12 ~ Fenly sakit

959 196 138
                                    

Sekuat apapun manusia mereka punya titik lemah
Mereka bisa sakit ataupun terluka
Mereka bisa gagal dan menangis
Tidak papa, semua itu wajar karena kamu manusia


~ Shandy

Aku terbangun dari tidurku dan kini mulai melakukan aktivitas pagiku setalah itu aku bergegas menuju kamar Fenly dan mengetuk pintunya beberapa kali.

" Fen udah pagi bangun... Fen... " Aku mengehentikan ketukan ku pada pintu dan kini mulai sadar jika Fenly sudah beberapa hari ini menghilang entah kemana bersama dengan Ricky

Gilang yang sejak Fenly menghilang menginap di rumah merangkul bahuku mencoba membuat aku tenang padahal aku juga tahu jika Gilang sama khawatirnya dengan ku saat ini. Kami sudah mencari Fenly kemanapun itu tapi tetap saja hasilnya nihil kami gagal menemukan Fenly.

" Lang Fenly dibawa kemana sih ? Kenapa Ricky jahat sama Fenly ? Emang Fenly salah apa sama dia ? Fenly itu anak baik Lang dia ngga pernah sakiti orang lain tapi kenapa yang benci sama dia banyak ? " Tanya ku sambil menatap Gilang

" Gue juga bingung Shan, tapi gue percaya sejahat apapun Ricky dia punya sisi baik. Dia ngga akan sakiti Fenly, gue percaya Ricky pasti cuma emosi sementara dan ngga mungkin tega sakiti Fenly "

" Semoga apa yang Lo bilang itu bener ya Lang, karna kalau terjadi apa-apa sama Fenly gue ngga akan bisa maafin diri gue sendiri yang gagal jadi kakak buat Fenly "

" Kita berdua sama-sama gagal Shan "

Sekali lagi aku menatap Gilang dan membenarkan ucapannya, baik aku ataupun Gilang kini gagal menjadi kakak yang baik untuk Fenly. Kini aku hanya bisa berharap jika Ricky tidak melakukan hal yang macam-macam pada Fenly, semoga Ricky tidak menyakiti Fenly dan semoga Ricky berkenan untuk mengembalikan Fenly pada kami lagi. Aku tahu Ricky orang yang baik, jadi aku yakin Ricky tidak akan menyakiti Fenly.

🍒

~ Fenly

Aku terbangun saat merasakan guyuran air pada tubuhku, dengan cepat aku bangun dan menatap seorang pria yang tengah membanting ember didepan pintu gudang. Aku mengusap bahuku untuk meringankan dingin yang menusuk tulang.

" Jam berapa nih ? Enak banget Lo masih tidur ! Gue udah bilang jangan males kalau Lo mau hidup ! Siapin sarapan sana buat gue sama mama " kata bang Ricky yang kini sudah berjalan meninggalkan aku tanpa menunggu jawaban dariku

Aku sedikit mengibaskan rambutku untuk mengurangi air yang membasahi rambutku setelahnya barulah aku memulai menyiapkan sarapan untuk bang Ricky dan Tante Sintia. Aku juga harus mengerjakan semua pekerjaan rumah ini ya kurang lebih aku sekarang seperti budak mereka.

Seperti biasa aku mendapat makanan sisa untuk menu makan ku, kini aku mulai terbiasa memakan makanan seperti ini, mungkin karena ini yang ku makan setiap harinya. Terkadang aku merasakan sakit pada perutku tapi aku tak mungkin mengeluh karena mana ada yang mau menolongku di sini.

Aku menyandarkan tubuhku pada dinding gudang sejenak istirahat sebelum nantinya aku akan kembali disuruh melakukan ini dan itu. Aku juga menyempatkan diriku untuk mengganti kardus yang ku gunakan untuk alas tidur karena kardus yang lama basah.

" Fenly... " Aku mendengar suara bang Ricky yang memanggil ku

Tak ingin mendapat amarah dari bang Ricky aku berjalan pelan menuju kearahnya

" Kenapa bang ? " Tanya ku setalah sampai didekatnya

" Beresin kamar gue ! "

Aku mengangguk dan kini menuju kamar bang Ricky untuk mulai membersihkannya, ternyata bang Ricky menyusulku dan kini berjalan mendekatiku yang tengah merapikan tempat tidurnya.

TANDA TANYA || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang