10 ~ Terungkap

900 193 265
                                    

Satu per satu kepingan bukti bermunculan
Semua bukti yang mengarah ke satu orang
Kenapa ada manusia setega kamu ?
Yang kamu mau sebenarnya apa  ?


~ author

Zweitson mengetukkan jarinya beberapa kali ke meja belajar miliknya, sesekali ia melirik kearah jalan depan rumahnya dari balik jendela kamar miliknya ia takut jika Shandy dan yang lain akan datang ke rumahnya disaat yang kurang tepat. Tapi sayang kekhawatiran Zweitson terjadi, Shandy berada di depan rumah miliknya bersama beberapa temannya yang lain.

" Duhhhhh gue harus kabur atau pura-pura ngga tahu ? Kalau kabur gue malah keliatan salah, kalau gue pura-pura ga tahu tapi mereka malah pukul gue tanpa dengerin penjelasan gue gimana ? Duhhh kenapa gini sih "

Zweitson mengecek handphone miliknya berharap ada keajaiban seseorang akan datang untuk memberikan bantuan padanya. Zweitson kembali melihat Shandy dan yang lain dari balik jendela kamarnya lagi.

Sebuah pesan muncul di handphone milik Zweitson, baiklah Zweitson sudah tidak punya pilihan lain selain menghadapi Shandy dan teman-temannya.

" Tuhan lindungi hamba " kata Zweitson sebelum akhirnya membuka pintu untuk Shandy dan yang lain

" Ehhh kok tumben rame-rame ke sini ? Masuk bang " kata Zweitson seramah mungkin

" Udahlah Son, berhenti basa-basi ! Kita tahu apa yang sebenarnya terjadi Lo kan yang kirim teror ke Aji sama Fenly " kata Farhan sambil mendorong tubuh Zweitson hingga Zweitson terdorong ke belakang

" Bang... Tunggu dulu bang ! Gue bakal jelasin ke Lo semua "

" Jelasin apa lagi ha ? Fenly sama Aji itu temen Lo Son ! Tega Lo ya " kata Shandy

" Iya bang, gue paham ! Tapi tolong kasih gue kesempatan buat jelasin ke kalian please ! "

" Apa ? Lo mau jelasin apa ? Lo mau ngomong apa ? " Kini Farhan benar-benar emosi dengan Zweitson

" Tenang dulu bang ! Kasih kesempatan buat Soni jelasin ke kita apa alasan dia lakuin ini " kata Fajri menengahi

" Sebelumnya gue minta maaf nutupin ini dari kalian semua, iya gue yang kirim Krisan putih itu ke Fenly, gue juga yang kasih pita dengan tulisan huruf werewolf dibunga yang gue kirim. Tapi sumpah gue ngga ada maksud buat teror Fenly, gue tahu siapa pelakunya meski gue juga belum tahu apa alasan dia dan belum yakin seratus persen sama argumen gue ini "

" Gue kasih Fenly krisan putih karena gue mau dia hati-hati dan waspada kalau nyawa dia dalam bahaya, dan orang yang kirim teror ini adalah orang yang dekat dengan Fenly, dia adalah orang yang Fenly kenal dia terlihat baik tapi nyatanya engga. Makanya gue pakai kata werewolf buat ungkapin semuanya, sayang hal ini malah dimanfaatin si peneror buat jahatin Fenly, iya gue salah... Gue minta maaf "

" Jangan nipu Lo ya " kata Farhan

" Bang... Gue serius itu yang terjadi... Tante Sintia sebenernya ngga gila, karena kemarin pas gue datang ke rumah sakit jiwa tempat tante Sintia dirawat, gue liat Tante Sintia lagi ngobrol sambil mainin laptop gitu, bukan Tante Sintia yang kita kenal sebagai orang yang ngga waras, Tante Sintia bener-bener sehat bang "

" Gue emang kirim bunga itu tapi sumpah untuk yang lain itu bukan gue bang... "

" Terus siapa orang yang Lo tuduh ha ? " Tanya Gilang

" Son Lo jangan asal nuduh sembarangan tanpa bukti ya " ancam Fiki

" Gue ngga nuduh sembarangan, gue curiga sama nih orang dari lama, akhirnya gue mutusin buat kumpulin bukti buat buktiin kalau emang dia yang salah, pertama gue ada di lokasi kebakaran Fen Coffie waktu itu tapi ga nyamperin Fenly, gue malah lebih fokus ke orang yang ada didekat kita yang natap Fenly sama bang Shan ngga suka dari situ gue ngerasa ada yang aneh sama nih orang "

TANDA TANYA || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang