36 ~ Ujung Jalan

1K 206 349
                                    

Semua perjalanan punya titik henti
Setiap hati punya titik lelah
Inilah saat dimana hati menemui titik jengah
Dimana kaki juga sudah lelah melangkah


~ author

Keadaan Fenly saat ini masih cukup lemah, Ridwan mengatakan jika Fenly butuh banyak istirahat untuk memulihkan keadaanya, bahkan kini Ridwan mengajak Ricky untuk bergabung di rumah sakit miliknya dan berkerja sama untuk menyembuhkan Fenly. Ridwan yakin dengan kemampuannya, Ricky dan Alif, Fenly akan cepat putih.

Saat ini juga mereka tengah berdiskusi tentang keadaan Fenly di ruangan Ridwan bersama Shandy dan yang lain. Mereka akan terus mengupayakan kesembuhan Fenly bagaimanapun caranya. Tapi kini secara tiba-tiba Fiki dan Zweitson masuk ke ruangan Ridwan dengan wajah panik.

" Bang Fenly ngga ada " kata Zweitson tanpa basa basi

" Ngga mungkin tadi pas kita tinggal dua ada kok " bantah Gilang

" Tapi beneran bang Fenly ngga ada, kita udah coba cari ke kamar mandi tapi Fen juga ngga ada "

Ridwan segera memeriksa cctv yang ada di ruangan Fenly, dari rekaman cctv itu mereka melihat Fenly dibawa oleh seseorang dengan pakaian dokter rumah sakit ini. Ada raut lega dari beberapa dari mereka karena Fenly pergi dengan seorang dokter tapi hal itu berbeda dengan Alif dan Ridwan.

" Emang ada doker baru lagi selain Ricky ya ? " Tanya Alif yang membuat mereka sedikit panik

" Engga.... Gue ngga terima dokter lain dan yang gue tahu ini bukan dokter rumah sakit ini, ngga beres nih " kata Ridwan

Mereka langsung bergegas menuju ruangan Fenly dan benar saja Fenly sudah tidak ada disana, padahal terakhir mereka lihat, Fenly tengah membaca buku diruangan ini. Entahlah mendadak Shandy yakin ini ada hubungannya dengan Wijaya dan Sintia.

Kini Fajri memeriksa handphone miliknya yang mendapat pesan baru dari nomor yang tidak ia kenal, Fajri dengan segera membaca pesan yang orang itu kirimkan.

Temukan dia jika kalian bisa !
Semoga kalian tidak terlambat ya
Meski saya berharap kalian terlambat

Fajri menunjukan pesan tadi pada Shandy dan yang lain , baiklah kini Shandy sangat yakin jika ini ada kaitannya dengan papa dan mamanya. Ricky mengusap punggung Shandy pelan ia tahu apa yang saat ini Shandy rasakan karena dia juga merasakan hal yang sama.

" Kita cari om Wijaya sama mama dulu " kata Ricky yang disetujui oleh mereka karena hanya mereka yang tahu dimana Fenly saat ini

Dengan cepat mereka menuju rumah Ricky dan mencari keberadaan Wijaya juga Sintia. Mereka disambut senyuman oleh Wijaya dan Sintia, senyum yang membuat mereka ingin muntah saja saat ini.

" Pa mana Fenly ? Samapai kapan papa sama mama kaya gini ha ? Shandy capek sama kelakuan kalian ! Apa sih ? Apa salah Fenly ? " Tanya Shandy kesal

" Fenly tidak salah, tapi melati yang salah. Ibu kamu yang membuat mama tersingkir, ibu kamu juga yang meninggalkan papa kamu kan ? Kami dendam dengan melati itu sebabnya kami membalas perbuatan Melati dengan menyakiti Fenly " terang Sintia

" Ma... Apa mama lupa kalau yang pergi ninggalin papa itu mama ? Apa papa juga lupa kalau papa udah bunuh Mama Melati ? Lupa ha ? Shandy juga anak mama Melati kenapa bukan Shandy ? Kenapa harus Fenly ? "

" Karena kamu anak kandung Wijaya dasar bodoh " jawab Sintia

" Kalian mau tahu Fenly dimana ? Temukan dia kalau bisa ! Dia ada di tempat yang sangat gelap tapi tetap terlihat, dia ada diempat yang pengap tapi juga tetap menghidupi " kata Wijaya

TANDA TANYA || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang