20 ~ Firasat

960 178 187
                                    

Mungkin aku bukan orang yang perasa
Bukan juga peramal yang tahu akan terjadi apa
Tapi kali ini aku punya prasangka
Akan terjadi sesuatu hal yang berbahaya


~ author

Fenly berjalan menuju pintu rumahnya pagi ini dengan keadaan cukup mengantuk setelah semalam menuruti keinginan Nada untuk menemaninya. Baru saja Fenly akan membuka pintu seseorang lebih dulu membukanya dan menatap Fenly dengan raut kesal.

" Dari mana semalem ngga pulang ? Mana ngga pamit lagi ? Tahu ngga sepanik apa kakak waktu tahu Fenly ngga ada ? Jangan kaya gini dong Fen ! Kemana sih ? "

" Fenly pergi temenin Nada kak... Maaf Fenly ngga pamit, semalem kakak udah tidur jadi Fenly ngga enak kalau bangunin kakak "

" Punya hp kan ? Ngga bisa apa kirim chat ? Apasih susahnya pamit ha ? "

" Maaf kak... Fenly ngga akan ulangi lagi "

" Kakak tuh ngga marah sama Fenly, kak Shandy khawatir, kakak takut Fenly dijahatin orang, kakak capek liat Fenly luka " kata Shandy sambil mengusap rambut Fenly

" Iya kak.. maaf ya Fen bikin kakak khawatir terus "

Shandy mengangguk dan kini merangkul Fenly untuk mengajak adiknya itu masuk ke rumah. Shandy serius saat mengatakan ia tidak marah, mana berani ia marah pada Fenly lagi sekarang ? Ia hanya khawatir jika terjadi sesuatu pada Fenly.

Usai sarapan bersama, Farhan datang dan mengatakan tentang perjalanan bisnis yang akan dilakukan oleh Farhan selama beberapa Minggu kedepan. Farhan mempelajari berkas yang tadi diberikan oleh Shandy, dokumen itu yang akan Farhan presentasikan di depan klien.

" Lo yakin Han bisa urus sendiri ? " Tanya Shandy

" Gue emang pembunuh bayaran dulunya, tapi kalau kerjaan begini gue juga bisa Shan, gue ngga bego banget... Cuma kalau mau bangun perusahaan gue aja yang ngga punya duit dulu "

" Iya deh iya... Sebenernya gue juga ngga begitu rela Lo pergi Han, kita butuh Lo banget di sini "

" Itu yang mau gue omongin Shan, dari kemarin perasaan gue ngga enak, kalau masalah kerjaan gue ngga akan setakut ini. Shan gue mau Lo janji sama gue "

" Janji Apa ? " Tanya Shandy sambil menatap Farhan serius

" pertama janji sama gue Lo jagain Fajri selama gue di luar kota, gue takut Aji jadi incaran Ricky, apalagi pak Wijaya otak liciknya pasti manfaatin orang yang gue sayang "

" Papa ? Tapikan papa.... "

" Masih hidup Shan, Ricky yang palsuin semuanya. Itu sebabnya gue takut buat ninggalin Lo semua. Tapi gue percaya Lo bisa jaga Aji. Oh iya satu lagi, janji sama gue, apapun yang terjadi tolong jadi orang yang lebih berani Shan ! Lindungi Fenly dan jangan tinggalin dia apapun kondisinya paham "

" Gue bakal jaga Aji dan ngga akan pernah ninggalin Fenly, gue janji sama Lo "

" Sampe Lo bohong, gue bakal bikin Lo jauh dari Fenly sama Fajri selamanya "

Shandy mengangguk paham. Kini Farhan bangkit dari tempat duduknya setalah mengemasi dokumen yang ia butuhkan.

" Nanti malam sebelum gue berangkat gue bakal ke sini pamit sekaligus nitipin Aji selama gue pergi. Gue temen Lo Shan, gue udah berubah tapi gue ngga main-main sama ancaman gue, Lo ingkar janji gue bakal bawa Aji sama Fenly pergi "

Shandy kembali menganggukkan kepalanya. Ia tahu Farhan tidak pernah main-main dengan apa yang ia ucapkan. Itu juga yang membuat dia terlihat tegas dan ditakuti oleh banyak orang.

TANDA TANYA || UN1TYNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ