenly, Ricky harus mencoba menjadi Shandy dengan begitu Ricky akan mengerti dan berhenti bertanya mengapa.

" Bang kalau Lo butuh apa-apa hubungi gue aja ya ! Tante Sintia sama papa mana ? Kok ngga jagain Lo ? " Tanya Fenly

" Mereka ada urusan "

Ricky bingung kenapa Fenly bisa berbicara seolah mereka tak pernah memiliki masalah sama sekali ? Fenly memperlakukan Ricky dengan baik.

" Gue balik ya bang, takut dicariin kak Shandy... Cepet sembuh bang " kata Fenly yang kini bangkit dari tempat duduknya

" Fen... " Kata Ricky sambil meraih lengan Fenly

" Iya bang ? Lo butuh sesuatu ? " Tanya Fenly sambil menatap Ricky

" Gue boleh peluk Lo ngga ? Bentar aja " tanya Ricky yang dijawab anggukan kepala oleh Fenly

Fenly mendekati Ricky dan kini langsung memeluk tubuh Ricky. Aroma papermint langsung memenuhi Indra penciuman Ricky. Aroma yang membuat Ricky merasa tenang dalam pelukan Fenly, apa seperti ini rasanya pelukan seorang adik ? Kenapa bisa senyaman ini ? Ricky bahkan enggan untuk sekedar melepas pelukan Fenly.

" Bang... Lo ngga papa ? " Tanya Fenly saat merasakan Ricky hanya diam

" Bentar aja Fen... Ngga papa ya gue peluk Lo dulu "

" Ngga papa kok bang... Lo kan juga abang gue "

Kenapa Ricky senang sekali saat Fenly mengatakan jika ia adalah kakaknya ? Kini Ricky melepas pelukannya dan menatap Fenly.

" Fen... Temeinin gue ya, bentar aja ! Mau kan ? " Tanya Ricky

Sejujurnya Fenly yakin saat ini pasti Shandy tengah mencarinya tapi entah kenapa dia tidak tega meninggalkan Ricky sendiri, akhirnya Fenly hanya bisa mengangguk setuju untuk menemani Ricky.

" Makasih ya Fen... "

Fenly kembali mengangguk, perlahan Ricky memejamkan matanya lagi dan mulai tertidur, Fenly menunggu hingga Ricky benar-benar terlelap setelahnya baru ia akan kembali ke ruangan Shandy. Sebenarnya bisa saja Fenly membenci Ricky dan membiarkan pria ini dalam kesulitan tapi entahlah Fenly memilih untuk tidak melakukan hal itu.

" Bang gue balik ya, Lo cepet sembuh. Hari ini kak Shandy pulang. kayanya kak Shan lagi siap-siap, gue takut kak Shan cariin gue... Jadi gue pergi ngga papa ya, jangan lupa makan sama minum obat jangan sungkan buat minta bantuan sama perawat. Pamit ya bang Rick " kata Fenly setelah mengatakan itu Fenly merapikan selimut yang digunakan Ricky dan pergi meninggalkan Ricky.

🍒

~ author

Sedari tadi Shandy mondar mandir sambil menatap ke luar ruang rawatnya, ia menunggu kehadiran Fenly yang belum juga kembali. Kenapa adiknya itu selalu berhasil membuat Shandy khawatir ? Kini pintu terbuka dan menampilkan Fenly yang tersenyum manis pada Shandy.

TANDA TANYA || UN1TYWhere stories live. Discover now